Teknik Berkarya Ragam Hias pada Bahan Kayu

Berkarya dengan bahan kayu dapat dilakukan dengan cara mengukir dan menggambar atau melukis. Mengukir dalah membuat sayatan pada permukaan kayu dengan menggunakan alat pahat. Kegiatan melukis berarti membuat gambar ragam hias dan kemudian diberi warna. 
a. Menggambar ragam hias ukiran di atas bahan kayu

Bentuk kayu ada yang berupa batang dan ada juga yang berbentuk papan. Kayu banyak jenisnya. Ada kayu yang memiliki serat halus dan kasar. Mengukir harus memperhatikan alur seratnya. Sebelum kayu diukir, terlebih dahulu harus dibuatkan gambar hiasnya. Membuat torehan pada kayu yang menggunakan ragam hias tertentu merupakan aktivitas dalam mengukir.
Alat utama untuk mengukir, yaitu mata pahat mendatar dan mata pahat melengkung.

Penggunaan pahat harus disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang akan diukir. Alat pemukul yang digunakan dalam kegiatan mengukir pada umumnya terbuat dari kayu meskipun ada jugayang menggunakan palu besi. 

Sebelum mengukir, sebaiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu alat dan bahan serta prosedur kerjanya. Kegiatan mengukir pada bahan kayu memiliki prosedur sebagai berikut:
  1. Menyiapkan alat dan bahan menggambar ragam hias ukiran
  2. Memilih bentuk ragam hias pada bahan kayu
  3. Membuat sketsa ragam hias pada bahan kayu
  4. Mulai mengukir di bagian dasar luar sketsa ragam hias
  5. Mulai mengukir sketsa ragam hias
  6. Membentuk garis dan lekukan
  7. Merapikan atau membersihkan bagian ukiran yang belum sempurna
b. Melukis ragam hias di atas bahan kayu


Bahan kayu sebagai media dalam melukis ragam hias memiliki sifat yang banyak menyerap cat.  Penggunaan cat sebaiknya diulang-ulang agar warna yang diinginkan terlihat lebih sempurna. Pengulangan pengecatan dapat dilakukan setelah cat sebelumnya sudah kering.
Kegiatan melukis pada bahan kayu memiliki prosedur sebagai berikut:
  1. Menyiapkan alat dan bahan melukis
  2. Meyiapkan bahan kayu
  3. Membuat sketsa ragam hias pada bahan kayu
  4. Memberikan warna pada sketsa
  5. Biarkan kering
  6. Beri cat secara berulang-ulang agar warna terlihat lebih sempurna
  7. Setelah warna terlihat sempurna, beri cat pelapis (vernis)