Multiple
choice
1.
Perhatikan gambar berikut!
Tugu Pahlawan Surabaya merupakan
salahsatu tugu penghormatan untuk para pahlawan di Surabaya. Tugu tersebut
bangun karena ditempat tersebut merupakan tempat pertempuran arek-arek Suroboyo
melawan tentara Sekutu. Dalam kaitannya dengan sejarah, tempat terjadinya
peristiwa sejarah disebut dengan istilah Ruang. Ruang sendiri tidak bisa dilepaskan dari unsur sejarah, karena peristiwa sejarah akan terjadi pada suatu
tempat tertentu.
Contohnya Peristiwa Pertempuan 10 November di Surabaya, Rengasdengklok terjadi di Karawang, Proklamasi kemerdekaan di
Jl Pegangsaan Timur no 56, Jakarta dan lain sebagainya. Artinya hanya akan ada
satu kejadian pada satu tempat. Peristiwa itu secara otomatis tidak terjadi di
tempat lain karena terikat oleh ruang.
Karena adanya konsep ruang ini, para penulis sejarah kemudian
mengkategorikan peristiwa-peristiwa sejarah berdasarkan tempat, misalnya sejarah
daerah, sejarah lokal, sejarah nasional, dan sejarah dunia. Konsep
ruang ini juga berjalan beriringan dengan berjalannya waktu, sehingga ada
hubungan sebab akibat di dalam ruang dan waktu dalam
suatu sejarah. Adapun manfaat keberadaan unsur ruang dalam sejarah adalah
....
A. Menempatkan manusia sebagai subjek dalam
kajian sejarah
B. Mempermudah pemahaman tentang suatu
peristiwa sejarah
C. Mempermudah sejarawan menentukan lokasi
sebuah peristiwa sejarah
D. Mengidentifikasi setiap tokoh sesuai
perannya dalam sebuah peristiwa sejarah
E.
Menemukan
fakta tersembunyi yang tidak diungkap melalui sumber sejarah
ANS:
B
2.
Perhatikan
informasi berikut!
“Sepanjang
sejarah Indonesia merdeka, sudah dua kali terjadi demonstrasi mahasiswa secara
besar-besaran yang mampu menumbangkan rezim yang tengah berkuasa saat itu.
Kejatuhan itu pun punya persamaan, yakni dimulai dari pemimpin yang tidak mau
mendengar aspirasi rakyatnya. Demonstrasi mahasiswa pertama terjadi pada awal
1966. Kala itu ribuan mahasiswa turun ke jalan, menyerukan protes atas kondisi
negara yang kian memprihatinkan. Protes ini berhulu dari tragedi berdarah
Gerakan 30 September 1965.
Beberapa
pentolan PKI terlibat dalam tragedi itu, tapi Presiden Sukarno tak berbuat
apa-apa. Kemarahan rakyat telah merebak di mana-mana dan Presiden Sukarno
tampaknya tidak punya solusi jitu untuk mengatasi masalah ini. Ditambah lagi,
seperti diungkap Muhammad Umar Syadat Hasibuan dalam Revolusi Politik Kaum Muda
(2008), keadaan sosial ekonomi negara sedang terguncang akibat konfrontasi
dengan Malaysia dan persoalan Irian Barat. Sukarno yang kian terjepit akhirnya
mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret 1966. Sejarah lalu mencatat, Supersemar
itu nantinya justru dimanfaatkan Jenderal Soeharto untuk menggerogoti kekuasaan
Sukarno.
Demonstrasi
mahasiswa terbesar berikutnya adalah demonstrasi yang berhasil menumbangkan
rezim Soeharto pada 1998. Gerakan ini bermula dari krisis ekonomi 1997 dan
ketidaksigapan rezim Soeharto untuk mengatasinya. Gelombang aksi yang awalnya
terjadi secara terpisah di beberapa kota, kemudian membesar sejak Maret 1998
seiring dengan pernyataan Soeharto bersedia dipilih lagi menjadi presiden. Sementara
itu desakan reformasi lewat aksi-aksi protes meluas di seluruh daerah. Aksi itu
digelar tepat pada peringatan Hari Pendidikan Nasional. Dari Jakarta, Surabaya,
Bandung, Bogor, Palembang, Medan, hingga Kupang.
Kemudian
terjadilah tragedi berdarah pada 12 Mei 1998. Empat mahasiswa Trisakti tewas
tertembak kala aparat berusaha membubarkan demonstrasi di kampus tersebut.
