Alternatif Model Pembelajaran PPKn

No Nama Model Deskripsi Model
1. Pembiasaan Penugasan dan pemantauan pelaksanaan sikap dan/atau perilaku kewargaan (sekolah/ masyarakat/negara) yang baik oleh peserta didik.

2. Keteladanan Penampilan sikap dan/atau perilaku kewargaan (sekolah/masyarakat/warga negara) yang baik dari seluruh unsur managemen sekolah dan guru.

3. Pensuasanaan Lingkungan
Penataan lingkungan kelas/sekolah dengan kelengkapan simbol-simbol kemasyarakatan/ kenegaraan, antara lain bendera Merah Putih, Garuda Pancasila, foto Presiden dan Wakil Presiden.

4. Bekerja dalam Kelompok
Dengan penugasan guru, peserta didik mengerjakan tugas tertentu terkait hak dan kewajiban sebagai warga sekolah/masyarakat/ negara dalam kelompok kecil (3–5 orang).

5 Mendengarkan Penuh Perhatian
Peserta didik secara bersama diminta menyimak rekaman pidato atau penjelasan seseorang, dan mencatat pokok-pokok pikiran dari pembicara.

6, Bertanya Mendalam/Dialektis
Peserta didik secara berpasangan berlatih menggunakan keterampilan bertanya tentang suatu hal/isu secara bergiliran sebagai pihak yang bertanya dan yang menjawab sampai diperoleh 􀁍􀁄􀁚􀁄􀁅􀁄􀁑􀀃􀂿􀁑􀁄􀁏􀀑

7. Berdiskusi Peristiwa Publik
Peserta didik secara perorangan diminta mengangkat suatu peristiwa yang sangat aktual di lingkungannya, kemudian difasilitasi untuk menetapkan satu peristiwa untuk didiskusikan secara kelompok (3–5orang).

8. Partisipasi dalam Asosiasi
Peserta didik difasilitasi untuk membentuk klub-klub di sekolahnya, misalnya klub pencinta alam, penyayang binatang, penjaga kelestarian lingkungan, dan sebagainya.

9. Membangun Koalisi Peserta didik difasilitasi untuk bekerja sama antar klub untuk melaksanakan tugas tertentu, misalnya untuk penghijauan lingkungan sekolahnya.

11. Pengabdian kepada Masyarakat
Secara berkala peserta didik difasilitasi untuk mengadakan kerja bakti membantu masyarakat sekitar dalam menanggulangi masalah sosial terkait kejadian atau bencana tertentu, sebagai kegiatan kemanusiaan.

12. Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Peserta didik difasilitasi/ditugaskan untuk mengumpulkan informasi tentang sesuatu melalui jaringan internet.

13. Pelacakan Isu dalam Media Massa
Peserta didik secara berkelompok ditugaskan untuk melacak berita yang berisi masalah pelik dalam masyarakat dengan cara menghimpun kliping beberapa koran lokal dan/atau nonlokal.

14. Meneliti Isu Publik Guru menyiapkan beberapa isu publik yang muncul atau berkembang pada suatu waktu tertentu. Selanjutnya dipilih satu isu publik untuk dikaji secara kelompok tentang latar belakang dan kejelasan isu tersebut, serta memberikan
􀁎􀁏􀁄􀁕􀁌􀂿􀁎􀁄􀁖􀁌􀀃􀁜􀁄􀁑􀁊􀀃􀁇􀁄􀁓􀁄􀁗􀀃􀁇􀁌􀁓􀁄􀁋􀁄􀁐􀁌􀀃􀁒􀁕􀁄􀁑􀁊􀀃􀁏􀁄􀁌􀁑􀀑

15. Menghadiri Petemuan/DengarPendapat
Peserta didik diminta untuk menghadiri suatu pertemuan yang diadakan di lingkungannya yang sebelumnya dikoordinasikan oleh guru. Masingmasing peserta didik diminta untuk menuliskan laporan singkat tentang pertemuan tersebut.

16. Mewawancarai Nara Sumber
Guru menugaskan peserta didik secara perorangan untuk melakukan wawancara dengan pejabat setempat (ketua RT/RW/lurah/camat, mencatat inti wawancara, dan menyusun laporan singkat hasil wawancara tersebut.

17. Melaksanakan Pemilihan
Peserta didik difasilitasi untuk merencanakan dan melaksanakan pemilihan panitia karyawisata kelas atau pemilihan ketua kelas/ketua OSIS sekolah.

18. Melakukan Pendekatan
Diadakan simulasi pendekatan seorang tokoh masyarakat kepada birokrasi lokal untuk menyampaikan suatu usulan perbaikan sarana umum di lingkungannya yang memerlukan bantuan biaya dari pejabat setempat.

19. Mengajukan Usul/ Petisi
Diadakan simulasi menyusun usulan/petisi dari masyarakat adat yang merasa dirugikan oleh pemerintah setempat yang akan membuat jalan melewati tanah miliknya tanpa ganti rugi yang memadai. Petisi disampaikan secara damai.

