True/False
1.
Perhatikan bacaan berikut!
Allah Swt. telah
memberikan nikmat yang tiada terhitung dalam penciptaan manusia dan semua
pemenuhan keperluan hidup manusia. Diawali dengan rasa kasih sayang dalam hati
kedua orang tua, melengkapi manusia dengan panca indra, adanya pikiran yang
membedakan manusia dari makhluk lain, juga dengan adanya petunjuk ke arah kebenaran
dengan agama yang benar.
Nikmat berlimpah yang
tidak terhitung jumlahnya, walaupun seluruh pohon yang ada di bumi ini
dijadikan pena dan air laut dijadikan tinta, tidak akan mampu untuk
mencatatnya. Namun, manusia masih kurang mensyukuri bahkan mengingkari
penciptanya karena kesombongan semata. Kemampuan mensyukuri nikmat Allah
terlihat nyata di dalam amal ibadah, amal sosial dan budi pekerti.
Rasulullah Saw.
bersabda:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلاَ تَنْظُرُوْا إِلَى
مَنْ فَوْقَكُمْ، فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ.
“Lihatlah kepada
orang-orang yang lebih rendah daripada kalian, dan janganlah kalian melihat
kepada orang-orang yang berada di atas kalian, karena yang demikian itu lebih
patut bagi kalian, supaya kalian tidak meremehkan nikmat Allâh yang telah
dianugerahkan kepada kalian.”
(https://almanhaj.or.id/12693-anjuran-mensyukuri-nikmat-2.html)
Pilihlah jawaban benar
atau salah pada pernyataan berikut!
A.
Benar
B.
Salah
Manusia harus
sadar bahwa kedudukan atau pangkat serta harta kekayaan yang lebih tinggi yang
dimiliki orang lain itu merupakan ujian. (....)
Ans: t
2.
Menanamkan
pentingnya saling berbagi sangatlah penting, terutama bagi anak-anak. Berbagi merupakan
memberikan sedikit kebahagiaan kepada orang lain. Mungkin bukan selalu uang
yang diberikan, bentuk lainnya bisa berupa waktu atau berbagi ilmu.
Perbanyaklah kebaikan dengan mengerjakan semua aktifitas
dengan landasan memberi manfaat kepada diri sendiri dan orang lain, niat beribadah, sukarela, tanpa harus dibebani
ada balasan materi dari sesama
Perhatikan QS. Al-Ma’un (107): 1-7 berikut!
Pilihlah jawaban benar
atau salah pada pernyataan berikut!
A.
Benar
B.
Salah
Berdasarkan ayat tersebut, Ahmad Musthafa al-Maraghi mengatakan
kriteria orang yang mendustakan hari kiamat adalah mereka yang merendahkan derajat
dhuafa dan berlaku sombong karena merasa lebih tinggi derajat. (....)
Ans: t
3.
Perhatikan gambar dan hadis berikut!
Rasulullah Saw. bersabda:
عَنْ حَكِيْمِ بْنِ حِزَامٍ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :اَلْيَدُ
الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى، وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ، وَخَيْرُ
الصَّدَقَةِ عَنْ ظَهْرِ غِنًى، وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللهُ، وَمَنْ
يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللهُ
Pilihlah jawaban benar
atau salah pada pernyataan berikut!
A.
Benar
B.
Salah
Tangan di atas adalah istilah untuk orang yang gemar
mengerjakan sesuatu yang bermanfaat. (....)
Ans: f
4.
Orang beriman pasti akan diuji dengan keburukan dan
kebaikan selama ia masih hidup. Hal itu tidak lain untuk meningkatkan
derajatnya di sisi Allah serta membuatnya menjadi pribadi yang tangguh dan
penuh empati terhadap sesama manusia.
Ujian akan menghapuskan kesalahan-kesalahan. Hal ini hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang
betul-betul mentauhidkan Allah Swt. dan mengikhlaskan
ibadah hanya kepada-Nya.
Rasulullah Saw. bersabda:
حَدَّثَنَا
هَدَّابُ بْنُ خَالِدٍ الْأَزْدِيُّ وَشَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ جَمِيعًا عَنْ
سُلَيْمَانَ بْنِ الْمُغِيرَةِ وَاللَّفْظُ لِشَيْبَانَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ
حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ صُهَيْبٍ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَجَبًا لِأَمْرِ
الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا
لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ
أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
(https://www.bacaanmadani.com/2018/03/hadits-tentang-sabar-atas-ujian-dan.html)
Pilihlah jawaban benar
atau salah pada pernyataan berikut!