Esoknya, Jakarta dilamun kerusuhan besar. Kompas mencatat, ratusan manusia
terpanggang di Toserba Yogya Klender dan di Ciledug Plaza. Tercatat 499 orang
tewas dan 4.000 bangunan hancur. Gelombang besar mahasiswa lalu menduduki
Gedung DPR/MPR sejak 18 Mei 1998. Mereka berjanji akan bertahan di sana sampai
tuntutan Sidang Istimewa segera dijalankan untuk memakzulkan Soeharto. Karena
kian terjepit, Soeharto akhirnya tak bisa berbuat banyak. Pada 21 Mei 1998 ia
menyatakan berhenti sebagai presiden. (sumber: https://tirto.id/eiBo)”
Jika
kita lihat informasi diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa runtuhnya Orde
Lama dan Orde Baru akibat peristiwa yang sama yakni aksi-aksi demonstran oleh
para mahasiswa dan masyarakat. Dengan demikian, dalam peristiwa sejarah
terdapat ...
A. Kesinambungan
B. Demonstran
C. Pengulangan
D. Perubahan
E.
Perkembangan
ANS:
C
3.
Perhatikan bacaan berikut!
“Pada masa penjajahan
Belanda, para pahlawan di nusantara berperang melawan penjajah seperti Pangeran
Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol, Pattimura, Cut Nyak Dien dan lainnya. Tetapi
perlawanan para pahlawan selalu gagal dan belum bisa membebaskan nusantara dari
penjajahan Belanda.
Belanda
menggunakan politik pecah belah dengan mengadu domba antara suku-suku bangsa di
nusantara. Para pejuang belum bersatu untuk bersama-sama melawan Belanda.
Sehingga perjuangan para pahlawan belum berhasil.
Pengalaman
masa lalu tersebut memengaruhi bangsa Indonesia ketika mengobarkan perang
kemerdekaan melawan penjajah pada 1945. Bangsa Indonesia bersatu, berjuang dan
berperang secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Memunculkan semboyan
bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.”
Dari
pernyatan di atas dapat dimaknai bahwa ....
A. Sejarah dapat dijadikan sebagai sebuah
pembelajaran
B. Sejarah adalah sebagai sebuah
rekontruksi
C. Sejarah tidak terlepas dari
subyektifitas
D. Sejarah adalah sebuah pengetahuan
E.
Sejarah
sebagai pedoman dalam hidup
ANS:
A
4.
Banyak cara yang bisa digunakan dalam menceritakan
kembali peristiwa-peristiwa dan faka sejarah, salah satunya adalah seni. Dalam
menulis sejarah, sejarawan harus memiliki seninya sendiri dalam menyajikan
cerita-cerita sejarah. Sejarawan selalu ingin tulisan-tulisan yang ia buat
mampu membuat para pembacanya seakan merasakan langsung peristiwa yang terjadi
di masa lampau. Membuat para pembaca masuk ke dalam cerita sejarawah adalah
seni tersendiri yang tentunya tidak banyak orang bisa melakukannya. Tidak hanya
tulisan, lukisan, patung, serta panggung pementasan pun menjadi sebagian bentuk
seni dalam merekonstruksi peristiwa sejarah.
Oleh karena sejarah adalah ilmu yang sangat penting bagi manusia, seni
menjadi medium dalam merekosntruksi kembali peristiwa-peristiwa sejarah. Setiap
manusia harus mengetahui sejarah dirinya, keluarga, bahkan tempat ia tinggal.
Karena sejarah menjadi sumbel ilmu serta pengetahuan yang sangat penting bagi
manusia dalam menghadapi masa-masa yang akan datang.
Sejarah sebagai seni pada dasarnya berkaitan dengan bagaimana sebuah
peristiwa atau kisah itu ditulis. Artinya, seorang sejarawan dalam menulis
harus memiliki Intuisi, Imajinasi, Emosi dan Gaya bahasa yang baik. Hal ini sama dengan sastrawan dalam menghasilkan
karyanya. Namun,
seorang sejarawan tidak sebebas sastrawan dalam menggunakan
faktor tersebut karena dalam upaya mengedepankan obyektifitas,
seorang sejarawan
dalam menghasilkan karyanya mengacu pada ....
A.
Ketepatan dalam menggunakan data dan fakta sejarah
B.
Penggabungan fakta dengan emosi sejarawan
C.
