Kegiatan budidaya unggas pedaging meliputi:
a. Penyediaan Kandang
Kandang yang umum digunakan dalam budidaya unggas ayam pedaging
adalah kandang postal. Kandang dapat dibuat dari bahanbahan sederhana yang
penting dapat mencegah ternak kabur dan dapat berlindung dari hujan dan panas.
Selain itu, kandang juga harus bersih. Kandang yang umum digunakan untuk
memelihara unggas pedaging adalah kandang postal. Di dalam kandang harus dilengkapi
dengan:
1) Tempat makan, tempat makan unggas pedagingn disesuaikan umur
unggas
2) Tempat minum, tempat minum biasanya terbuat dari plastik
3) Alas kandang, dapat berupa koran, sekam, atau karung berpori Alas
koran dipakai untuk pemeliharaan DOC.
4) Pemanas, sangat diperlukan pada saat pertumbuhan DOC sebagai
induk ayam untuk memberikan kehangatan pada anak ayam. Salah penghangat kandang
lampu bohlam
5) Tempat bertengger, tempat ayam beristirahat
6) Instalasi air
b. Penyediaan Bibit
Bibit ayam dapat dibeli pada penyedia bibit. Untuk mengurangi resiko,
dapat menggunakan bibit yang sudah agak besar.
c. Penyediaan Pakan
Pakan untuk budidaya ayam dapat menggunakan pakan siap pakai, tapi
untuk menghemat biaya pakan dapat membuat pakan alternatif berbahan dedak,
jagung, bungkil dan tepung tulang. Pakan ayam dibagi menjadi dua jenis yakni
pakan untuk starter dan pakan ayam dewasa.
d. Pemeliharaan
1) Pemberian Pakan
Pemberian pakan ayam pedaging ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase nisher (umur 4-6 minggu).
catatan: Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi
tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang
diberikan adalah 50 gram/liter air.
2) Pemberian Minum
Pemberian minum pada ayam dilakukan dengan menyediakan air dalam
suatu wadah.
3) Pengendalian Penyakit
Pengendalian penyakit pada unggas pedaging dilakukan dengan cara
membersihkan kandang secara rutin, memisahkan unggas yang sakit, dan memberikan
vaksin. Pemberian vaksin dapat disesuaikan dengan kondisi ternak unggas.
Sebelum pengobatan, tindakan Pengamanan Penyakit yang dapat dilakukan
adalah:
1) Mencegah masuknya hewan lain yang mungkin dapat menyebabkan penyakit
ke lokasi peternakan
2) Melakukan desinfeksi kandang dan peralatan, penyemprotan terhadap
serangga, lalat dan pembasmian terhadap hama-hama lainnya
3) Melakukan pembersihan dan pencucuian kandang baik terhadap kandang
yang habis dikosongkan, maupun sebelum dimasukkan ternak baru ke dalamnya
4) Menjaga kebersihan serta sanitasi seluruh komplek lokasi peternakan
sehingga memenuhi syarat hygienis yang dapat dipertanggungjawabkan
5) Menggunakan sistem penghapus hama baik lalu lintas kendaraan,
orang dan peralatan yang keluar masuk komplek peternakan maupun pada
pintu-pintu masuk kandang, gudang makanan, dan lain sebagainya
6) Karyawannya tidak diperbolehkan melakukan perbuatan yang dapat
menimbulkan penularan penyakit dari satu kelompok ternak ke kelompok ternak
lain
7) Mengatur keluar masuk setiap orang ke komplek perkandangan yang
memungkinkan penularan suatu penyakit
8) Memusnahkan ayam atau bangkai ayam yang menderita penyakit
menular dan bahan-bahan yang berasal dari hewan bersangkutan serta tidak
membawanya keluar komplek peternakan. Pemusnahan dapat dilakukan dengan cara
dibakar atau dikubur di bawah pengawasan dokter hewan atau petugas setempat
9) Melakukan tindakan pencegahan (vaksinasi) terhadap
penyakitpenyakit unggas sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dalam bidang
kesehatan hewan
10) Tidak memperjualbelikan ayam pedaging yang dipotong selama pengobatan
antibiotika atau hormon, kecuali apabila ternak tersebut dipotong setelah 7
hari dari pemberian antibiotika atau 3 hari dari pemberian hormon yang terakhir
11) Setiap terjadi kasus penyakit terutama yang dianggap/diduga penyakit
menular harus segera dilaporkan kepada Dinas Peternakan setempat.
e. Panen
Hasil yang dipanen dari ayam pedaging adalah daging ayam. Panen ayam
pedaging harus direncanakan dan dilaksanakan dengan baik untuk mengurangi
jumlah ayam afkir karena kesalahan saat panen. Sebelum panen terlebih dahulu
disiapkan peralatan panen seperti timbangan, tali ra"a, keranjang ayam,
dan lampu senter. Selanjutnya diambil sampel ayam pedaging secara untuk ditimbang
sehingga berat badannya diketahui. Sebaiknya ayam yang akan dipanen tidak diberi
makan terlalu banyak agar tidak ada sisa pakan di temapat makan. Pemberian
antibiotik pada ayam yang akan dipanen diperbolehkan antara 5-14 hari menjelang
panen.
Untuk memudahkan pemanenan, ayam terlebih dahulu ayam disekat secara
bertahap. Panen harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak ada yang memar,
patah sayap, patah kaki, atau bahkan mati. Ayam yang telah dipanen dimasukan ke
dalam keranjang untuk diangkut.
Pemanenan ayam pedaging broiler dapat dilakukan pada umur 22 hari
atau 33 hari. Ayam broiler yang dipanen umur 22 hari lebih menguntungkan karena
biaya lebih sedikit dan resiko kematian ayam lebih rendah. Alat yang dibutuhkan
pada saat panen adalah timbangan dan keranjang untuk menyimpan ayam yang telah dipanen.
f. Pasca Panen
Kegiatan pasca panen untuk ayam pedaging adalah mengumpulkan semua
peralatan dan membersihkannya. Pemeliharaan bangunan kandang dilakukan setelah
panen.
Sekarang kamu sudah memahami budidaya ayam pedaging. Keberhasilan
wirausaha sangat ditentukan oleh pemasaran produk yang dihasilkan. Pemasaran
merupakan bagian ujung dari suatu wirausaha, tapi sangat menentukan
keberlanjutan wirausaha.