A.
Benar
B.
Salah
Berdasarkan hadis tersebut, orang yang
beriman kepada Allah akan bersyukur ketika mendapat musibah. (....)
Ans: f
5.
Dakwah adalah menyeru pada jalan
Allâh, menyeru pada iman kepada-Nya dan kepada apa yang diajarkan para
rasul-Nya; membenarkan apa yang mereka beritakan dengan menaati apa yang mereka
perintahkan.
Hal tersebut mencakup seruan pada dua kalimat syahadat, mendirikan shalat,
menunaikan zakat, puasa Ramadhan, haji, menyeru pada iman kepada-Nya, para
malaikat-Nya, Kitab-kitab dan para Rasul-Nya, mengimani hari kebangkitan, iman
pada qadar (takdir) yang baik maupun yang buruk; dan menyeru agar hamba
menyembah kepada Allah seakan-akan ia melihat-Nya.
Perhatikan QS. An-Nahl
(16): 125 berikut!
ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ
وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ
رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ
بِٱلْمُهْتَدِينَ
(https://almanhaj.or.id/11326-dakwah-islam-kewajiban-mulia-yang-harus-dijaga.html)
Pilihlah jawaban benar
atau salah pada pernyataan berikut!
A.
Benar
B.
Salah
Metode dakwah yang
sesuai dengan ayat tersebut adalah metode hikmah, pelajaran yang baik, dan adu
argumen. (....)
Ans: t
Matching
Seringkali Allah Swt. menggandengkan iman dan amal
salih dalam ayat-ayat Al-Quran. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kedua perkara
tersebut sangat berkaitan erat. Orang yang beramal salih akan diterima ketika
amal tersebut dilandasi dengan keimanan yang benar, sebagaimana petunjuk Allah Swt. dan sunnah Rasul-Nya.
Sedangkan amal yang banyak dan beragam dengan tujuan untuk mendekatkan diri
kepada Allah Swt. akan
sia-sia belaka ketika dilakukan tanpa landasan ilmu yang benar.
Amal salih adalah amal yang
mengikuti petunjuk Allah Swt. (al-Quran) dan sunnah Rasul-Nya. Agar bisa beramal salih juga disyariatkan adanya ilmu. Tanpa
ilmu yang benar, bisa jadi kita akan melakukan amal yang salah (bukan amal
salih).
Perhatikan QS. Fatir (35): 32 berikut!
ثُمَّ أَوْرَثْنَا ٱلْكِتَٰبَ ٱلَّذِينَ
ٱصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِۦ وَمِنْهُم
مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌۢ بِٱلْخَيْرَٰتِ بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ
ٱلْفَضْلُ ٱلْكَبِيرُ
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan
kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara
mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang
pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan
dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.”
(https://muslimah.or.id/10873-hakikat-amal-shalih.html)
Pilihlah jawaban benar
atau salah pada pernyataan berikut!
A.
Benar
B.
Salah
1.
Ada 4 tipe golongan manusia berdasarkan ayat tersebut. (....)
2.
Zalimun linafsih adalah orang yang
lebih banyak kebaikannya. (....)
3.
Muqtasid adalah orang yang
kesalahan dan kebaikannya proporsional. (....)
4.
Sabiqun bil-khairat adalah orang
yang lebih banyak kesalahannya. (....)
1.
Ans: f
2.
Ans: f
3.
Ans: t
4.
Ans: f
Agama
Islam merupakan agama yang universal, agama yang mengatur segala aspek
kehidupan, di mana ajarannya menganjurkan umatnya untuk bekerja. Hal ini
mengandung arti untuk bisa
merealisasikan fungsi kehambaan kepada Allah Swt. dan menempuh jalan menuju rida-Nya,
mengangkat harga diri, meningkatkan taraf hidup, dan memberi manfaat kepada
sesama, bahkan kepada makhluk lain.