20. Menuliskan Gagasan Masing-masing peserta didik diminta untuk meyiapkan suatu gagasan perbaikan ligkungan dan menuliskannya dalam bentuk usulan kegiatan.

21. Berbicara di Depan Publik
Secara perorangan peserta didik difasilitasi untuk menyampaikan sebuat pidato singkat sebagai generasi muda yang mencintai budaya setempat untuk dilestarikan dalam memperkaya budaya nasional Indonesia.

22. Debat Pro-Kontra
Setting debat dipimpin oleh guru atau peserta didik sebagai moderator. Dengan cara itu diharapkan peserta didik terbiasa berargumentasi secara rasional dan elegan.

23. Partisipasi Kewarganegaraan
Setiap peserta didik ditugaskan untuk ikut serta dalam suatu kegiatan sosial-kultural di lingkungannya, dan membuat catatan tentang kegiatan dan apa sumbangannya dalam kegiatan tersebut.

24. Proyek Belajar Kewarganegaraan
Secara klasikal peserta didik difasilitasi untuk merancang kegiatan pemecahan masalah terkait kebijakan publik dengan menerapkan langkah-langkah: pemilihan masalah, pemilihan alternatif kebijakan publik, pengumpulan data dan penyusunan portofolio, dan diakhiri dengan simulasi dengar pendapat dengan pejabat terkait.

27. Pembelajaran Berbasis Budaya
Guru menggunakan unsur kebudayaan,
contohnya lagu daerah; alat, misalnya benda cagar budaya, dan sebagainya untuk mengantarkan nilai dan/atau moral; atau guru melibatkan peserta didik untuk terlibat dalam peristiwa budaya seperti lomba baca puisi perjuangan, pentas seni Bhinneka Tunggal Ika.

28. Kajian Dokumen Historis
Peserta didik difasilitasi untuk mencari/ menggunakan dokumen historis keindonesiaan sebagai wahana pemahaman konteks lahirnya suatu gagasan/ketentuan/peristiwa sejarah, dan menumbuhkan kesadaran akan masa lalu terkait masa kini.

29. Kajian Karakter Ketokohan
Peserta didik difasilitasi mencari dan memilih satu tokoh dalam masyarakat dalam bidang apa saja; menemukan karakter dari tokoh tersebut; menjelaskan mengapa tokoh tersebut itu menjadi idolanya.

30. Kajian Kearifan Lokal Peserta didik difasilitasi untuk menggali kearifan lokal yang secara sosial-kultural masih diterima sebagai suatu nilai/norma/moral/ kebajikan yang memberi maslahat dalam kehidupan saat ini.

31. Latihan Bermusyawarah
Peserta didik difasilitasi untuk berlatih mengambil keputusan bersama secara musyawarah untuk mufakat dan memberi alasan mengapa musyawarah itu diperlukan.

32. Penyajian/Presentasi Gagasan
Secara bergiliran setiap peserta didik diminta untuk mempersiapkan dan melaksanakan sajian lisan tanpa atau dengan menggunakan media tentang sesuatu hal yang dianggap perlu untuk disampaikan kepada publik.

33. Berlatih Demonstrasi Damai
Guru merancang skenario mengenai kebijakan publik yang merugikan hajat hidup orang banyak, misalnya penguasaan aset negara oleh orang asing, Kemudian, peserta didik difasilitasi secara kelompok untuk melakukan demonstrasi damai kepada pihak pemerintah pusat.

34. Berlatih Empati dan Toleransi
Guru mengangkat suatu kasus yang terjadi dalam lingkungan masyarakat Indonesia, misalnya kemiskinan, ketertinggalan, dan atau kebodohan. Peserta didik difasilitasi secara kelompok untuk menyepakati langkah atau kegiatan yang perlu dilakukan untuk membantu meringankan masalah, disertai alasan mengapa perlu melakukan hal tersebut.

35. Kajian Konstitusionalitas
Peserta didik difasilitasi untuk mencari ketentuan di bawah UUD NRI 1945 yang diindikasikan bertentangan dengan UUD atau mencari kebijakan publik tertentu di lingkungannya yang ditengarai bertentangan dengan ketentuan hukum yang ada, misalnya pejabat setempat yang menerima uang suap. Secara berkelompok peserta didik diminta untuk menguji konstitusionalitas (kesesuaiannya dengan ketentuan yang ada) dengan diskusi mendalam yang penuh argumentasi.

36. Kunjungan Lapangan
Secara berkala peserta didik diprogramkan untuk melakukan kunjungan lapangan ke situs-situs / tempat/pusat kewarganegaraan, seperti lembaga publik/birokrasi guna membangkitkan kesadaran dan kepekaan terhadap masalah di lingkungan masyarakatnya.

37. Dialog Mendalam dan Berpikir Kritis

40. Kajian Komparasi Gagasan
Guru mempersiapkan sejumlah sumber belajar yang memuat berbagai gagasan tentang kehidupan berbangsa dan bernegara yang menjadi ikon dari masing –masing aliran/kelompok/tradisi. Peserta didik secara berkelompok (3–5 orang) mencari kesamaan dan perbedaan dari dua gagasan atau lebih yang dianalisisnya.