Taktik penyerangan merupakan suatu siasat yang
dilancarkan kepada lawan, dengan tujuan mematahkan pertahanan lawan untuk
mencari kemenangan dalam bertanding secara sportif. Serangan dapat dibagi jenisnya
berdasarkan bagian tubuh yang digunakan untuk melakukan serangan, yaitu
serangan lengan atau tangan yang lazim disebut pukulan, dan serangan tungkai
atau kaki yang lazim disebut tendangan. Seorang pesilat harus dapat membaca
taktik lawannya, sehingga pesilat dapat dengan mudah menemukan titik kelemahan
dari lawan. Olahraga beladiri pencak silat tidak selalu harus menggunakan
tenaga yang besar. Namun dengan taktik yang cerdik dan dapat membaca gerak
gerik lawan, berbagai kemungkinan bisa diantisipasi lebih awal.
Taktik menyerang adalah upaya mengalahkan lawan
selama dalam pertandingan yang dilakukan dengan cara menyerang lawan terlebih dahulu.
Taktik menyerang pada pencak silat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: taktik
serangan langsung, dan serangan tidak langsung.
a. Serangan Langsung
Taktik serangan langsung adalah upaya untuk
mengalahkan lawan yang dilakukan dengan cara langsung menyerang pada sasaran yang
diinginkan. Taktik serangan langsung dapat dilakukan dengan menggunakan pukulan,
tendangan, dan jatuhan
b. Serangan Tidak Langsung
Taktik serangan tidak langsung adalah serangan
yang dilakukan secara tidak langsung pada sasaran yang diinginkan. Artinya, sebelum
melakukan serangan pada sasaran, pesilat melakukan gerakan-gerakan awalan untuk
mengecoh lawan sehingga posisi lawan berubah dan selanjutnya melakukan serangan
pada sasaran.
Agar kalian memahami taktik dan strategi
penyerangan dalam pencak silat, lakukanlah aktivitas belajar berikut ini:
1) Aktivitas Belajar I
Cobalah kalian lakukan dan analisis permainan 1
lawan 1 berikut ini:
a) Berpasangan, ditentukan 1 sebagai penyerang
dan 1 sebagai bertahan.
b) Buatlah lapangan dengan ukuran 3 x 3 meter
dengan matras/ rumput.
c) Pemain penyerang berusaha berusaha mencari
nilai sebanyak mungkin, sedangkan pemain bertahan menghalangi pemain mendapatkan
nilai dengan bertahan.
d) Pemain penyerang dan bertahan tidak boleh
keluar dari lapangan permainan
e) Kalian dapat melakukan permainan tersebut
dengan waktu tertentu atau tergantung dengan banyaknya lapangan permainan.
f) Pergantian peran penyerang dan bertahan,
dapat dilakukan untuk memberikan kesempatan pada semuanya.
g) Lakukan permainan itu dengan sungguh-sungguh
dan menerapkan nilai sportivitas, kerjasama, toleransi, dan disiplin.