1.
Jelaskan pengertian konflik!
2.
Jelaskan tahapan-tahapan terjadinya konflik!
3.
Jelaskan penyebab terjadinya
Konflik !
4.
Jelaskan maksud dari konflik
dapat diibaratkan “pedang bermata dua”?
5.
Bagaimana cara mencegah konflik?
kunci dan skor
1.
PEDOMAN PENSKORAN
|
|
Kunci/KriteriaJawaban/Aspek
yang dinilai
|
Skor
|
Salah satu dari pengertian
konflik di bawah ini:
1.
Kartini
Kartono (1994, h.319) Konflik adalah oposisi interaksi berupa antagonisme
(pertentangan), benturan paham, perselisihan, kurang mufakat, pergeseran,
perkelahian, tawuran, benturan senjata dan perang.
2.
Wahjosumidjo
(2010,
h.158) mengatakan bahwa konflik adalah segala macam bentuk hubungan antar
manusia yang mengandung sifat berlawanan
3.
Fred
Luthans (1985, p.386) mengatakan bahwa konflik berarti suatu kondisi
pertentangan antar tujuan berdasarkan nilai-nilai dan sasaran-sasaran di
dalamnya, yang berdampak timbulnya perilaku dan emosi yang tidak sama dan
mengarah pada permusuhan dan pertikaian.
|
6
|
Skor Maksimum
|
6
|
2.
PEDOMAN PENSKORAN
|
|
Kunci/KriteriaJawaban/Aspek
yang dinilai
|
Skor
|
a.
Tahap potensial, yaitu
munculnya perbedaan diantara individu, organisasi dan lingkungan yang
merupakan potensi terjadinya konflik.
b.
Konflik terasakan, yaitu
kondisi ketika perbedaan yang muncul dirasakan oleh individu dan mereka mulai
memikirkannya.
c.
Pertentangan yaitu
kondisi ketika konflik berkembang menjadi perbedaan pendapat diantara
individu atau kelompok yang saling bertentangan
d.
Konflik terbuka, yaitu
tahapan ketika pertentangan berkembang menjadi permusuhan secara terbuka
e.
Akibat konflik, yaitu
tahapan ketika konflik menimbulkan dampak terhadap kehidupan dan kinerja
organisasi. Jika konflik
terkelola dengan baik, maka akan menimbulkan dampak terhadap kehidupan dan
kinerja organisasi. Jika konflik terkelola dengan baik, maka akan menimbulkan
keuntungan, seperti saling tukar pikiran, ide dan menimbulkan kreativitas.
Tetapi jika tidak terkelola dengan baik dan melampau batas maka akan
menimbulkan kerugian, seperti saling permusuhan.
|
1
1
1
1
2
|
Skor Maksimum
|
6
|
3.
PEDOMAN PENSKORAN
|
|
Kunci/KriteriaJawaban/Aspek
yang dinilai
|
Skor
|
a.
Perbedaan pendapat, konflik dapat terjadi karena perbedaan
pendapat dan masing-masing merasa paling benar. Jika perbedaan pendapat ini
meruncing dan mencuat ke permukaan, maka dapat menimbulkan ketegangan.
b.
Salah paham. Konflik dapat terjadi karena salah
paham, misalnya tindakan seseorang mungkin tujuannya baik, tetapi dianggap
merugikan oleh pihak lain. Kesalahpahaman ini akan menimbulkan rasa kurang
nyaman, kurang simpati dan kebencian.
c.
Salah satu atau kedua
pihak merasa dirugikan. Konflik dapat terjadi karena tindakan salah satu pihak mungkin dianggap
merugikan yang lain atau masing-masing pihak merasa dirugikan. Pihak yang
dirugikan merasa kesal, kurang nyaman, kurang simpati atau benci. Perasaan-perasaan ini dapat menimbulkan
konflik yang mengakibatkan kerugian baik secara materi, moral maupun sosial.
d.
Terlalu sensitif. Konflik dapat terjadi karena terlalu
sensitif, mungkin tindakan seseorang adalah wajar, tetapi karena pihak lain terlalu
sensitif maka dianggap merugikan dan menimbulkan konflik. Walaupun secara etika tindakan ini termasuk perbuatan salah.
|
1
1
2
2
|
Skor Maksimum
|
6
|
4.
PEDOMAN PENSKORAN
|
|
Kunci/KriteriaJawaban/Aspek
yang dinilai
|
Skor
|
Konflik dapat diibaratkan “pedang
bermata dua”, di satu sisi dapat bermanfaat jika digunakan untuk melaksanakan
suatu pekerjaan, disisi lain dapat merugikan dan mendatangkan malapetaka jika
digunakan untuk bertikai atau berkelahi. Demikian hal ini, konflik dapat
menjadi energi yang dasyat jika dikelola dengan baik, bahkan dapat dijadikan
sebagai alat untuk melakukan perubahan tetapi dapat menurunkan kinerja jika
tidak dapat dikendalikan.
|
6
|
Skor Maksimum
|
6
|
5.
PEDOMAN PENSKORAN
|
|
Kunci/KriteriaJawaban/Aspek
yang dinilai
|
Skor
|
Konflik
dapat dicegah atau dikelola dengan:
1.
Disiplin: Mempertahankan disiplin dapat
digunakan untuk mengelola dan mencegah
konflik. Manajer harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang ada dalam
organisasi. Jika belum jelas, mereka harus mencari bantuan untuk memahaminya.
2.
Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan:
Konflik dapat dikelola dengan mendukung karyawan untuk mencapai
tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan hidupnya. Misalnya; junior yang berprestasi dapat
dipromosikan untuk mengikuti pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi senior
yang berprestasi dapat dipromosikan
untuk menduduki jabatan yang
lebih tinggi.
3.
Komunikasi: Suatu Komunikasi yang baik akan
menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif. Suatu upaya yang dapat
dilakukan manajer untuk menghindari
konflik adalah dengan menerapkan
komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup.
4.
Mendengarkan secara aktif: Mendengarkan secara
aktif merupakan hal penting untuk mengelola konflik. Untuk memastikan bahwa
penerimaan para manajer telah memiliki
pemahaman yang benar, mereka dapat merumuskan kembali permasalahan para pegawai sebagai tanda bahwa mereka telah
mendengarkan.
|
1
1
2
2
|
Skor Maksimum
|
6
|
Sidoarjo , 22 Nopember 2015
Perakit
Naskah Soal
Muchammad Tamyiz, S.Si