Etos
kerja pribadi muslim adalah sikap kepribadian yang menciptakan pengertian
bahwasannya bekerja bukan hanya untuk mencari kekayaan duniawi, melainkan
sebagai manifestasi amal salih, sehingga dapat memompakan semangat bekerja
keras dan tujuan dari bekerja adalah menunaikan amanah. Hal ini tentu akan
dapat meninggikan derajat mereka di hadapan Allah Swt.
Perhatikan
QS. Al-Jumu’ah (62): 10 berikut!
فَإِذَا قُضِيَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُوا۟
فِى ٱلْأَرْضِ وَٱبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِ ٱللَّهِ وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًا
لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Apabila telah ditunaikan shalat,
maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah
Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”
(https://tafsirweb.com/10910-quran-surat-al-jumuah-ayat-10.html)
Pilihlah jawaban benar
atau salah pada pernyataan berikut!
A.
Benar
B.
Salah
1.
Berusaha mencari rezeki yang baik dan halal. (....)
2.
Allah Swt. memerintahkan agar banyak berzikir kepada-Nya, supaya manusia
memperoleh keberuntungan. (....)
3.
Menaati perintah Allah Swt. dengan melaksanakan perintah salat Jum’at
adalah lebih baik bagi orang-orang yang memahaminya. (....)
4.
Ketika salat Jum’at telah usai dilaksanakan, seseorang diwajibkan iktikaf
di masjid. (....)
1.
Ans: t
2.
Ans: t
3.
Ans: t
4.
Ans: f
Perhatikan
QS. Al-Baqarah (2): 172-173 berikut!
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟
لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Wahai
orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan
kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya."
(QS. al-Baqarah : 172)
إِنَّمَا
حَرَّمَ عَلَيْكُمُ ٱلْمَيْتَةَ وَٱلدَّمَ وَلَحْمَ ٱلْخِنزِيرِ وَمَآ أُهِلَّ
بِهِۦ لِغَيْرِ ٱللَّهِ ۖ فَمَنِ ٱضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَآ إِثْمَ
عَلَيْهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
"Sesungguhnya
Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan
yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Tetapi barang siapa
terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui
batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha
Penyayang." (QS. al-Baqarah : 173)
Cermatilah
potongan terjemah QS.
Al-Baqarah (2): 172-173 berikut
dan jodohkan dengan jawaban yang sesuai!
A. Yang baik
B. Makanlah
C. Daging babi
D. Darah
E. Hewan yang disembelih
F.
Terpaksa
G. Melampaui batas
H. Bangkai
I.
Dosa
J.
Bersyukurlah
1.
وَلَحْمَ
ٱلْخِنزِيرِ =
2.
طَيِّبَٰتِ =
3.
ٱلدَّمَ =
4.
إِثْمَ =
5.
ٱلْمَيْتَةَ =
1.
Ans: C
2.
Ans: A
3.
Ans: D
4.
Ans: I
5.
Ans: H
Completion
1.
Negara kita adalah negara dengan sistem atau bentuk pemerintahan demokrasi.
Demokrasi adalah pemerintahan yang melibatkan seluruh rakyatnya untuk turut
menjalankan pemerintahan dengan perantara wakil-wakilnya.
Demokrasi memiliki
kemiripan dengan kepemimpinan Rasulullah Saw. Demokrasi digunakan untuk mencapai kemajuan kemaslahatan
bersama. Berkaitan dengan sistem kepemerintahan dalam bernegara, Islam
memperjuangkan kesetaraan.
Perhatikan
QS. Ali Imran (3): 159 berikut!
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ
فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ
وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ
عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ
Yang dimaksud
demokrasi berdasarkan ayat tersebut adalah ....
Ans: Musyawarah
Musyawaroh
Musawarah
2.
Perhatikan HR. Bukhari dari Abu Hurairah berikut!
عَنْ أَبِي هُرَ يْرَ ةَ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ:
إِذَاضُيِّعَتِ اْلأَمَانَةُ فَانْتَظِرِالسَّاعَةَ,كَيْفَ إِضَاعَتُهَا
يَارَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: إِذَا أُسْنِدَاْلأَمْرُ إِلىَ غَيْرِ أَهْلِهِ
فَانْتَظِرِالسَّا عَةَ
(اَخْرَجَهُ
الْبُخَا رِيُّ فِيْ كِتَابِ الرِقَاقْ)
“Dari
Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda: Apabila amanah disia-siakan
maka tunggulah saat kehancurannya. Salah seorang sahabat bertanya:”Bagaimanakah
menyia-nyiakannya, hai Rasulullah?” Rasulullah Saw. menjawab:“Apabila perkara
itu diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat
kehancurannya” (HR. Imam Bukhari).
