Tidak ada izin dari siapapun manusia di dunia ini untuk memberikan syafa'at ( pertolongan ) entah itu Para Nabi yang lain, Para Ulama, Para Syuhada kecuali pertama kali oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Allah Subhanahuwata'ala berfirman :
. يَوْمَ يَقُومُ الرُّوحُ وَالْمَلَائِكَةُ صَفًّا ۖلَا يَتَكَلَّمُونَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَٰنُ وَقَالَ صَوَابًا
Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar. ( QS. An Naba : 38 )
Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar. ( QS. An Naba : 38 )
Lalu siapakah yang diberikan izin oleh Sang Maha Rahman ( Pemurah ) ?
Tidak ada yang mengatakan "Saya Orangnya" baik itu Para Nabi, Para Ulama, Para Wali, Para Shiddiqin, Para Syuhada, kecuali Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Allah telah memberikan keberuntungan kepada generasi pertama umat ini dengan Rasulullah, sehingga hati dan sanubari mereka terobsesi dengan Rasulullah, mereka mengagungkan Rasullah dan menjadikan Rasulullah sebagai teladan, serta segala macam problem dari mereka dijadikanlah Rasulullah sebagai rujukan.
Semua makhluk di dunia ini pada hakikatnya bersujud kepada Allah Subhanahuwata'ala. Tidak ada satu makhluk pun entah itu jin, malaikat, dan manusia yang mencapai hakikat sujud kecuali Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Semua makhluk di dunia ini pada hakikatnya bersujud kepada Allah Subhanahuwata'ala. Tidak ada satu makhluk pun entah itu jin, malaikat, dan manusia yang mencapai hakikat sujud kecuali Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
وَ للهِ يَسْجُدُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا
Dan segala apa yang ada di langit dan di bumi semuanya bersujud kepada Allah Subhanahuwata'ala, baik dengan kemauan sendiri maupun terpaksa ( QS Ar Ra'du : 15 )
Dan segala apa yang ada di langit dan di bumi semuanya bersujud kepada Allah Subhanahuwata'ala, baik dengan kemauan sendiri maupun terpaksa ( QS Ar Ra'du : 15 )
Akan tetapi sujudnya mereka pada hakikatnya sujud sebagai makmum, IMAMNYA SATU siapakah itu ?
Ia bernama MUHAMMAD SHALLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM.
Di Arsy-Nya Allah tertulis nama NABI MUHAMMAD.
Di Arsy-Nya Allah tertulis nama NABI MUHAMMAD.
Lalu kenapa nama tersebut tidak tertulis di dalam batin dan sanubari kita ?
Allah menuliskan nama itu di Arsy.
Lalu kenapa kita tidak menuliskan namanya di dalam hati kita ?
HAPUSLAH semua tulisan-tulisan dalam hatimu kecuali nama Nabi Muhammad. Dan letakkan nama MUHAMMAD beserta nama ALLAH sebagaimana Allah meletakkan nama Muhammad di Arsy-Nya Allah Subhanahuwata'ala.
HAPUSLAH semua tulisan-tulisan dalam hatimu kecuali nama Nabi Muhammad. Dan letakkan nama MUHAMMAD beserta nama ALLAH sebagaimana Allah meletakkan nama Muhammad di Arsy-Nya Allah Subhanahuwata'ala.
Dan hiduplah makna hakikat nama ALLAH dan RASULULLAH di dalam hatimu. Dan wafatlah dalam memegang kalimat LAILAHA ILLALLAH MUHAMMADAR RASULULLAH.
Jalankan semua niat dan semua perbuatanmu di atas jalur LAILAHA ILLALLAH MUHAMMADAR RASULULLAH.
Imam Syafi'i radhiyallahu'anhu berkata : " Ketika hatiku beku, dan ketika semua jalan keluar sudah buntu, aku jadikan harapanku sebagai tangga menuju Engkau, Namun aku melihat dosaku besar, Ketika aku bandingkan dosaku yang besar dengan maaf-Mu, maka aku dapati maaf-Mu lebih besar dari dosaku "
Sesungguhnya para Imam dan Ulama besar itu mempunyai kisah yang unik, diantaranya Imam Nawawi, Imam Ibnu Katsir, dan semua Imam Ahli Tafsir, Ahli Hadits, Ahli Fiqh, dan Ahli Ushul, yang terkenal ialah Kisah Imam Al 'Utbi.
Disebutkan ketika beliau berziarah ke Makam Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, kisah ini disebutkan di dalam Tafsir QS. An NIsa ayat 64
Imam Al 'Utbi ini adalah salah satu dari Kaum Shalihin ketika berziarah ke Makam Rasulullah, duduk di sampingnya seseorang yang datang dari pedalaman, orang itu berdiri dan mengucapkan Salam kepada Rasulullah serta kedua Sahabatnya. Lalu orang itu berkata :
Imam Al 'Utbi ini adalah salah satu dari Kaum Shalihin ketika berziarah ke Makam Rasulullah, duduk di sampingnya seseorang yang datang dari pedalaman, orang itu berdiri dan mengucapkan Salam kepada Rasulullah serta kedua Sahabatnya. Lalu orang itu berkata :
" Ya Rasulullah, aku telah mendengar firman Allah :
وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا
Sesungguhnya jika mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.' (QS. An-Nis a: 64)
Sesungguhnya jika mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.' (QS. An-Nis a: 64)
Kini aku telah datang kepadamu untuk memohon ampun kepada Allah atas dosaku, maka mohonkanlah ampun untukku Ya Rasulullah.”
