Soal TPA barisan yang sering keluar dan pembahasan

Pola barisan yang dikeluarkan dalam SNMPTN ternyata tidak selalu sama setiap tahun. Jadi mutlak disini bahwa kita harus mempelajari jenis-jenis barisan dan deret yang umum dan sering dikeluarkan dalam tes psikologi atau psikotes maupun tes bakat skolastik dan tes potensi akademik.

Tidak ada yang sulit dalam mengerjakan tipe soal barisan dan deret, asalkan adik-adik jeli dan mampu melihat pola perubahan bilangan yang mungkin terjadi, maka sepuluh soal barisan dan deret rasanya kurang dari 5 menit sudah tuntas dikerjakan.

Berikut ini blog berbagi dan belajar akan mencoba menjelaskan barisan yang sering keluar:

1. Barisan larik.

Barisan ini terdiri dari larik-larik atau subderet yang memiliki pola konsisten untuk setiap suku pada masing-masing larik. Suku berikutnya bisa diperoleh dengan selalu mengoperasikan suku sebelumnya dengan bilangan yang sama, bisa dijumlahkan, dikurangi, dikalikan atau dibagi bilangan yang sama.

Contoh: 1, 4, 2, 6, 3, 8, 4, 10, dst adalah barisan 2 larik.

Terlihat barisan tersebut bisa kita pecah menjadi 2 subderet, atau 2 larik, yaitu:
1, ... ,2, ... ,3,  ... ,4, ... , dst dengan pola perubahan selalu ditambah dengan 1.
... ,4, ... ,6, ... ,8, ... ,10, ... , dst dengan pola perubahan selalu ditambah 2.

2. Barisan bertingkat.

Barisan ini sudah adik-adik pelajari saat kelas IX SMP.
Barisan bertingkat adalah salah satu jenis barisan Aritmetika khusus dimana beda atau selisih antar suku barisan sebenarnya tidak tetap. Akan tetapi selisih atau beda didapatkan dengan mencari pola pada barisan yang dibentuk dari beda atau selisih barisan di atasnya.

Contoh:
9, 12, 17, 24, 33, 44, dst

Beda barisan tersebut adalah: +3, +5, +7, +9, +11, dst
Nah ternyata beda pada barisan tersebut juga memiliki pola barisan lagi.
Misal selisih-selisih barisan tersebut jadikan barisan baru, maka akan menjadi 3, 5, 7, 9, 11, dst. Jadi bedanya tetap adalah 2. Beda tetap ini didapatkan pada tingkat kedua. Jadi barisan tersebut dinamakan barisan aritmetika bertingkat 2.

Secara simpel dan sederhana barisan bertingkat ini selisihnya juga ikut berubah dengan mengoperasikannya dengan sebuah bilangan tetap. Bisa selisihnya selalu bertambah, berkurang, atau dikalikan dengan sebuah bilangan tetap.

Jadi barisan tersebut bedanya selalu bertambah 2, yaitu +3, menjadi +7, menjadi +9, dst.

3. Barisan Fibonacci.

Barisan ini adalah barisan yang nilai sukunya adalah jumlah dari dua suku sebelumnya. Suku pertama dan kedua adalah nilai awal untuk barisan Fibonacci.

Contoh:
1, 4, 5, 9, 14, 23, dst.

Dimana,
1+4=5
4+5=9
5+9=14
9+14=23
dst...

4. Barisan Kombinasi.

Barisan ini adalah kombinasi dari ketiga barisan yang telah disebut di atas.
Oh iya, untuk diingat bahwa pola bilangan bisa berupa penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, akar, kuadrat, ataupun gabungan dari operasi bilangan tersebut.

--- ... ... ... ---

Berikut ini distribusi topik soal TPA pada topik soal Penalaran Numerik (Barisan dan Deret) empat tahun terakhir yaitu SNMPTN 2009, SNMPTN 2010, SNMPTN 2011 dan SNMPTN 2012 yang bisa dilihat pada tabel di bawah ini:



Ruang Lingkup
Topik/Materi
SNMPTN 2009
SNMPTN 2010
SNMPTN 2011
SNMPTN 2012
SBMPTN 2013
Larik
Barisan 1 Larik
1

2
3

Barisan 2 Larik

5
3
2

Barisan 3 Larik

5



Barisan 4 Larik


2


Bertingkat
Barisan bertingkat 2


1
2

Fibonacci
Barisan Fibonacci
1




Barisan bertipe Fibonacci


1


Kombinasi
Barisan larik + bertingkat


1
4

Barisan larik + Fibonacci





Barisan bertingkat + Fibonacci






JUMLAH SOAL
2
10
10
11
10


Untuk melihat bagaimana tipe soal dan pola soal SNMPTN yang pernah keluar silahkan download pada tautan berikut ini:

Analisis Bedah Soal SBMPTN 2013 TPA Kemampuan Penalaran Numerik (Barisan dan Deret)




http://pak-anang.blogspot.com/2013/05/analisis-bedah-soal-sbmptn-2013-tpa_11.html?spref=link