Kritik musik merupakan materi bab 2 buku siswa. Fokusnya adalah kemam-puan menulis kritik musik. Untuk itu, dalam materi ini dijelaskan konsep, teknik, dan langkah-langkah kritik musik. Pada akhir materi diberikan tahapan atau bagian-bagian dalam penulisan kritik musik. Kritik musik di Indonesia memang belum menjadi bagian penting dalam perkembangan dunia musik. Oleh karena itu, bagian awal materi ini dimulai dari pentingnya kritik musik dalam kehidupan dan karya seniman (pencipta dan penyaji) maupun masyarakat.Setelah siswa memahami pengertian, fungsi dan tujuan kritik dalam dunia musik, selanjutnya ditunjukkan jenis dan pendekatan suatu kritik seni.
Adapun jenis kritik seni teridiri dari: 1). Kritik Jurnalistik. Kritik ini isinya mengandung aspek pemberitaan. Tujuannya memberikan informasi tentang berbagai peristiwa musik, baik pertunjukan maupun rekaman. Biasanya ditulis dengan ringkas karena untuk keperluan surat kabar atau majalah. 2). Kritik pedagogik. Kritik ini diterapkan oleh pengajar kesenian dalam lembaga pendidikan. Tujuan kritik ini adalah untuk mengembangkan bakat dan dan potensi peserta didik. Ini dilakukan dalam proses belajar mengajar dengan obyek kajian adalah karya peserta didiknya sendiri.3).Kritik Ilmiah. Kritik ini berkembang dikalangan akademisi dengan metodologi penelitian ilmiah, dilakukan dengan pengkajian secara luas, mendalam dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun membandingkan dapat dipertanggung-jawabkan secara akademis dan estetis.4). Kritik Populer. Kritik ini dilakukan secara terus menerus secara langsung atau tidak langsung dikerjakan oleh penulis yang tidak menuntut keahlian kritis. Ini berarti kritik yang disampaikan bukan pada tepat tidaknya analisis dan evaluasi yang disajikan tetapi pada kesetiaan atas suatu gaya atau jenis musik yang mereka tekuni.
Selanjutnya adalah materi pendekatan kritik musik. Pendekatan yang umum digunakan dalam kritik seni terdiri dari pendekatan formalistik, instrumentalistik, dan ekspresivistik. Pendekatan ini dapat berupa:
1). Formalistik, yaitu pendekatan yang berasumsi bahwa kehidupan seni memiliki kehidupanya sendiri, lepas dari kehidupan nyata sehari-hari. Kritik jenis ini cenderung menuntut kesempurnaan karya seni yang dibahas.
2). Instrumentalistik, yang menganggap seni sebagai sarana atau instrumen untuk mengembangkan tujuan tertentu seperti moral, politik, atau psikologi. Pada Di sini, nilai seni ini terletak pada kegunaanya.
3). Ekspresivistik, yang menganggap bahwa karya seni sebagai rekaman perasaan yang diekspresikan penggubahnya. Jadi, karya seni ditempatkan sebagai sarana komunikasi. Kritikus yang menggunakan pendekatan ini melakukan aktivitas kritik berdasakan pengalaman pencipta suatu karya seni dengan tetap memperhatikan aspek teknis dalam penyajian gagasan sebagai pendukung emosi penciptanya.
Bagian yang menjadi fokus pembelajaran kritik musik adalah penyajian kritik. Kritik dihasilkan berdasarkan karya yang didengarkan beserta dengan faktor-faktor pendukung hadirnya karya tersebut. Penyajian kritik meliputi deskripsi, analisis, interpretasi, dan evaluasi.Deskripsi berisi penyajian fakta-fakta karya musik apa adanya.