Hadis tersebut
menjelaskan tentang amanah. Amanah harus diserahkan kepada ahlinya. Orang yang
tidak memiliki keahlian terhadap amanah yang diberikan kepadanya tidak akan
bisa bertanggungjawab sebagaimana mestinya.
Kepemimpinan adalah
salah satu bentuk amanah. Kepemimpinan melibatkan kepentingan orang banyak.
Jika orang yang mendapat amanah kepemimpinan tidak memiliki keahlian di bidang
tersebut, ia akan membawa kerusakan yang merugikan orang banyak, terutama
rakyat yang dipimpin.
Lawan dari kata
amanah adalah ....
Ans: Khianat
Kianat
Short Answer
1.
Bagi
umat Islam, hadis merupakan sumber ajaran kedua setelah al-Qur’an. Oleh karena
itu, rasa ingin tahu tentang hadis harus ditumbuhkembangkan untuk dapat menjadi
seorang muslim yang sesungguhnya
Mempelajari hadis
mendatangkan banyak manfaat. Sudah selayaknya seorang muslim mengetahui banyak
hal tentang hadis dan ilmunya dengan meningkatkan kegiatan gemar membaca baik
pada saat di madrasah maupun di luar madrasah.
Perhatikan hadis
berikut!
حَدَّثَنَا
سُلَيْمَانُ أَبُو الرَّبِيعِ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ،
قَالَ: حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ مَالِكِ بْنِ أَبِي عَامِرٍ أَبُو سُهَيْلٍ، عَنْ
أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ: آيَةُ المُنَافِقِ ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ
أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ) رواه
البخارى(
Tulislah
sanad, matan, dan rawi dari hadis tersebut!
Ans:
2.
Dakwah adalah menyeru pada jalan
Allâh, menyeru pada iman kepada-Nya dan kepada apa yang diajarkan para
rasul-Nya; membenarkan apa yang mereka beritakan dengan menaati apa yang mereka
perintahkan.
Perhatikan ayat berikut!
QS. Asy-Syuara’
(26): 214-216
وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ . وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ
اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ . فَإِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا
تَعْمَلُونَ
QS. Al-Hijr (15): 94-96
فَاصْدَعْ
بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ . إِنَّا كَفَيْنَاكَ
الْمُسْتَهْزِئِينَ . الَّذِينَ يَجْعَلُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ ۚ
فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ
Bagaimana
perbedaan strategi dari kedua ayat tersebut?
Ans:
3.
Perhatikan HR. Muslim dari Abu Said berikut!
عَنْ
أَبِي سَعِيْدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ
يَقُوْلُ: «مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ
يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ
الإِيْمَانِ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
“Dari Abu Sa’id
Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‘Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan
tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa,
ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.”
(HR. Muslim)
Hadits tersebut mencakup
tingkatan-tingkatan mengingkari kemunkaran. Barangsiapa yang mampu untuk
merubahnya dengan tangan, maka dia wajib menempuh cara tersebut. Hal ini dilakukan
oleh penguasa dan para petugas yang mewakilinya dalam suatu kepemimpinan yang
bersifat umum. Atau bisa juga hal itu dikerjakan oleh seorang kepala rumah
tangga pada keluarganya sendiri dalam kepemimpinan yang bersifat lebih khusus.
Yang dimaksud dengan
‘melihat kemunkaran’ di sini bisa dimaknai ‘melihat dengan mata dan yang serupa
dengannya’ atau melihat dalam artian mengetahui informasinya. Apabila seseorang
bukan tergolong orang yang berhak merubah dengan tangan, maka kewajiban untuk
melarang yang munkar itu beralih dengan menggunakan lisan yang memang mampu
dilakukannya. Apabila tidak sanggup, maka dia tetap berkewajiban untuk
merubahnya dengan hati, itulah selemah-lemah iman. Merubah kemunkaran dengan
hati adalah dengan membenci kemungkaran itu dan munculnya pengaruh terhadap
hatinya karenanya.
