tahapan umum dalam perencanaan penyelenggaran pameran seni rupa

tahapan umum dalam perencanaan penyelenggaran pameran seni rupa berikut ini.
1. Menentukan Tujuan
Langkah pertama yang harus diperhatikan dalam menyusun program pameran adalah menetapkan tujuan pameran. Cobalah diskusikan dengan guru dan teman kamu tujuan penyelenggaraan yang paling tepat untuk kegiatan pameran seniman atau lembaga kesenian profesional di sekolah.
2. Menentukan Tema Pameran
Setelah tujuan pameran dirumuskan selanjutnya adalah menentukan tema pameran. Penentuan tema berfungsi untuk memperjelas tujuan yang akan dicapai. Dengan adanya tema dapat memperjelas misi pameran yang akan dilaksanakan. Melalui penentuan tema ini kamu akan lebih mudah menentukan jenis karya yang akan dipamerkan. Sebagi contoh jika tujuan pameran untuk meningkatkan apresiasi kamu terhadap karya seni rupa yang dihasilkan oleh seniman profesional di daerah tempat kamu tinggal, maka tema pameran dapat berupa ajakan untuk mencintai seni rupa daerah setempat. Dengan demikian karya yang dipilih adalah karya seniman profesional di daerah tempat tingal kamu yang karyanya dapat menumbuhkan apresiasi terhadap kerya seni rupa di daerah setempat.
3. Menyusun Kepanitiaan
Setelah rumusan tujuan dan tema telah kita tetapkan, langkah berikutnya adalah menyusun kepanitiaan pameran. Penyusunan struktur organisasi kepanitiaan pameran disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi, dan kondisi sekolah. Oleh karena itu tujuannya adalah untuk memamerkan karya seniman atau lembaga kesenian profesional, maka seksi yang mengurus karya yang akan dipamerkan harus bekerja lebih hati-hati. Kehati-hatian dalam merawat karya yang akan dipamerkan menunjukkan profesionalitas penyelenggaraannya. Untuk itu, perlu dibuat seksi dan atau subseksi yang secara khusus menerima karya, mencatat, mengategorikan, merawat hingga mengembalikannya.
4. Menentukan Waktu dan Tempat
Penentuan waktu pameran yang diselenggarakan bersamaan dengan pekan seni di sekolah biasanya dilakukan saat tidak ada kegiatan pembelajaran di kelas seperti pada akhir semester atau tahun ajaran menjelang hingga saat pembagian raport. Hal ini dimaksudkan agar penyelenggaraan pameran tidak mengganggu kegiatan belajar dan dapat diikuti serta disaksikan oleh segenap warga sekolah. Walaupun demikian jika memungkinkan, maka pameran tidak harus selalu diadakan pada kegiatan akhir semester. Kegiatan pameran dapat diselenggarakan pada waktu persekolahan tetapi pembukaannya dipilih pada akhir pekan atau hari libur akhir pekan sehingga tidak mengganggu jam belajar di sekolah.
Penentuan tempat pameran disesuaikan dengan kondisi sekolah dan ukuran, jumlah serta karakteristik karya yang akan dipamerkan, apakah akan dilakukan di kelas, di aula, gedung serba guna, di halaman sekolah atau tempat lain di luar sekolah.
5. Menyusun Agenda Kegiatan
Penyusuan agenda kegiatan bertujuan untuk memberikan kejelasan waktu pelaksanaan dan tahapan kegiatan kepada semua pihak yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan pameran. Agenda kegiatan dapat disusun dalam sebuah tabel dengan mencantumkan komponen jenis kegiatan dan waktu (biasanya dalam bulan, minggu, dan tanggal).
6. Menyusun Proposal Kegiatan
Penyusunan proposal kegiatan sangat bermanfaat dalam kegiatan persiapan pameran. Proposal kegiatan dapat digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pameran. Selain itu, proposal ini juga dapat digunakan untuk mencari dana dari berbagai pihak (sponsorship) untuk membantu kelancaran penyelenggaraan pameran. Secara umum sistematika isi proposal biasanya mencakup: latar belakang, tema, nama kegiatan, lkamusan/ dasar penyelenggaraan, tujuan kegiatan, susunan panitia, anggaran biaya, jadwal kegiatan, ketentuan sponsorship, dan lain-lain.