Apa yang terungkap dalam pergelaran teater
adalah seperangkat simbol yang dikomunikasin kepada penonton. Komunikasi
terjadi manakala penonton memahami makna yang terkandung dibalik sarana simbol.
Penonton dituntut berpikir untuk menafsirkan apa yang dilihat, didengar, dan
ditanggapi tentang pergelaran teater. Para penggarap teater berusaha keras
untuk menghadirkan media ungkap simbolik yang sesuai dengan kesepakatan budaya.
Jika sarana simbol yang digunakan di luar konsensus masyarakat penonton, maka
penonton akan sulit mencerna makna gagasan yang dimaksudkan seniman. Sungguhpun
sebenarnya karya teater atau karya seni lainnya dihadirkan di depan penonton bukan
untuk dimengerti, melainkan untuk dinikmati. Walaupun penonton tidak mengerti,
tetapi dia menikmati, maka tujuan penciptaan seni sudah tercapai.
Namun penonton pada tingkatan yang lebih tinggi,
disamping menikmati juga diharapkan mengerti akan maksud yang digagas para
seniman sehingga penonton dapat menanggapi dan mengkritisi untuk kemajuan di
masa datang.
Simbol-simbol yang digunakan sebagai sarana
komunikasi dalam teater meliputi: simbol visual berupa benda-benda, bentuk-bentuk,
warna- warna dari barang-barang perkakas pendukung pementasan serta perilaku
para pemain. Simbol verbal berupa kata-kata yang diucapkan dalam dialog dan monolog
para pemain. Kata-kata itu berasal dari teks naskah yang diciptakan pengarang.
Simbol auditif adalah simbol yang ditimbulkan dari bunyibunyi yang didengar
oleh penonton. Bunyi-bunyi itu dapat dibuat oleh para pemain untuk menghasilkan
kesan tertentu, atau bunyi yang dihasilkan dan dibuat sengaja sebagai tataan
musik ilustrasi, karena musik pada dasarnya adalah simbol. Tugaskan siswa untuk
mengidentifikasi perangkat-perangkat adalah pilihan hidupnya. Dua konsep hidup
yang maha ideal dari kedua makhluk ini membuat susah untuk dipikirkan termasuk
bagi penafsir cerita.
Dengan demikian mari kita biarkan ceritera itu
mengalir sesuai dengan kehendaknya”. (Kiki Sukanta, April 2012). simbolik yang
digunakan sebagai sarana komunikasi dalam karya teater yang ditontonnya,
kemudian tafsirkan maknanya.