Bagian TPA kemampuan penalaran analitik ini adalah bagian yang tersulit
dalam TPA, mengingat kompleksnya masalah yang diberikan. Tak menutup
mata juga bahwa penyelesaian soal-soal mengenai analisis pemecahan
masalah ini sangat mungkin bisa menyita waktu pengerjaan soal TPA.
Bagi kebanyakan peserta SBMPTN, tipe soal penalaran analitik atau analitis ini selalu dilewati dan dikerjakan pada waktu paling akhir dalam SBMPTN hari pertama. Ya! Tipe soal penalaran analitik ini tergolong dalam soal yang tricky, atau penuh jebakan. Kemampuan penalaran logis yang baik sangat diperlukan dalam menyelesaikan soal ini.
Hmm, tapi sebenarnya ada satu trik dan tips yang bisa dilakukan pada tipe soal seperti ini yang akan Pak Anang coba jelaskan baik di posting blog ini maupun pada file PDF yang bisa didownload pada tautan link di bawah.
Tipe soal penalaran analitik atau analisis kesimpulan dan pemecahan masalah ini secara garis besar ada tiga jenis.
1. Urutan
Tipe soal tentang urutan ini ada dua jenis yaitu mengurutkan sebuah permasalahan berdasarkan kualitas maupun kuantitas.
Urutan Kualitas
Secara umum, penyelesaian soal tipe urutan kualitas ini adalah dengan membuat kemungkinan-kemungkinan dari soal dan memberikan tanda >, <, atau = pada kualitas masalah yang dibicarakan. Sementara untuk soal tipe urutan kuantitas terbilang cukup jelas dalam melihat urutannya dengan menentukan dulu nilai pada tiap-tiap masalah yang diberikan.
Contoh:
A lebih tinggi dari D
D tidak lebih tinggi dari C
C lebih rendah dari B
Sehingga penyelesaiannya adalah A>D, D<C dan C<B.
Maka kita bisa menyatukan ketiganya yaitu:
A>B
C>D
B>C
menjadi, A>B>C>D
Selesai.
Urutan Kuantitas
Untuk tipe soal mengurutkan kuantitas bisa dibilang lebih mudah, karena kita harus menentukan dulu besar nilai dari masing-masing komponen masalah yang diberikan pada soal. Lalu kita urutkan berdasarkan nilai-nilai tersebut.
Contoh:
Pada sebuah pertandingan sepakbola, empat tim A, B, C dan D bertemu sekali. Tiap menang dapat nilai +3, seri +1 dan kalah 0.
Jika B seri dua kali, C menang sekali dan D selalu kalah, maka urutan tim dari nilai terbaik adalah:
Tim (M, S, K)
A (2, 1, 0). Poin A = 2(3)+1(1)+0(0) = 6+1+0 = 7
B (1, 2, 0). Poin B = 1(3)+2(1)+0(0) = 3+2+0 = 5
C (1, 1, 1). Poin C = 1(3)+1(1)+1(0) = 3+1+0 = 4
D (0, 0, 3). Poin D = 0(3)+0(1)+3(0) = 0+0+0 = 0
Jadi A>B>C>D.
Selesai.
2. Kombinatorik.
Untuk tipe soal kombinatorik sangat berkaitan dengan peluang dan frekuensi kemungkinan.
Tipe soal ini biasanya menyediakan masalah berupa penyusunan jadwal, kemungkinan cara berpakaian, kemungkinan posisi duduk, dan kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa dikerjakan dengan membuat tabel penyelesaian. Lalu meletakkan masing-masing komponen soal pada tempat yang sesuai dengan yang disyaratkan soal.
3. Implikasi, hubungan antar syarat.
Tipe soal ini masih berkaitan dengan kombinatorik dan probabilitas, namun lebih jelas penyelesaiannya menggunakan aturan implikasi. Persyaratan jika maka ini sangat jelas terlihat pada soal.
Contoh:
Tiga orang datang ke kantin yang tersedia makanan bakso, soto dan bakmi.
Jika A makan bakso maka B makan mi.
B tidak makan bakso dan soto.
dst....
Cara menyelesaikannya secara mudah lihat dulu pada jawaban yang tidak mungkin. Coret! Dan pilihlah jawaban yang sesuai dengan syarat yang diberikan soal.
--- ... ... ... ---
Distribusi topik soal TPA pada topik soal Penalaran Analitik (Analisis Kesimpulan dan Pemecahan Masalah) empattahun terakhir yaitu SNMPTN 2009, SNMPTN 2010, SNMPTN 2011 dan SNMPTN 2012 bisa dilihat pada tabel di bawah ini:
Untuk melihat bagaimana tipe soal dan pola soal SNMPTN yang pernah keluar silahkan download pada tautan berikut ini:
Analisis Bedah Soal SBMPTN 2013 TPA Kemampuan Penalaran Analitik (Analisis Kesimpulan dan Pemecahan Masalah)
http://pak-anang.blogspot.com/2013/05/analisis-bedah-soal-sbmptn-2013-tpa_13.html?spref=link
Bagi kebanyakan peserta SBMPTN, tipe soal penalaran analitik atau analitis ini selalu dilewati dan dikerjakan pada waktu paling akhir dalam SBMPTN hari pertama. Ya! Tipe soal penalaran analitik ini tergolong dalam soal yang tricky, atau penuh jebakan. Kemampuan penalaran logis yang baik sangat diperlukan dalam menyelesaikan soal ini.