Tak lama setelah orang Badui itu pergi, Imam Al 'Utbi tertidur. Dalam mimpi Imam Al 'Utbi melihat Rasulullah SAW kemudian beliau bersabda,
“Wahai Utbi, bangun dan kejarlah orang badui itu, lalu kabarkan kepadanya bahwa Allah telah mengampuni dosanya.”
Dan sebuah kisah unik lain dari Kaum Sholihin ketika berziarah ke Makam Rasulullah, ia melihat seorang dari pedalaman juga
Orang badui itu memberi salam kepada Rasulullah SAW dan kedua sahabatnya,
Orang badui itu memberi salam kepada Rasulullah SAW dan kedua sahabatnya,
Orang itu berdoa :
"Ya Allah, Muhammad ini adalah Nabi-Mu,
Aku adalah hamba-Mu dan syaitan adalah musuh-Mu.
Jika Engkau mengampuni aku, maka Nabi-Mu akan gembira, dan hamba-Mu akan selamat serta musuh-Mu akan bersedih.
Namun jika Engkau tak mengampuni aku, maka Nabi-Mu bersedih, hamba-Mu hancur, musuh-Mu gembira.
Engkau lebih dermawan lebih mulia tidak mungkin Engkau membuat musuh-Mu bahagia dan Nabi-Mu bersedih"
"Ya Allah, Muhammad ini adalah Nabi-Mu,
Aku adalah hamba-Mu dan syaitan adalah musuh-Mu.
Jika Engkau mengampuni aku, maka Nabi-Mu akan gembira, dan hamba-Mu akan selamat serta musuh-Mu akan bersedih.
Namun jika Engkau tak mengampuni aku, maka Nabi-Mu bersedih, hamba-Mu hancur, musuh-Mu gembira.
Engkau lebih dermawan lebih mulia tidak mungkin Engkau membuat musuh-Mu bahagia dan Nabi-Mu bersedih"
Kemudian orang badui itu pulang. Sementara itu, tak lama Orang Sholihin yang masih berziarah tertidur.
Dalam tidurnya, ia bermimpi bertemu Rasulullah SAW yang menyampaikan kepadanya :
"Bangunlah dan kejar orang badui itu, katakan bahwa Allah telah mengampuni segala dosanya sebab doanya yang unik itu"
Kisah lain ketika seorang Badui melihat jenazah orang lain di kampung, ketika selesai dimakamkan, di malam harinya salah satu kerabat mayit itu bermimpi bertemu mayit dan bertanya
'Bagaimana keadaanmu setelah wafat ?'
Kisah lain ketika seorang Badui melihat jenazah orang lain di kampung, ketika selesai dimakamkan, di malam harinya salah satu kerabat mayit itu bermimpi bertemu mayit dan bertanya
'Bagaimana keadaanmu setelah wafat ?'
maka mayit itu pun berkata. 'Allah mengampuniku berkat doa orang Badui yang unik itu maka Allah mengampuniku'.
Di pagi harinya kerabat mayit itu bangun dan penasaran doa apa sih yang disampaikan Orang Badui tersebut ?
Ketika bertemu dengan orang Badui itu ia berkata, " Aku ini orang gunung tidak tahu apa-apa, ketika saya lihat kalian sholat dan berdoa saya tidak mengerti doa apa yang kalian panjatkan, maka aku berdoa dengan kalimat ini : Ya Allah seandainya ini tamunya saya, saya akan sembelihkan unta saya untuk menjamunya, namun ia saat ini adalah tamu-Mu, dan Engkau Maha Dermawan dan Maha Pemberi"
Ketika bertemu dengan orang Badui itu ia berkata, " Aku ini orang gunung tidak tahu apa-apa, ketika saya lihat kalian sholat dan berdoa saya tidak mengerti doa apa yang kalian panjatkan, maka aku berdoa dengan kalimat ini : Ya Allah seandainya ini tamunya saya, saya akan sembelihkan unta saya untuk menjamunya, namun ia saat ini adalah tamu-Mu, dan Engkau Maha Dermawan dan Maha Pemberi"
Maka sebab doa yang unik ini menjadi sebab ampunan Allah untuk si mayit.
Ketahuilah sesungguhnya awan Rahmat dan Anugerah Allah tercurah dengan lebatnya serta dianugerahkan kepada semua umat manusia.
Berapa banyak di dalam surga orang-orang saling bercengkerama mereka berkata, 'Allah Subhanahuwata'ala ampuni saya berkat saya hadir dalam sebuah Majelis fulan, hingga Allah mengampuni saya dan datang di surga ini'
Allah Subhnahuwata'ala berfirman :
وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ يَتَسَاءَلُونَ * قَالُوا إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِي أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ * فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا وَوَقَانَا عَذَابَ السَّمُومِ * إِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلُ نَدْعُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيمُ *
Dan sebagian mereka berhadap-hadapan satu sama lain saling bertegur sapa. Mereka berkata, "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab). Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka. Sesungguhnya kami menyembah-Nya sejak dahulu. Dialah Yang Maha Melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang. ( QS. At Thur : 25 - 28 )
Dan sebagian mereka berhadap-hadapan satu sama lain saling bertegur sapa. Mereka berkata, "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab). Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka. Sesungguhnya kami menyembah-Nya sejak dahulu. Dialah Yang Maha Melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang. ( QS. At Thur : 25 - 28 )
-- Petikan Tausiyah Al 'Allamah Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz, Tabligh Akbar di Ponpes Al Fachriyah, Ciledug, Tangerang, Banten, Indonesia, 30 - 10 - 2016 --
Oleh Imron Rosyadi
https://www.facebook.com/MajelisTalimRibaathulMuhibbiin/photos/a.359376377470683.82000.222632377811751/1217613204980325/?type=3