SOAL ANCHOR UJIAN SEKOLAH
BERSTANDAR NASIONAL
SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN
KURIKULUM
2006 TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Mata
Pelajaran : Dasar-dasar
Teknik Kimia
IPK |
No. |
Soal
Anchor Ujian Utama |
||||||||||||||||||||||||
Memilih
alat ukur volume larutan |
1.
|
Larutan NaOH merupakan salah satu
larutan baku sekunder. Untuk mendapatkan konsentrasi NaOH yang tepat maka
perlu distandarisasi dengan larutan baku primer asam oksalat. Diukur sebanyak
25 ml larutan baku asam oksalat, dimasukan kedalam erlenmeyer dan ditambahkan
3 tetes phenolphtalein kemudian dititrasi oleh larutan NaOH hingga terbentuk
warna pink. Untuk mengukur 25 ml larutan asam oksalat siswa harus menggunakan
alat ukur.... A. gelas ukur 25 ml B. pipet ukur 25 ml C. pipet volum 25 ml D. buret 25 ml E. gelas kimia 25 ml |
||||||||||||||||||||||||
Menerapkan
prosedur penentuan massa jenis zat cair menggunakan piknometer |
2.
|
Massa jenis zat cair diantaranya dapat
ditentukan dengan menggunakan alat piknometer. Pada penentuan massa jenis
larutan NaCl menggunakan piknometer diperoleh data berat piknometer kosong
10,5220 gram, piknometer berisi larutan NaCl 21,5870 gram, volume piknometer
hasil kalibrasi 10,00 ml, maka massa jenis larutan HCl adalah...gram/ml A. 2,1587 B. 2,0516 C. 1,1065 D. 0,9504 E. 0,4888 |
||||||||||||||||||||||||
Menghubungkan
kesalahan pemilihan alat dengan hasil analisis |
3.
|
Diukur 10 ml larutan sampel asam cuka
menggunakan gelas ukur 10 ml dimasukan kedalam erlenmeyer, ditambahkan 3
tetes phenolphtalein kemudian dititrasi trasi oleh larutan baku NaOH 0,1002 N
hingga berwarna pink, dibutuhkan 20,00 ml, maka kadar asam cuka.... A. dapat dihitung karena volume sampel
diketahui dengan pasti B. dapat dihitung karena dititrasi
oleh larutan baku NaOH C. dapat dihitung karena menggunakan
indikator yang sesuai D. tidak dapat dihitung karena
sampel diukur dengan gelas ukur E. tidak dapat dihitung karena warna
akhir titrasi salah |
||||||||||||||||||||||||
Memilih
pelarut untuk melarutkan/ mengencerkan zat/sampel |
4.
|
Senyawa besi mudah mengalami reaksi
hidrolisis dengan air membentuk senyawa hidroksidanya yang mengendap
(koloid), oleh karena itu untuk mencegah reaksi hidrolisis dalam melarutkan
senyawa besi harus dengan aquadest.... A. yang tidak mengandung O2 B. yang tidak mengandung CO2 C. dan diberikan H2SO4
encer D. tanpa diberikan H2SO4
encer E. yang telah dididihkan dahulu |
||||||||||||||||||||||||
Menentukan
jumlah zat yang diperlukan dalam membuat larutan |
5.
|
Normalitas larutan HCl dapat
ditentukan dengan larutan baku primer Na2CO3 0,1 N dan
indikator methyl jingga, maka untuk membuat 100 ml larutan Na2CO3
0,1N dibutuhkan Na2CO3 padat (Mr=106) sebanyak.... A. 0,53 mg B. 0,53 gram C. 1,06 mg D. 1,06 gram E. 5,3 gram |
||||||||||||||||||||||||
Mengaitkan
pelarut terhadap zat/sampel yang dilarutkan pada analisis titrimetri |
6.
|
Senyawa besi (II) mudah teroksidasi
oleh oksigen, sedangkan oksigen sendiri merupakan gas yang larut dalam air.
Pada penentuan kadar besi (II) yang dititrasi oleh larutan baku KMnO4
agar kadar besi (II) yang diperoleh sesuai dengan seharusnya maka sampel
senyawa besi (II) harus dilarutkan dengan aquadest dingin yang .... A. sebelumnya tidak dididihkan B. sebelumnya telah dididihkan C. diberi asam sulfat encer D. tidak diberi asam sulfat E. tidak mengandung mineral |
||||||||||||||||||||||||
Menghubungkan
kesalahan pelarut dengan hasil analisis |
7.
|
NaOH dapat bereaksi dengan CO2
dalam air, sedangkan CO2 dalam air dapat dihilangkan dengan cara
dididihkan. Kadar CH3COOH dapat ditetapkan dengan menggunakan
larutan baku NaOH. Sebanyak 10 ml larutan sampel CH3COOH
diencerkan dalam labu ukur 250 ml dengan air yang tidak dididihkan terlebih
dahulu, dipipet 25 ml kemudian dititrasi oleh larutan NaOH 0,1000N dengan
indikator yang sesuai, dibutuhkan 20,00 ml larutan NaOH, maka dapat
dipastikan kadar CH3COOH yang seharusnya diperoleh.... A. = 1,20 % B. > 1,20 % C. = 12,00 % D. < 12,00 % E. > 12,00% |
||||||||||||||||||||||||
Mengaitkan
indikator yang dipilih dengan hasil reaksi yang terjadi |
8.
|
Penentuan kadar CH3COOH
oleh larutan baku NaOH pada saat titik ekivalen larutan hasil titrasi
menunjukan pH ± 9. Trayek pH indikator asam-basa :
Untuk mendapatkan hasil analisis yang
baik maka pada titrasi penentuan kadar CH3COOH oleh larutan baku
NaOH harus menggunakan indikator.... A. methyl jingga B. methyl merah C. bromothymol blue D. phenolphtalein E. thymolphtalein |
||||||||||||||||||||||||
Menghubungkan
volume larutan standar yang bereaksi dengan kadar yang diperoleh |
9.
|
NH3 (Mr=17) dalam
larutannya dapat ditentukan kadarnya
dengan titrasi asidimetri menggunakan larutan baku HCl. Sebanyak 5
gram sampel larutan NH3 diencerkan hingga 100 ml, dipipet 10 ml
ditambahkan 3 tetes methyl jingga kemudian dititrasi oleh larutan HCl 0,1000N
diperlukan 20,00 ml, maka kadar NH3 adalah... A. 6,80 % B. 3,40 % C. 0,85 % D. 0,68 % E. 0,34 % |
||||||||||||||||||||||||
Mengaitkan
sifat zat atau hasil reaksi yang terjadi dengan ruang kerja |
10.
|
HCl pekat merupakan larutan gas HCl
dalam dalam air dengan konsentrasi sekitar 35% dan disimpan dalam botol kaca
bertutup teplon sehingga apabila tutup botol dibuka akan keluar gas HCl yang
bersifat korosif. Pembuatan larutan HCl encer biasanya dilakukan dengan cara
pengenceran dari larutan HCl pekat, oleh karena itu agar tidak terjadi
keracunan gas HCl pengenceran larutan harus dilakukan pada.... A. meja kerja/praktikum B. tempat dekat bak cuci C. tempat dekat jendela D. ruang yang ada kipas angin E. ruang/lemari asam |