Masa Pra Aksara

Pada masyarakat yang belum mengenal tulisan (illiterate), pewarisan ingatan tentang peristiwa masa lampau dilakukan melalui tradisi lisan dari generasi ke generasi. Setiap generasi biasanya, selain mewarisi ingatan masa lampau dari generasi sebelumnya, juga mewariskan pengetahuan tersebut kepada generasi berikutnya. Tradisi lisan dapat dianggap sebagai sebuah kesaksian sejarah yang sangat berguna bagi penulisan sejarah. Sering kali sebuah tradisi lisan mengisahkan pengalaman masa lampau jauh ke belakang di mulai sejak adanya manusia pertama sampai terciptanya suatu kolektif yang di kenal sebagai masyarakat ataupun suku bangsa. Tradisi lisan merupakan sumber sejarah yang merekam masa lampau. Tradisi lisan juga mengandung kejadian nilai-nilai, moral, keagamaan, adat-istiadat, cerita-cerita khayal, peribahasa, nyanyian, mantra dan sebagainya.

Karya dalam tradisi lisan biasanya dikenal sebagai bagian folklor. Pengungkapan tradisi lisan sering kali digunakan secara lugas dalam bentuk pepatah, tembang, mitos, legenda, dongeng dan diwariskan sebagai milik bersama serta sebagai simbol identitas bersama.Tradisi lisan dalam bentuk mitos, legenda atau dongeng melukiskan kondisi fakta mental (mentifact) dari masyarakat pendukungnya. Tradisi lisan sebagai ingatan kolektif sering kali disalin dalam bentuk tulisan. Selanjutnya kalian dapat memahami tradisi masyarakat sebelum mengenal tulisan (pra aksara) hingga mengenal aksara (masa aksara) melalui tulisan berikut ini yang dimulai dari Folklor.