Hmm, tapi sebenarnya ada satu trik dan tips yang bisa dilakukan pada tipe soal seperti ini yang akan Pak Anang coba jelaskan baik di posting blog ini maupun pada file PDF yang bisa didownload pada tautan link di bawah.
Tipe soal penalaran analitik atau analisis kesimpulan dan pemecahan masalah ini secara garis besar ada tiga jenis.
1. Urutan
Tipe soal tentang urutan ini ada dua jenis yaitu mengurutkan sebuah permasalahan berdasarkan kualitas maupun kuantitas.
Urutan Kualitas
Secara umum, penyelesaian soal tipe urutan kualitas ini adalah dengan membuat kemungkinan-kemungkinan dari soal dan memberikan tanda >, <, atau = pada kualitas masalah yang dibicarakan. Sementara untuk soal tipe urutan kuantitas terbilang cukup jelas dalam melihat urutannya dengan menentukan dulu nilai pada tiap-tiap masalah yang diberikan.
Contoh:
A lebih tinggi dari D
D tidak lebih tinggi dari C
C lebih rendah dari B
Sehingga penyelesaiannya adalah A>D, D<C dan C<B.
Maka kita bisa menyatukan ketiganya yaitu:
A>B
C>D
B>C
menjadi, A>B>C>D
Selesai.
Urutan Kuantitas
Untuk tipe soal mengurutkan kuantitas bisa dibilang lebih mudah, karena kita harus menentukan dulu besar nilai dari masing-masing komponen masalah yang diberikan pada soal. Lalu kita urutkan berdasarkan nilai-nilai tersebut.
Contoh:
Pada sebuah pertandingan sepakbola, empat tim A, B, C dan D bertemu sekali. Tiap menang dapat nilai +3, seri +1 dan kalah 0.
Jika B seri dua kali, C menang sekali dan D selalu kalah, maka urutan tim dari nilai terbaik adalah:
Tim (M, S, K)
A (2, 1, 0). Poin A = 2(3)+1(1)+0(0) = 6+1+0 = 7
B (1, 2, 0). Poin B = 1(3)+2(1)+0(0) = 3+2+0 = 5
C (1, 1, 1). Poin C = 1(3)+1(1)+1(0) = 3+1+0 = 4
D (0, 0, 3). Poin D = 0(3)+0(1)+3(0) = 0+0+0 = 0
Jadi A>B>C>D.
Selesai.
2. Kombinatorik.
Untuk tipe soal kombinatorik sangat berkaitan dengan peluang dan frekuensi kemungkinan.
Tipe soal ini biasanya menyediakan masalah berupa penyusunan jadwal, kemungkinan cara berpakaian, kemungkinan posisi duduk, dan kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa dikerjakan dengan membuat tabel penyelesaian. Lalu meletakkan masing-masing komponen soal pada tempat yang sesuai dengan yang disyaratkan soal.
3. Implikasi, hubungan antar syarat.
Tipe soal ini masih berkaitan dengan kombinatorik dan probabilitas, namun lebih jelas penyelesaiannya menggunakan aturan implikasi. Persyaratan jika maka ini sangat jelas terlihat pada soal.
Contoh:
Tiga orang datang ke kantin yang tersedia makanan bakso, soto dan bakmi.
Jika A makan bakso maka B makan mi.
B tidak makan bakso dan soto.
dst....
Cara menyelesaikannya secara mudah lihat dulu pada jawaban yang tidak mungkin. Coret! Dan pilihlah jawaban yang sesuai dengan syarat yang diberikan soal.
--- ... ... ... ---
Distribusi topik soal TPA pada topik soal Penalaran Analitik (Analisis Kesimpulan dan Pemecahan Masalah) empattahun terakhir yaitu SNMPTN 2009, SNMPTN 2010, SNMPTN 2011 dan SNMPTN 2012 bisa dilihat pada tabel di bawah ini:
Ruang Lingkup
|
Topik/Materi
|
SNMPTN 2009
|
SNMPTN 2010
|
SNMPTN 2011
|
SNMPTN 2012
|
SBMPTN 2013
|
Urutan
Kualitas
|
Mengurutkan
satu jenis masalah
|
3
|
||||
Mengurutkan
lebih dari satu jenis masalah
|
4
|
3
|
||||
Urutan
Kuantitas
|
Mengurutkan
jumlah nilai pertandingan
|
3
|
||||
Mengurutkan
usia beberapa orang
|
3
|
|||||
Letak
lokasi suatu tempat berdasarkan jarak
|
3
|
|||||
Kombinatorik
|
Posisi
duduk melingkar
|
4
|
||||
Posisi
duduk berhadapan
|
4
|
|||||
Menyusun
jadwal harian
|
3
|
|||||
Probabilitas
dan frekuensi kemungkinan
|
4
|
|||||
Implikasi
|
Hubungan
antar syarat, implikasi
|
3
|
4
|
|||
JUMLAH
SOAL
|
10
|
10
|
10
|
11
|
10
|
Untuk melihat bagaimana tipe soal dan pola soal SNMPTN yang pernah keluar silahkan download pada tautan berikut ini:
Analisis Bedah Soal SBMPTN 2013 TPA Kemampuan Penalaran Analitik (Analisis Kesimpulan dan Pemecahan Masalah)
http://pak-anang.blogspot.com/2013/05/analisis-bedah-soal-sbmptn-2013-tpa_13.html?spref=link