(https://muslim.or.id/158-kewajiban-mengubah-kemungkaran.html)
Susunlah
sebuah paragraf (minimal 4 baris) yang berisi tentang perilaku mengubah
kemunkaran dengan lisan!
Ans:
4.
Isu kepemimpinan dianggap penting dan masih aktual, karena sangat
berpengaruh pada kemajuan peradaban dan
kemakmuran manusia. Di sisi lain,
Islam adalah agama totalitas, yang
mengatur aspek kehidupan manusia. Termasuk aspek kepemimpinan dalam
suatu negara.
Pemimpin
ideal adalah mereka yang dicintai masyarakat, mereka juga
peduli dan mencintai umat yang dipimpin. Demikian pula umat wajib mengikuti
pemimpinnya. Apabila sang pemimpin berbuat keburukan, hendaknya
mengingatkannya.
Perhatikan
HR. Muslim dari Malik al-Asyja’i berikut!
حَدَّثَنَا
دَاوُدُ بْنُ رُشَيْدٍ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ يَعْنِي ابْنَ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا
عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ أَخْبَرَنِي مَوْلَى بَنِي
فَزَارَةَ وَهُوَ رُزَيْقُ بْنُ حَيَّانَ أَنَّهُ سَمِعَ مُسْلِمَ بْنَ قَرَظَةَ
ابْنَ عَمِّ عَوْفِ بْنِ
مَالِكٍ الْأَشْجَعِيِّ يَقُولُ سَمِعْتُ عَوْفَ بْنَ مَالِكٍ الْأَشْجَعِيَّ
يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
خِيَارُ أَئِمَّتِكُمْ الَّذِينَ تُحِبُّونَهُمْ وَيُحِبُّونَكُمْ وَتُصَلُّونَ
عَلَيْهِمْ وَيُصَلُّونَ عَلَيْكُمْ وَشِرَارُ أَئِمَّتِكُمْ الَّذِينَ
تُبْغِضُونَهُمْ وَيُبْغِضُونَكُمْ وَتَلْعَنُونَهُمْ وَيَلْعَنُونَكُمْ قَالُوا
قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا نُنَابِذُهُمْ عِنْدَ ذَلِكَ قَالَ لَا مَا
أَقَامُوا فِيكُمْ الصَّلَاةَ لَا مَا أَقَامُوا فِيكُمْ الصَّلَاةَ أَلَا مَنْ
وَلِيَ عَلَيْهِ وَالٍ فَرَآهُ يَأْتِي شَيْئًا مِنْ مَعْصِيَةِ اللَّهِ
فَلْيَكْرَهْ مَا يَأْتِي مِنْ مَعْصِيَةِ اللَّهِ وَلَا يَنْزِعَنَّ يَدًا مِنْ
طَاعَة
Bagaimana
kriteria pemimpin yang sesuai dengan kandungan hadis tersebut?
Ans:
5.
Allah Swt. telah memberikan nikmat
yang tiada terhitung dalam penciptaan manusia dan semua pemenuhan keperluan
hidup manusia. Diawali dengan rasa kasih sayang dalam hati kedua orang tua, melengkapi
manusia dengan panca indra, adanya pikiran yang membedakan manusia dari makhluk
lain, juga dengan adanya petunjuk ke arah kebenaran dengan agama yang benar.
Nikmat berlimpah yang tidak terhitung jumlahnya, walaupun
seluruh pohon yang ada di bumi ini dijadikan pena dan air laut dijadikan tinta,
tidak akan mampu untuk mencatatnya. Namun, manusia masih kurang mensyukuri
bahkan mengingkari penciptanya karena kesombongan semata. Kemampuan mensyukuri
nikmat Allah terlihat nyata di dalam amal ibadah, amal sosial dan budi pekerti.
Perhatikan QS.
Al-Baqarah (2): 164 berikut!
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ
الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِيْ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِمَا
يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ مَّاۤءٍ
فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَاۤبَّةٍ
ۖ وَّتَصْرِيْفِ الرِّيٰحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاۤءِ
وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ
Tulislah 5 fenomena alam
sebagai sumber ilmu pengetahuan berdasarkan ayat tersebut!
Ans: