Jenis-Jenis Kesulitan Belajar

  Jenis-Jenis Kesulitan Belajar
1.    Learning Disorder atau kekacauan belajar
keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya. Contoh: siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate, tinju dan sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menuntut gerakan lemah-gemulai.
2.    Learning Disfunction
 merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat indra, atau gangguan psikologis lainnya. Contoh : siswa yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley, maka dia tidak dapat menguasai dengan baik.
3.    Learning disability
Diantara faktor-faktor yang dapat dipandang sebagai faktor khusus ini ialah sindrom psikologis berupa learning disability (ketidakmampuan belajar). Sindrom (syndrome) yang berarti satuan gejala yang muncul sebagai indikator adanya keabnormalan psikis (Reber,1998) yang menimbulkan kesulitan belajar itu terdiri atas:
a.  Disleksia (dyslexia) yakni ketidak mampuan belajar membaca.
b.  Disgrafia (dysgraphia) yakni ketidakmampuan belajar menulis.
c.  Diskalkulia (dyscalculia) yakni ketidakmampuan belajar matematika.
Namun demikian, siswa yang mengalami sindrom-sindrom di atas secara umum sebenarnya memiliki potensi IQ yang normal bahkan di antaranya ada yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Oleh karenanya, kesulitan belajar siswa yang menderita sindrom-sindrom tadi mungkin hanya disebabkan oleh adanya minmal brain dysfunction, yaitu gangguan ringan pada otak (Lask, 1985 : Reber 1988).
a.    Adapun  Ciri-ciri learning disabilities, yakni :
1)   Sering melakukan kesalahan yang konsisten dalam mengeja dan membaca.
2)   Lambat dalam mempelajari hubungan antara huruf dengan bunyi pengucaannya.
3)   Sulit dalam mempelajari keterampilan baru, terutama yang membutuhkan daya ingat.
4)   Implusif yaitu bertindak tanpa difikir dahulu.
5)   Sulit berkosentrasi.
b.  Penyebab learning disabilities
1)   Faktor keturunan (genetik) dan gangguan koordinasi pada otak.
2)   Kira-kira 14 area di otak berfungsi saat membaca, ketidakmampuan dalam belajar disebabkan karena ada gangguan diarea otaknya
4.    Under achiever
Rimm (dalam Del Siegle & McCoah,2008) menyatakan ketika siswa tidak menampilkan potensinya, maka ia termasuk underachiever. Semiawan (1997: 209) menyebutkan”underachievement adalah kinerja yang secara signifikan berada di bawah potensinya”. Makmun (2001: 274) juga mengungkapkan bahwa yang dimaksud ”underachiever adalah mereka yang prestasinya ternyata lebih rendah dari apa yang diperkirakan berdasar hasil tes kemampuan belajarnya”.
a.  Ciri-ciri under achiever:
1)   Prestasi tidak konsisten: kadang bagus, kadang tidak.
2)   Tidak menyelesaikan pekerjaan rumah (PR).
3)   Rendah diri.
4)   Takut gagal (atau sukses).
5)    Takut menghadapi ulangan.
6)    Tidak punya inisiatif.
7)    Malas, bahkan depresi.
b.  Penyebab under achiever
Penyebab underachiever, bukan disebabkan karena ketidakmampuan untuk melakukan suatu dengan lebih baik,tetapi karena pilihan-pilihan yang dilakukan dengan sadar atau tidak sadar.
5.    Slow leaner
a.    Pengertian slow leaner menurut para ahli :
1)   Chaplin,( 2005 : 468)
Slow learning yaitu suatu istilah nonteknis yang dengan berbagai cara dikenakan pada anak-anak yang sedikit terbelakang secara mental, atau yang berkembang lebih lambat daripada kecepatan normal.
2)   Burton, (dalam Sudrajat;2008)
Slow learning adalah anak dengan tingkat penguasaan materi yang rendah, padahal materi tersebut merupakan prasyarat bagi kelanjutan di pelajaran selanjutnya, sehingga mereka sering harus mengulang.
b.    Ciri-ciri slow learning
Karakteristik dari individu yang mengalami slow learning :
1)   Fungsi kemampuan di bawah rata-rata pada umumnya
2)   Memiliki kecanggungan dalam kemampuan menjalin hubungan intrapersonal.
3)   Memiliki kesulitan dalam melakukan perintah yang bertahap
4)   Tidak memiliki tujuan dalam menjalani kehidupannya
5)   Memiliki skor yang rendah dengan konsisten dalam beberapa tes
6)   Memiliki pandangan mengenai dirinya yang buruk.
7)   Mengerjakan segalanya secara lambat
8)   Lambat dalam penguasaan terhadap sesuatu.
C. Penyebab slow learning
1)   Kemiskinan
2)   Factor emosional

3)   Factor pribadi