Processor Intel Core vs AMD Ryzen, Manakah yang Lebih Baik?

Processor Intel Core vs AMD Ryzen, Manakah yang Lebih Baik?


Sebenarnya, brand prosesor di pasaran cukup banyak, geng. Namun hanya 2 brand yang mampu mendominasi pasar processor saat ini, yakni Intel Core dan AMD Ryzen.


Intel Core memiliki sejarah panjang dan reputasi yang lebih baik dibandingkan AMD. Processor Intel Core menawarkan teknologi canggih yang berkualitas premium di kelas atas.


Sedangkan, AMD pada zaman dahulu merupakan pilihan alternatif bagi orang yang merakit PC namun dengan budget yang minimum. Meskipun murah, AMD zaman dahulu juga nggak jelek-jelek amat, geng.


Pada tahun 2013, dominasi Intel Core sempat tak terbendung oleh AMD. AMD terancam merugi dan gulung tikar akibat inovasinya yang dinilai tak berkembang.


Namun, segala hal berubah pada tahun 2017 ketika AMD memperkenalkan processor baru besutan mereka, yakni Ryzen Series.


Semua orang langsung terpesona akibat performa dan juga harganya yang murah.


Kok bisa, ya, AMD Ryzen memiliki performa yang tidak kalah dengan processor Intel namun dibanderol dengan harga lumayan miring?


1. Clock Speed




Dulu saat awal rilis, arsitektur processor AMD Ryzen memungkinkan processor tersebut untuk memiliki clock speed yang lebih tinggi dibandingkan processor Intel Core milik Intel.


Meskipun begitu, kondisi saat ini berbeda karena keduanya memiliki clock speed yang kurang lebih sama dan memiliki potensi yang sama ketika di-overclock.


Clock speed juga sebenarnya nggak bisa digunakan untuk mengukur performa processor dengan akurat, geng. Malahan, kadang-kadang clock speed bisa membuat kamu misleading alias tertipu.


Kalau kamu perhatikan, saat ini processor gaming sudah tidak ada yang clock speed-nya di bawah 3 GHz. Rata-rata processor saat ini memiliki rata-rata 3 - 4 GHz.


2. Overclock




Overclocking merupakan tindakan membuat processor untuk bekerja di kecepatan yang lebih tinggi daripada ketentuan pembuat perangkat tersebut.


Processor AMD Ryzen memiliki keunggulan karena semua processor-nya bisa di-overclockasal motherboard yang digunakan mendukung hal tersebut.


Sedangkan, nggak semua processor Intel dapat di-overclock, geng. Hanya processor dengan akhiran "K" yang mampu di-overclok. Itu yang menjadi salah satu poin negatif Intel.


Meskipun begitu, processor Intel yang di-overclock akan memiliki performa dan potensi yang lebih baik dibanding dengan processor AMD yang di-overclock.


Memang, sih, motherboard yang mendukung overclock untuk processor Intel memang lebih mahal. Kalau kamu sultan, Jaka saranin pakai Intel, geng.


3. Jumlah Core




Salah satu selling-point yang dimiliki oleh AMD Ryzen adalah core yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan core milik processor Intel Core.


Sebelum Ryzen dirilis, Intel seringkali mengandalkan Hyper-Threading, yaitu teknik yang membuat prosesor dapat mengeksekusi beberapa thread atau instruksi pada saat bersamaan, sehingga meningkatkan kinerja dan respon sistem.


AMD Ryzen memiliki hitungan Core/Threadsyang bervariasi, mulai dari 4/4 di seri Ryzen 3, 6/12 pada seri Ryzen 5, dan 8/16 pada Ryzen 7.


Semakin tinggi hitungan thread, maka processor tersebut memiliki performa lebih tinggi dalam segi multi-tasking.


Sementara itu, Intel Core i3 hanya memiliki 4 core, Core i5 memiliki 6 core, dan Core i7memiliki 8 core.


Jadi, bisa dikatakan bahwa dalam segi core, AMD Ryzen menang dari Intel Core ya, geng.


4. Performa




AMD Ryzen memiliki kemampuan lebih baik dalam multi-tasking dengan jumlah core-nya yang banyak, namun Intel memiliki performa single-core yang lebih baik.


Mungkin kamu akan bertanya-tanya, processor mana yang memiliki performa lebih baik ketika bermain game, Intel Core atau AMD Ryzen.


Untuk menjawab itu, sebenarnya agak sulit, geng. Zaman dahulu, belum ada game yang membutuhkan banyak core untuk menjalankannya.


Namun, game zaman sekarang, terutama yang memiliki world luas membutuhkan banyak core untuk menjalankan game tersebut dengan mulus.


Meskipun begitu, ketika bermain game, bukanlah processor kamu yang bekerja keras, melainkan GPU (Graphic Processing Unit) atau biasa dikenal dengan VGA card.


5. Kompatibilitas




Processor Intel membutuhkan motherboard dengan socket bertipe LGA untuk menggunakan processor tersebut. Masalahnya nggak semua tipe LGA mendukung jenis-jenis processor Intel.


Misalnya, processor i7 6700k membutuhkan motherboard dengan socket LGA 1151. Diluar socket tersebut, processor tersebut tidak bisa dipakai karena tidak kompatibel.


Berbeda dengan AMD yang menggunakan socket bertipe AM. Saat ini, socket terbaru Ryzen memiliki seri AM4. Kerennya, semua processor AMD mampu menggunakan socket tersebut, geng.


Processor Ryzen lama mampu menggunakan motherboard socket baru, begitu juga processor Ryzen baru mampu menggunakan motherboard dengan socket lama.


Kesimpulan


Dari perbandingan di atas, kita bisa melihat bahwa AMD Ryzen unggul di atas Intel Core meskipun tidak dalam semua segi perbandingan.


Untuk kalian yang menggunakan PC hanya untuk bermain game, nampaknya cocok untuk menggunakan processor AMD Ryzen karena harganya yang lebih murah serta performa di kelas mid-end yang juara.


Namun, apabila kalian punya banyak uang dan ingin build PC kelas high-end, kalian bisa memilih untuk menggunakan processor Intel Core karena performanya yang superior pada kelas high-end.


Semuanya balik ke kalian lagi, geng. Ada harga, ada kualitas.