Masa Transisi 1966-1967


Miniatur pulau-pulau dalam gambar di atas terdapat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). TMII dibangun tahun 1975 pada masa pemerintahan Orde Baru. Di dalam TMII kita dapat melihat “Indonesia kecil” yang digambarkan melalui beragam bentuk keanekaragaman masyarakat dan budaya Indonesia sebagai cermin persatuan Indonesia sebagaimana terungkap dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika. TMII mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa sebagai modal pembangunan nasional yang menjadi program utama Orde Baru. Hal ini sesuai dengan cita-cita proklamasi untuk mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera.

Orde Baru adalah suatu sistem pemerintahan yang hendak menerapkan tatanan kehidupan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Orde ini lahir setelah terjadinya tragedi nasional pada tahun 1965. Mengapa Orde Baru dapat bertahan selama 32 tahun? Karena Orde Baru mampu menciptakan dan memelihara stabilitas sosial politik dengan mewujudkan pembangunan nasional yang dirancang secara bertahap dan berkesinambungan dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita).

Lahirnya pemeritahan Orde Baru tidak bisa dilepaskan dari kondisi sosial politik di masa itu. Pasca penumpasan G 30 S PKI, pemerintah ternyata belum sepenuhnya berhasil melakukan penyelesaian politik terhadap peristiwa tersebut. Kondisi ini membuat situasi politik tidak stabil.

Kepercayaan masyarakat terhadap Presiden Soekarno semakin menurun.
Tanggal 25 Oktober 1965 para mahasiswa di Jakarta membentuk organisasi federasi yang dinamakan KAMI dengan anggota antara lain terdiri dari HMI, PMKRI, PMII, dan GMNI.
Pimpinan KAMI berbentuk Presidium dengan ketua umum Zamroni (PMII).
Pemuda dan mahasiswa memiliki peran penting dalam transisi pemerintahan yang terjadi pada masa ini. Tokoh-tokoh seperti Abdul Ghafur, Cosmas Batubara, Subhan ZE, Hari Tjan Silalahi dan Sulastomo menjadi penggerak aksi-aksi yang menuntut Soekarno agar segera menyelesaikan kemelut politik yang terjadi.

Sumber : buku k13 sejarah indonesia xii