SOAL ANCHOR UJIAN SEKOLAH
BERSTANDAR NASIONAL
SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN
KURIKULUM
2013 TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Mata
Pelajaran : Dasar-Dasar Teknik
Bangunan
IPK |
No. |
Ujian
Utama |
Ujian
Susulan |
||||||||||
Menyajikan garis-garis gambar teknik
sesuai bentuk dan fungsi garis |
1.
|
Garis putus-putus pada gambar teknik digunakan untuk
menunjukkan .... A.
garis yang terlihat di belakang potongan
ataupun tidak terlihat karena terhalang B.
garis sumbu C.
garis ukuran dan garis bantu D.
garis yang terlihat atau tampak pada suatu benda E.
garis yang menyatakan potongan |
Perhatikan gambar garis
berikut ini!
Garis
yang digunakan untuk menyatakan potongan menggunakan tipe garis…. A. garis putus titik B. garis tegas C. garis tipis D. garis
titik-titik E. garis
putus-putus |
||||||||||
Menyajikan gambar konstruksi geometris
berdasarkan bentuk konstruksi sesuai prosedur |
2.
|
Sambungan
kayu pada batang tarik kuda-kuda di bawah ini disebut dengan sambungan .... A. lubang dan pen B. ekor burung C. bibir lurus D. bibir miring E.
bibir
miring berkait |
Gambar
sambungan pada balok kuda-kuda di atas merupakan jenis sambungan...... A.
Sambungan bibir lurus berkait, B.
Sambungan
bibir tengah C.
Sambungan
mulut ikan. D.
Sambangan
dada tegak E.
Sambungan
bibir miring berkait |
||||||||||
Menganalsis hitungan gaya batang pada konstruksi
rangka sederhana |
3.
|
Diketahui
gelagar dengan tumpuan sendi dan rol, diberi beban terpusat sebesar P = 5 ton seperti pada gambar di bawah ini.
Hitunglah berapa reaksi yang terjadi di titik A (RA) .... A.
1,5 ton B.
2,0 ton C.
2,5 ton D.
3,0 ton E.
3,5 ton |
Jika diketahui F1 = 2 ton, F2= 3 ton
dan F3 = 2 ton. Maka besar momen yang
terjadi pasa P2 pada gambar dibawah
ini adalah… A.
5 ton meter B.
8 ton meter C.
10
ton meter D.
12 ton meter E.
15 ton meter. |
||||||||||
Menentukan macam-macam gaya dalam
struktur bangunan |
4.
|
Reaksi di
titik A dan titik B pada konstruksi kuda-kuda seperti pada gambar di bawah ini adalah RA = RB = 200 kg, maka gaya batang pada batang B1 dan A1 adalah .... A.
A1 = 690 kg dan B1 = 300 kg B.
A1 = 350 kg dan B1
= 260 kg C.
A1 = 300 kg dan B1 = 260
kg D.
A1 = 260 kg dan B1
= 300 kg E.
A1 = 690 kg dan B1
= 350 kg |
Reaksi di
titik A dan titik B pada konstruksi kuda-kuda seperti pada gambar di bawah ini adalah RA = RB = 200 kg maka gaya
batang yang
nilainya 0 adalah… A. Batang
V1. B.
Batang A2 C.
Batang D2 D.
Batang V2 E.
Batang B3 |
||||||||||
Menganalisis penggunaan macam pondasi
berdasarkan spesifikasi teknis dan kebutuhan |
5.
|
Direncanakan
pondasi batu kali dengan adukan1 PC : 5 Psr Panjang
pondasi : 50 meter Lebar
atas pondasi : 25 cm Lebar
bawah pondasi : 50 cm Ketinggian
pondasi : 60 cm Volume
pondasi di atas adalah ,,,. A.
11,25 m3 B.
11,50 m3 C.
11,75 m3 D.
12,25 m3 E.
