perkembangan musik dengan fungsinya

Seni musik merupakan salah satu cabang seni yang menggunakan media bunyi sebagai alat pengungkapan ekspresi senimannya, kedudukan musik sama dengan cabang-cabang seni lainnya, seperti seni sastra, seni rupa, seni tari, seni fotografi, seni teater, dan sebagainya.

Kata musik dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan dari bahasa Inggris musik atau bahasa Belanda muziek. Kata musik ini, menurut beberapa sumber berasal dari nama sekumpulan dewi kesenian bangsa Yunani Purba, yakni Musae. Dari kata Musae inilah kemudian lahir istilah musik, musik, musique, dan muziek sebagaimana yang kita kenal sekarang ini.

Gambar 1: Pementasan Musik Karawitan Bali

Dalam khasanah kehidupan seni nusantara, Indonesia sesungguhnya memiliki peristilahan tersendiri untuk seni musik ini, yakni seni karawitan. Akan tetapi, penggunaan dan penerapan istilah karawitan hanya berlaku bagi jenis musik tradisi saja sehingga dikenal adanya istilah karawitan Sunda, karawitan Jawa, karawitan Bali, karawitan Minang, dan sebagainya.

FUNGSI MUSIK BERDASARKAN SEJARAH PERKEMBANGANNYA
Pada awal perkembangan peradaban manusia, musik diciptakan bukan hanya sebagai karya seni, namun musik muncul pada saat itu karena tuntutan yang menyertai manusia dalam pelafalan mantera agar mampu menimbulkan suasana magis. Musik digunakan sebagai salah satu sarana dalam upacara ritual masyarakat prasejarah.

Secara periodis, perkembangan musik dengan fungsinya dapat disusun sebagai berikut:
  1. Musik tercipta untuk iringan ritual, lalu berkembang dan dijadikan simbol atau tanda untuk suatu aktivitas. Musik digunakan untuk memanggil orang untuk berkumpul, tanda peperangan, iringan upacara, dsb.
  2. Periode Klasik Kuno. Berkembang di Yunani, Asiria, Babilonia, Persia, Mesir Kuno. Alat musik mulai diciptakan. Bahkan Yunani memiliki dewa khusus menangani musik. Musik sudah digunakan sebagai alat hiburan, iringan pementasan teater, iringan tarian dan nyanyian, telah dimainkan secara orchestral.
  3. Abad Pertengahan (400 M – 1400 M) banyak berkembang musik monofonik (musik yang hanya terdiri dari melodi tunggal). Banyak musik yang diciptakan sebagai bentuk musik tarian.
  4. Akhir Periode Abad Pertengahan mengarah kepada bentuk-bentuk musik liturgy (musik keagamaan) Nasrani. Periode ini mulai dikenal musik polifonik (lebih dari satu melodi dimainkan secara serempak).
  5. Periode Renaisance (1400-1600). Karakter musiknya lembut dan orang-orang kembali mempelajari seni pada masa Yunani dan Romawi Kuno.
  6. Zaman Barok (1600-1750) merupakan zaman peningkatan karya musik Eropa. Periode ini menggambarkan suatu karya seni yang rumit, penuh detail dan merupakan ekspresi berbagai emosi seperti kemarahan, ketakutan, kekecewaan dan kebahagiaan. Sayangnya kreativitas para komponis dibelenggu oleh aturan gereja yang ketat. Pada periode ini dikenal system patronisasi di mana kekuasaan tertinggi ada di tangan gereja. Setiap komponis besar pada saat itu memiliki tugas untuk mencitakan karya-karya musik liturgy sekaligus pemain organ di gereja dan aturan ini tidak boleh dilanggar.
  7. Zaman Rokoko. Musik menjadi komoditas yang dimanfaatkan untuk menaikkan gengsi kaum bangsawan. Tidak jarang keluarga-keluarga bangsawan mengundang komponis dan kelompok musik untuk memainkan karya-karya yang mereka pesan pada acara-acara tertentu.
  8. Zaman Klasik (1740-1830) adalah awal penciptaan musik-musik simfoni.
  9. Zaman Romantik (1820-1900). Para seniman mulai berani mengekrspresikan emosi pribadinya sendiri setelah sebelumnya hanya menciptakan  karya musik yang terpaku pada aturan gereja. Musik telah berfungsi sebagai alat ekspresi musikal individu komponis yang bebas dan tidak terikat.
  10. Periode Abad 20-an (1900-2000) sering disebut sebagai periode musik modern.



Gambar 2: Pementasan Musik Orkestra

Perkembangan musik serius dari Eropa mengalami perkembangan yang relative lambat setelah memasuki abad ke-20. Perkembangan kebudayaan dan seni kini mulai meluas di seluruh dunia. Bangsa-bangsa Eropa mulai dikejutkan oleh munculnya jenis musik baru yang lebih sederhana dan benar-benar memberikan kebebasan yang kemudian melahirkan berbagai aliran dam musik dunia. Jenis musik baru ini justru terlahir dari tradisi musikal budak-budak Negro yang dipekerjakan di perkebunan-perkebunan di Amerika Serikat. Musik ini dikenal dengan nama Spiritual Blues yang kemudian berkembang menjadi cikal-bakal musik Jazz. 
Gambar: Musik Jazz Modern

sumber : http://senibudayasmktap.blogspot.co.id/2013/10/fungsi-dan-latar-belakang-musik.html