Bagian analisis berisi penjelasan bagaimana unsur-unsur itu diperlakukan. Interpretasi berisi pernyataan bagaimana tingkat ketercapaian nilai artisitik suatu penyajian gagasan serta maksud pertunjukanmusikal tersebut. Membandingkan dengan karya sejenis dapat menjadi faktor pertimbangan dalam tahap ini. Tahap akhir penyajian kritik adalah evaluasi. Inilah tahap yang cukup penting dalam kritik musik karena kritikus akan menyatakan pendapatnya atas penyajian suatu musik.Dasar pernyataan dalam evaluasi adalah hasil dari deskripsi dan analisis yang ditunjang interpretasi.Dengan demikian evaluasi mencakup pernyataan makna secara keseluruhan.
Adapun jenis kritik seni teridiri dari: 1). Kritik Jurnalistik. Kritik ini isinya mengandung aspek pemberitaan. Tujuannya memberikan informasi tentang berbagai peristiwa musik, baik pertunjukan maupun rekaman. Biasanya ditulis dengan ringkas karena untuk keperluan surat kabar atau majalah. 2). Kritik pedagogik. Kritik ini diterapkan oleh pengajar kesenian dalam lembaga pendidikan. Tujuan kritik ini adalah untuk mengembangkan bakat dan dan potensi peserta didik. Ini dilakukan dalam proses belajar mengajar dengan obyek kajian adalah karya peserta didiknya sendiri.3).Kritik Ilmiah. Kritik ini berkembang dikalangan akademisi dengan metodologi penelitian ilmiah, dilakukan dengan pengkajian secara luas, mendalam dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun membandingkan dapat dipertanggung-jawabkan secara akademis dan estetis.4). Kritik Populer. Kritik ini dilakukan secara terus menerus secara langsung atau tidak langsung dikerjakan oleh penulis yang tidak menuntut keahlian kritis. Ini berarti kritik yang disampaikan bukan pada tepat tidaknya analisis dan evaluasi yang disajikan tetapi pada kesetiaan atas suatu gaya atau jenis musik yang mereka tekuni.
Selanjutnya adalah materi pendekatan kritik musik. Pendekatan yang umum digunakan dalam kritik seni terdiri dari pendekatan formalistik, instrumentalistik, dan ekspresivistik. Pendekatan ini dapat berupa:
1). Formalistik, yaitu pendekatan yang berasumsi bahwa kehidupan seni memiliki kehidupanya sendiri, lepas dari kehidupan nyata sehari-hari. Kritik jenis ini cenderung menuntut kesempurnaan karya seni yang dibahas.
2). Instrumentalistik, yang menganggap seni sebagai sarana atau instrumen untuk mengembangkan tujuan tertentu seperti moral, politik, atau psikologi. Pada Di sini, nilai seni ini terletak pada kegunaanya.
3). Ekspresivistik, yang menganggap bahwa karya seni sebagai rekaman perasaan yang diekspresikan penggubahnya. Jadi, karya seni ditempatkan sebagai sarana komunikasi. Kritikus yang menggunakan pendekatan ini melakukan aktivitas kritik berdasakan pengalaman pencipta suatu karya seni dengan tetap memperhatikan aspek teknis dalam penyajian gagasan sebagai pendukung emosi penciptanya.
Bagian yang menjadi fokus pembelajaran kritik musik adalah penyajian kritik. Kritik dihasilkan berdasarkan karya yang didengarkan beserta dengan faktor-faktor pendukung hadirnya karya tersebut. Penyajian kritik meliputi deskripsi, analisis, interpretasi, dan evaluasi.Deskripsi berisi penyajian fakta-fakta karya musik apa adanya.
Bagian analisis berisi penjelasan bagaimana unsur-unsur itu diperlakukan. Interpretasi berisi pernyataan bagaimana tingkat ketercapaian nilai artisitik suatu penyajian gagasan serta maksud pertunjukanmusikal tersebut. Membandingkan dengan karya sejenis dapat menjadi faktor pertimbangan dalam tahap ini. Tahap akhir penyajian kritik adalah evaluasi. Inilah tahap yang cukup penting dalam kritik musik karena kritikus akan menyatakan pendapatnya atas penyajian suatu musik.Dasar pernyataan dalam evaluasi adalah hasil dari deskripsi dan analisis yang ditunjang interpretasi.Dengan demikian evaluasi mencakup pernyataan makna secara keseluruhan.