13,50 m3 |
Direncanakan
pondasi batu kali dengan adukan 1 PC : 5 Psr Panjang
pondasi : 125 meter Lebar
atas pondasi : 25 cm Lebar
bawah pondasi : 50 cm Ketinggian
pondasi : 60 cm Volume
pondasi di atas adalah ,,,. A.
28,125 m3 B.
28,815 m3 C.
29,325 m3 D.
29,243 m3 E.
29, 458 m3 |
||||||||||
Menerapkan spesifikasi dan
karakteristik bahan adukan dan pasangan pada konstruksi bangunan |
6.
|
Perbandingan campuran adukan untuk pasangan atau plesteran agar kedap air
adalah …. A. 1 sm
: 2 ps B. 1 sm : 3 ps C. 1 sm : 4 kp D. 1 sm : 5 kp E.
1 sm : 6 kp |
Pemasangan
dinding bata yang tertutup tanah, atau bak air agar tidak Rember adalah… A. 1 sm : 2 ps B. 1 sm : 3 ps C. 1 sm : 4 ps D. 1sm : 5 ps E.
1
sm : 6 ps |
||||||||||
Menerapkan prinsip prinsip ukur tanah |
7.
|
Jika diketahui tinggi pesawat penyipat
datar pada titik A adalah 1,560, Kemudian dipakai mengukur pada titik B
terbaca BT = 1,023 maka kedudukan titik B terhadap titik A adalah .... A.
Lebih rendah 0,735 m B.
Lebih rendah 0,357 m C.
Lebih tinggi 0,537 m D.
Lebih tinggi 2,583 m E.
Lebih rendah 2,583 m |
Bacaan rambu ukur melalui teropong penyipat datar adalah seprti pada Gambar di
bawah ini, bacaan tengah, benang atas, dan benang bawah adalah… A. Ba = 1.216 Bt = 1.276 Bb = 1.136 B. Ba = 1.184
Bt = 1.124 Bb = 1.064 C. Ba = 1.126 Bt = 1.114 Bb = 1. 136 D. Ba = 1.126 Bt = 1.124 Bb = 1. 136 E.
Ba = 1.184 Bt = 1.124 Bb = 1. 136 |
||||||||||
Menentukan macam- macam gaya dalam struktur bangunan |
8.
|
Gambar di bawah ini , diketahui P1 = 100 kg dan P2 =
150 kg, resultan gaya (R) yang terjadi adalah sebesar …. A. 182,077 kg B. 187,772 kg C.
180,277 kg D. 187,272 kg E.
180,722 kg |
Berapakah besar resultante pada kedua gaya
yang bekerja tegak lurus seperti gambar di bawah? A.
8,6 satuan B. 7,6 satuan C. 3,8 satuan D. 3,2 satuan E.
1,2 satuan |
||||||||||
Menerapkan prinsip prinsip ukur tanah |
9.
|
Jika diketahui tinggi pesawat penyipat
datar pada titik A adalah 2,468 cm dan titik B adalah 1,978 cm,maka beda
tinggi titik A titik B dan Badalah… A. 4, 75 m B. 4,80 m C. 4,85 m D. 4.90 m E. 4,95 m |
Jika diketahui tinggi pesawat penyipat
datar diketahui BB adalah 1,670,dan BA adalah 2,980, Jarak antara titik A dan
titik B adalah… A. 635 m B. 640 m C. 645 m D. 650 m E. 655 m |
||||||||||
Menerapkan prinsip prinsip ukur tanah |
10.
|
Rumus untuk menghitung jarak optis pada pengukuran pesawat
penyipat datar adalah .... A. D =
( Ba – Bt ) x 100 B. ∆H = Tinggi Pesawat – Bt Detail C. T = Pn
± ∆H D. T det = ( ∆H Detail
/ D det ) * 100 % E. D = ( Ba – Bb ) x 100 |
Rumus beda
tinggi (Δh) adalah … A.
ta
- (dh/tan V) + BT B. ta + (dh/tan V) - BT C.
ta
+ (dh x tan V) - BT D.
ta
- (dh x tan V) + BT E.
ta
+ dh + tan V - BT |