Kesimpulan yang diperoleh dari berbagai pihak
D.
Pandangan politik yang diyakini sejarawan tersebut
E.
Keseimbangan penggunaan data
khayal
dengan sumber
sejarah
ANS: A
5.
Perhatikan wacana berikut!
“Pada
tahun 1888, terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh para petani di Banten.
Peristiwa pemberontakan tersebut ditulis dalam sebuah buku oleh Sartono
Kartodirjo yang berjudul pemberontakan Petani Banten 1888. Fokus kajian dari
buku Sartono ini para petani dengan melihat pola-pola, gejala, dan karakter
sosial mereka.
Menurutnya, pemberontakan petani di Banten disebabkan
para petani tidak menginginkan modernitas. Selain itu, ia juga menjelaskan
peran lain kaum bangsawan dan elit agama yang membantu petani melakukan
perlawanan terhadap kebudayaan Barat. Namun, dalam praktiknya, para petani
justru bersifat pasif dan hanya dijadikan alat oleh para bangsawan dan elit
agama untuk memberontak agar tetap bepegang pada sistem tradisional.”
Konsep berpikir sejarah yang dominan digunakan dalam
penulisan peristiwa sejarah tersebut adalah ....
A.
Sinkronis
B.
Progressif
C.
Kronoligis
D.
Diakronis
E.
Anakronis
ANS: A
6.
Dalam
melakukan penelitian sejarah seorang sejarawan harus mengikuti langkah-langkah
penelitian sejarah. Di antara langkah-langkah tersebut salah satunya Heuristik.
Heuristik adalah tahap mencari, menemukan, serta mengumpulkan sumber-sumber
atau berbagai data yang relevan dengan topik penelitian.
Untuk menemukan
sumber tersebut seorang sejarawan harus bisa mencarinya di berbagai dokumen
dengan menggunakan metode kepustakaan atau arsip nasional, bisa juga sejarawan
mengunjungi situs sejarah, dan juga melakukan wawancara untuk melengkapi data
sehingga diperoleh data yang baik dan lengkap juga dapat menunjang terwujudnya
sejarah yang mendekati kebenaran.
Hal ini
dilakukan guna mengetahui segala bentuk peristiwa atau kejadian sejarah masa
lampau. Jika seorang sejarawan ingin melakukan penelitian tentang peran tokoh
tertentu dalam reformasi di Indonesia maka untuk mendapatkan sumber yang
relevan dapat dilakukan menggunakan metode ….
A.
Mengunjungi
situs-situs bersejarah tentang reformasi
B.
Melakukan
wawancara guna melengkapai data yang ada
C.
Studi
pustaka untuk membandingkan penelitian lainnya
D.
Pengecekan
terhadap berbagai sumber yang telah dihimpun
E.
Identifikasi
terhadap sumber sejarah yang telah dikumpulkan
ANS:
B
7.
Bacalah
teks berikut.
“PAHAM LIBERALISME”
“Istilah
liberalisme berasal dari bahasa Latin, libertas atau dalam bahasa Inggris
disebut liberty yang artinya kebebasan. Liberalisme adalah suatu faham yang
menghendaki adanya kebebasan. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan untuk
bertempat tinggal, kemerdekaan pribadi, hak untuk menentang penindasan, serta
hak untuk mendapatkan perlindungan pribadi dan hak milik.
Liberalisme dimulai
pada masa renaissance yang memperjuangkan kebebasan manusia dari kungkungan
gereja atau agama. Saat itu, kekuasaan raja, bangsawan, dan gereja mendominasi
seluruh kehidupan masyarakat.
Rakyat tidak memiliki
kebebasan dalam berpendapat dan bertindak. Keadaan tertekan ini menimbulkan
kritik dari berbagai kalangan yang menginginkan kebebasan di semua bidang
kehidupan.”
Dari teks di atas,
dapat disimpulkan bahwa ....
A.
Kebebasan
untuk bertempat tinggal, kemerdekaan pribadi, hak untuk menentang penindasan,
serta hak untuk mendapatkan perlindungan pribadi dan hak milik tidak didapatkan
pada masa sebelum renaisance
B.
Liberalisme
adalah hak asasi manusia yang haus dijamin oleh negaranya
C.
Istilah
liberalisme berasal dari bahasa Latin,
libertas atau dalam
bahasa Inggris disebut liberty yang artinya kebebasan. Ini mengandung
makna bahwa rasa bebas pertama kali dimiliki oleh orang-orang Romawi-Yunani
D.
Gerakan
Liberalisme yang menuntut kebebasan sepenuhnya, muncul sebagai akibat dari
adanya tekanan yang
kuat, ketidakadilan, dan
kesewenangan pemegang kekuasaan
E.
Renaisance
telah mewadahi segenap keinginan bebas dari seluruh warga negara
ANS:
D
8.
Perang
Dingin adalah salah satu periode dalam sejarah dunia modern. Periode ini
bermula pada tahun 1945 (yaitu pada saat berakhirnya Perang Dunia II) sampai
pada tahun 1991 (yaitu dengan runtuhnya negara Uni Soviet). Keberhasilan pihak
Sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Uni Soviet, dan lainnya) dalam
mengalahkan negara berideologi fasisme Jerman, Italia dan Jepang pada Perang
Dunia II memunculkan sebuah hal yang bernama polarisasi atau pembentukan dua
kekuatan adidaya dengan ideologi yang berseberangan. Amerika Serikat dan
para sekutunya.
Mereka menganut
ideologi liberalisme dan kapitalisme. Kubu ini disebut juga
sebagai Blok Barat. Sedangkan Uni Soviet dan para sekutunya, seperti
Republik Rakyat Cina, Korea Utara, dan Vietnam. Mereka menganut
ideologi sosialisme dan komunisme. Kubu ini disebut juga sebagai Blok
Timur.
Amerika Serikat
dan Uni Soviet sama-sama berupaya untuk menyebarluaskan pengaruhnya ke seluruh
dunia, terutama kepada negara-negara dunia ketiga yang baru saja memerdekakan
diri dari cengkeraman kolonialisme. Hal ini membagi dunia menjadi dua kubu,
yakni blok barat (pimpinan Amerika Serikat) dan blok timur (pimpinan Uni
Soviet). Persaingan tersebut bedampak juga pada terjadinya konflik dan perang
saudara yang ada di negara-negara di
Dunia. Hal ini ditunjukan pada peristiwa ....
A. Peristiwa G-30 S/PKI di Indonesia dan
Perang Indonesia-Malaysia
B. Perang Arab-Israel dan Perang Yom Kipur
C. Perang Vietnam dan Perang Korea
D. Pecahnya Jerman, Runtuhnya Uni Soviet
dan Perang Kamboja-Vietnam
E. Perang teluk I, Perang Korea, Perang
Kuomintang-Partai Komunis China
ANS:
C
9.
Pendiri
Sarekat Islam, Haji Samanhudi adalah seorang pengusaha batik di Kampung Lawean
(Solo) yang mempunyai banyak pekerja, sedangkan pengusaha-pengusaha batik
lainnya adalah orang-orang Cina dan Arab.
Tujuan utama
Sarekat Islam
pada awal berdirinya adalah menghidupkan kegiatan ekonomi pedagang Islam Jawa.
Keadaan hubungan yang tidak harmonis antara Jawa dan Cina mendorong
pedagang-pedagang Jawa untuk bersatu menghadapi pedagang-pedagang Cina.
Di samping itu
agama Islam merupakan faktor pengikat dan penyatu kekuatan pedagang-pedagang
Islam. Berdasarkan ilustrasi
tersebut maka Sarekat Islam pada masa perjuangannya mendapat tanggapan yang
positif dari masyarakat karena ....
A. Menuntut Indonesia merdeka
B. Memajukan sosial budaya
C. Memperjuangkan derajat rakyat
D. Berjuang dalam bidang politik
E. Menginginkan Indonesia berparlemen
ANS:
C
10.
Pelaksanaan
demokrasi di Indonesia mengalami sejarah yang panjang. Semenjak Indonesia
merdeka, demokrasi dipilih sebagai sistem yang diperuntukkan bagi pengelolaan
negara dan pemerintahan. Salahsatu jenis demokrasi yang pernah diterapkan di
Indonesia adalah Demokrasi Liberal (Parlementer) pada tahun 1950-1959.
Demokrasi
Parlementer adalah sistem pemerintahan di mana parlemen negara punya peran
penting. Salah satu ciri dari demokrasi parlementer adalah rakyat memiliki
keleluasaan untuk ikut campur urusan politik dan boleh membuat partai.
Selain itu, para
anggota kabinet juga diperbolehkan mengkritik pemerintah jika tidak setuju
terhadap sesuatu. Namun, pada
sistem ini seringkali terjadinya perubahan kabinet, hal ini dapat terjadi
karena ....
A.
Banyaknya
kepentingan partai yang dibawa masuk ke dalam birokrasi parlemen
B.
Para
anggota kabinet banyak yang belum menguasai cara kerja di parlemen
C.
Adanya
perbedaan cara berpikir yang terjadi antara Soekarno dan Moh. Hatta
D.
Jarang
terjadi kata mufakat antara anggota dalam sidang kabinet
E.
Peran
Sukarno yang hanya sebatas kepala negara
ANS:
A
11.
Indische
Partij (atau sering disingkat dengan istilah “IP”) adalah organisasi berbentuk
partai politik pada masa pergerakan nasional Indonesia periode
nasionalisme-politik. Organisasi
ini didirikan pada 25 Desember 1912 oleh Ernest François Eugène Douwes Dekker
(alias Danurdija Setiabudi) bersama dengan Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi
Soeryaningrat (alias Ki Hajar Dewantara). Partai politik yang bermarkas di
Bandung, Jawa Barat ini mengusung gagasan utama yaitu “Indie voor Indiers”,
yang artinya “Hindia untuk bangsa Hindia.” Para pendiri partai politik ini
sering disebut juga sebagai “Tiga Serangkai.”
Partai politik
ini berumur pendek karena dianggap membahayakan pemerintahan kolonial
Hindia-Belanda. Salah satu tindakannya yang dianggap berbahaya adalah
menerbitkan artikel berjudul “Als Ik en Nederlander Was” yang berarti
“Seandainya saya seorang Belanda” dalam surat kabar terbitan Indische Partij
sendiri berjudul De Express dan Het Tijdschrifc. Isi artikel yang diterbitkan
tahun 1913 tersebut adalah opini mengenai ironisnya bangsa Belanda yang
merayakan pembebasan 100 tahun dari penjajahan bangsa Prancis era Napoleon
Bonaparte menggunakan harta yang dikeruk dari pejajahan di koloni
Hindia-Belanda.
Dengan
diterbitkanya artikel tersebut dapat dilihat bahwa Indische Partij menunjukkan
garis politik secara jelas dan tegas serta menginginkan suatu kesatuan penduduk
yang multirasial. Hal lain yang menunjukkan bahwa Indische Partij bergerak di bidang politik adalah
....
A.
Organisasi
ini diketuai tokoh yang berpendidikan Belanda
B.
Indische
Partij menuntut persamaan hak dalam berbangsa
C.
Indische
Partij dalam perjuangannya bersikap moderat
D.
Indische
Partij memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
E.
Berjuang
untuk memperbesar pengaruh Pemerintah Hindia
Belanda
ANS: D
12.
Pendudukan
Jepang di Indonesia menimbulkan kesengsaraan
bagi rakyat Indonesia. Hal ini
disebabkan Jepang mengadakan eksploitasi baik di bidang ekonomi maupun sosial.
Pada bulan Maret 1943 pemerintah Jepang membentuk Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
yang dipimpin oleh empat serangkai, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ki
Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansur.
Struktur
organisasi Putera dimulai dari pimpinan pusat sampai pimpinan daerah yang
dibagi sesuai dengan tingkatnya, yaitu syu, ken, dan gun. Putera
juga mempunyai beberapa orang penasihat yang berasal dari orang-orang Jepang.
Mereka adalah S. Miyoshi, G Taniguci, Iciro Yamasaki, dan Akiyama. Gerakan ini
tidak dibiayai pemerintah Jepang. Walaupun demikian, para pemimpin bangsa
diperbolehkan untuk menggunakan fasilitas Jepang seperti koran dan radio.
Melalui Putera,
para pemimpin Indonesia dapat berhubungan dengan rakyat secara langsung, baik
melalui rapat-rapat maupun media massa milik Jepang. Pada perkembangannya, organisasi Putera banyak dimanfaatkan oleh para
pemimpin Indonesia dalam proses perjuangan Indonesia untuk ....
A.
Menarik
perhatian bangsa Indonesia agar membantu pasukan Jepang dalam perang Asia Timur
Raya
B.
Membujuk
kaum nasionalis sekuler dan kaum intelektual agar dapat mengerahkan tenaga
untuk melawan Jepang
C.
Menggerakkan
rakyat Indonesia untuk mendukung peperangan Jepang menghadapi Sekutu
D.
Mempersatukan
rakyat Jawa dalam menghadapi serangan sekutu dalam perang Asia Timur Raya
E.
Membangkitkan
semangat nasionalisme dan
anti-imperialisme serta menumbuhkan rasa percaya diri
sebagai bangsa
ANS:
E
13.
Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Namun bukan berarti perjuangan membela kemerdekaan berhenti pada saat itu.
Untuk mengukuhkan eksistensinya, sebuah negara merdeka memerlukan dukungan
secara internasional.
Jika pengakuan kemerdekaan telah dikantongi, wilayah kedaulatan,
kewarganegaraan, dan pemerintahannya secara otomatis juga telah diakui. Kala
itu Indonesia beruntung karena beberapa negara mendukung proklamasi
kemerdekaan, namun ada pula yang menentangnya.
Terjadinya Agresi Militer I dan II di Indonesia oleh Belanda telah menarik
perhatian India dalam mendukung perjuangan Indonesia dalam mempertahanakan
kemerdekaan. Dukungan India terhadap kemerdekaan Indonesia tidak terjadi secara
spontanitas bermula dari simpati India saat memberikan bantuan beras kepada
India. Respon India terhadap kemerdekaan Indonesia adalah ....
A.
India
memberikan dukungan militer terhadap Indonesia dalam menghadapi Agresi Militer
Belanda
B.
India
bersimpati terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan memasok kebutuhan
hidup sehari-hari seperti beras dan pakaian
C.
India
menjadi negara mengecam aksi Agresi Militer I dengan menuduh Belanda melakukan
agresi militer terhadap Indonesia
D.
India
mendukung penuh perjuangan bangsa Indonesia dengan cara menyelenggarakan
Konferensi New Delhi agar mendapat perhatian dari PBB
E.
India
mengupayakan para petinggi Indonesia untuk melakukan diplomasi dengan negara
Amerika dan Uni Soviet yang saat itu berkuasa agar dapat membantu Indonesia
melawan Belanda
ANS:
D
14.
Setelah Perang Dunia II berakhir, muncul konflik di kawasan Timur Tengah. Konflik tersebut terjadi di Kawasan Teluk Persia. Kawasan
Teluk dikenal sebagai kawasan negara yang kaya akan minyak, seperti Arab Saudi,
Kuwait, Qatar, Oman, Yaman, dan Uni Emirat Arab. Media massa, terutama media
Barat menyebut konflik di kawasan Teluk sebagai Perang Teluk.
Dalam
buku Bara Timur Tengah (1991) karya M Riza Shihbudi, sengketa perbatasan dan
instabilitas politik Iran mendorong Saddam Hussein untuk melancarkan invasi ke
wilayah Khuzestan yang merupakan lumbung minyak Iran. Presiden Iran Ayatullah
Khomeini membalas serangan Irak dengan mengerahkan ratusan ribu relawan dan
tentara veteran. Dengan pasukan tersebut ia mampu menyudutkan pasukan Irak dan
membalikkan keadaan Perang Teluk I.
Dalam
Perang Teluk I, Irak mendapatkan dukungan dari Arab Saudi, Kuwait, Eropa dan
Amerika Serikat. Di sisi lain, Iran juga mendapatkan dukungan dari negara Timur
Tengah seperti Suriah, Libia dan Yaman Selatan. Pada tahun 1982, perang antara
Irak dan Iran mengalami kebuntuan. Kedua belah pihak mampu saling menggagalkan
serangan satu sama lain di wilayah perbatasan. Pada perkembangannya, Ayatullah
Khomeini berusaha untuk terus melanjutkan perang dan meruntuhkan rezim Saddam
Hussein di Irak. Namun usahanya mengalami kegagalan yang disebabkan oleh
kuatnya pertahanan dari pasukan Irak. Serangan-serangan pasukan infanteri Iran
dengan mudah dihalau oleh kekuatan udara Irak yang superior.
Dari bacaan tersebut dapat kita simpulkan bahwa konflik antara Iran dan Irak (Perang Teluk I)
dilatarbelakangi oleh ....
A.
Persaingan dalam penentuan harga minyak
B.
Perebutan daerah perbatasan di selat
Shatt Al Arab
C.
Serangan geranat terhadap presiden Saddan Husein
D.
Tuntutan pengembalian tiga pulau kecil di selat Hormuz kepada
Iran
E.
Kepentingan Amerika di Irak sebagai negara penghasil minyak
terbesar
ANS: B