Pengertian AIDS

AIDS adalah  penyakit yang disebabkan oleh virus HIV. Penyakit ini bukan penyakit keturunan atau diwarisi. Ia menyerang kekebalan tubuh (immune system), yaitu system pertahanan alami tubuh terhadap serangan organisme penyakit. Penyakit ini mengakibatkan berkurangnya kemampuan tubuh dalam memerangi infeksi. Penyakit AIDS sampai saat ini masih menjadi ancaman terbesar bagi kesehatan penduduk dunia karena proses penularannya yang begitu cepat dan belum ada obat penangkalnya.
HIV adalah virus atau jasad renik yang sangat kecil yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Bentuk HIV seperti binatang bulu babi (binatang laut) yang berbulu tegak dan tajam.
Tubuh manusia mempunyai sel-sel darah putih yang berfungsi untuk melawan dan membunuh bibit- bibit atau kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh nanusia. Dengan demikian sel-sel darah putih melindungi seseorang dari jatuh sakit. Inilah yang disebut kekebalan tubuh manusia, yang merupakan daya tahan tubuh seseorang.
Seseorang yang terinfeksi oleh HIV, maka virus ini akan menyerang sel darah putih. Selanjutnya akan merusak dinding sel darah putih untuk masuk ke dalam sel dan merusak bagian yang memegang peranan pada kekebalan tubuh. Sel darah putih yang telah dirusak tersebut menjadi lemah dan tidak lagi mampu melawan kuman-kuman penyakit.
Lambat-laun sel darah putih yang sehat akan sangat berkurang. Akibatnya, kekebalan tubuh
orang tersebut menjadi menurun dan akhirnya sangat mudah terserang berbagai penyakit.
Seseorang yang terinfeksi oleh HIV disebut “HIV + ” (baca: HIV positif) atau pengidap HIV. Orang yang telah terinfeksi HIV dalam beberapa tahun pertama belum menunjukkan gejala apapun. 

Perilaku terkait AIDS
HIV harus masuk langsung ke aliran darah orang yang bersangkutan untuk dapat berada di dalam tubuh manusia. Sedangkan di luar tubuh manusia, HIV sangat cepat mati. HIV bertahan lebih lama di luar tubuh manusia hanya bila darah yang mengandung HIV tersebut masih dalam keadaan belum mengering. Dalam media kering HIV akan lebih cepat mati. HIV juga mudah mati oleh air panas, sabun dan bahan pencuci hama lain.
Di dalam tubuh manusia, HIV terdapat pada cairan-cairan tubuh, yaitu: darah, air mani, cairan vagina (cairan kemaluan wanita). Telah terbukti, bahwa ketiga cairan di atas inilah yang dapat menularkan HIV. Maksudnya, penularan akan terjadi jika salah satu atau lebih dari ketiga cairan itu tercemar oleh HIV, dan kemudian masuk ke aliran darah orang yang belum tertular. Selain di dalam ketiga cairan yang telah disebutkan di atas, HIV juga dapat ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil di dalam air mata, air liur, cairan otak, keringat, dan air susu ibu (ASI). Namun sampai sekarang belum ada bukti bahwa HIV dapat ditularkan
melalui cairan- cairan tersebut.

a. Cara Penularan HIV/AIDS
Penularan terjadi bila ada kontak atau percampuran dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, yaitu melalui:
1) Melalui hubungan seksual yang berisiko tanpa menggunakan pelindung dengan seseorang yang mengidap HIV.
2) Melalui tranfusi darah dan transplantasi organ yang tercemar HIV.
3) Transfusi darah yang tercemar HIV dan transplantasi organ yang tercemar HIV akan secara langsung membuat orang yang menerima darah atau organ tubuh tersebut tertular HIV karena virus langsung masuk ke dalam sistem peredaran darah penerima.
4) Melalui alat suntik atau alat tusuk lainnya yang dapat menembus kulit (akupuntur, tindik, tatto) yang tercemar oleh HIV. Oleh sebab itu pemakaian alat suntik secara bersama-sama oleh para pecandu narkotika akan mempermudah penularan HIV di antara mereka bila salah satu di antara mereka merupakan pengidap HIV.
5) Penularan HIV dari perempuan pengidap HIV bisa terjadi melalui beberapa proses yaitu: saat menjalani kehamilan, saat proses melahirkan, melalui pemberian ASI.

b. Gejala Penularan HIV/AIDS
Gejala penularan HIV/AIDS terjadi beberapa hari atau beberapa minggu setelah terinfeksi HIV, gejala-gejala ini hanya berlangsung beberapa hari atau beberapa minggu saja, lalu hilang dengan sendirinya.
1) Demam.
2) Rasa lemah dan lesu.
3) Sendi-sendi terasa nyeri.
4) Batuk.
5) Nyeri tenggorokan.
Gejala Selanjutnya adalah memasuki tahap di mana sudah mulai timbul gejala-gejala yang mirip yang dengan gejala-gejala penyakit lain, gejala-gejala di atas ini memang tidak khas, karena dapat juga terjadi pada penyakit-penyakit lain. Namun gejala-gejala ini menunjukkan sudah adanya kerusakan pada sistem kekebalan tubuh yaitu:
1) Demam berkepanjangan.
2) Penurunan berat badan (lebih dari 10% dalam waktu 3 hari).
3) 􀀮􀁈􀁏􀁈􀁐􀁄􀁋􀁄􀁑􀀃􀁗􀁘􀁅􀁘􀁋􀀃􀁜􀁄􀁑􀁊􀀃􀁐􀁈􀁑􀁊􀁊􀁄􀁑􀁊􀁊􀁘􀀒􀁐􀁈􀁑􀁘􀁕􀁘􀁑􀁎􀁄􀁑􀀃􀁄􀁎􀁗􀁌􀁙􀁌􀁗􀁄􀁖􀀃􀂿􀁖􀁌􀁎􀀃 sehari-hari.
4) Pembengkakan kelenjar di leher, lipat paha, dan ketiak.
5) Diare atau mencret terus menerus tanpa sebab yang jelas.
6) Batuk dan sesak nafas lebih dari 1 bulan secara terus menerus.
7) Kulit gatal dan bercak-bercak merah kebiruan.
Gejala penurunan kekebalan tubuh ditandai dengan mudahnya diserang penyakit lain, dan disebut infeksi oportunistik. Maksudnya adalah penyakit yang disebabkan baik oleh virus lain, bakteri, jamur, atau parasit (yang bisa juga hidup dalam tubuh kita), yang bila sistem kekebalan tubuh baik kuman ini dapat dikendalikan oleh tubuh. Pada tahap ini pengidap HIV telah berkembang menjadi penderita AIDS. Pada umumnya penderita AIDS akan meninggal dunia sekitar 2 tahun setelah gejala AIDS ini muncul.
Gejala AIDS yang timbul adalah:
1) Radang paru.
2) Radang saluran pencernaan.
3) Radang karena jamur di mulut dan kerongkongan.
4) Kanker kulit.
5) TBC.
6) Gangguan susunan saraf.