Dalil dan penjelasan dalil mengajak orang lain kepada kebaikan

Jalsatul itsnain Majelis Rasulullah Saw
Senin, 16 Januari 2017
Habib Alwi bin Abduraahman Al-Habsyi –
ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ
ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ِﻟﻠﻪِ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ
ﻭَﺍﻟﺼَّﻼَﺓُ ﻭَﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﺷْﺮَﻑِ ﺍْﻷَﻧْﺒِﻴَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠِﻴْﻦَ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺍَﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﺃَﺟْﻤَﻌِﻴْﻦَ
ﻻﺣﻮﻝ ﻭﻻ ﻗﻮﺓ ﺇﻻ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟﻌﻠﻲ ﺍﻟﻌﻈﻴﻢ
ﻭَﻣَﺎ ﺗَﻮْﻓِﻴﻘِﻲ ﺇِﻟَّﺎ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ۚ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺗَﻮَﻛَّﻠْﺖُ ﻭَﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺃُﻧِﻴﺐُ
ﺣَﺴْﺒُﻨَﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﻧِﻌْﻢَ ﺍﻟْﻮَﻛِﻴﻞُ
ﻧﻌﻢ ﺍﻟﻤﻮﻟﻰ ﻭﻧﻌﻢ ﺍﻟﻨﺼﻴﺮ
Yang kita hormati dan kita cintai orang tua kita guru kita yang senantiasa kita nanti-nanti kehadirannya dan kedatangannya malam ini, Allah takdirkan kepada kita kedatangan orang tua dan guru kita Al-Habib Muhammad bin Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf mudah-mudahan Allah panjangkan usia beliau dalam keadaan sehat wal alfiyat dan mudah-mudahan kehadiran beliau ini adalah salah satu anugrah Allah yang tertumpah kepada kita .
Ayahanda kita Al-Habib Mukhsin bin Idrus Al-Hamid, Habib Abdurrahman Basyuro , Al-Habib Hud bin Bagir Al-Atthos, juga guru-guru kita yang lainnya, yang senantiasa kita nanti ilmu-ilmunya dan kita ambil manfaat nya Al-Habib Ja’far bin Muhammad Bagir Al-Atthos, Al-Habib Bagir bin Alwi bin Yahya, hadirin-hadirat rahimakumullah mempersingkat waktu kita baca hadist bersama malam ini
ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴﻢِ
ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﻋﻘﺒﺔ ﺑﻦ ﻋﻤﺮﻭ ﺍﻷﻧﺼﺎﺭﻱ ﺍﻟﺒﺪﺭﻱ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ‏( ﻣﻦ ﺩﻝّ ﻋﻠﻰ ﺧﻴﺮ ﻓﻠﻪ ﻣﺜﻞ ﺃﺟﺮ ﺍﻓﻌﻠﻪ ‏) ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ
Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amer Al Anshari AlBadri RA, Rasulullah SAW bersabda “Barang siapa menunjukkan kepada kebaikan maka baginya bagian pahala orang yang melaksanakannya” (HR Muslim)
Hadirin-hadirat Rahimakumullah hadist malam ini berbicara tentang persoalan bagaimana kita menjadi penggagas, dan pemberi saran kepada orang lain untuk berbuat baik. Kita lihat bahasa hadist baginda Rasul bersabda ﻣﻦ ﺩﻝّ , ‏( ﻣﻦ ) itu artinya untuk siapa saja, barang siapa pria atau wanita, tua atau muda, Ustad atau orang biasa. ﺩﻝّ ﻋﻠﻰ ﺧﻴﺮ memberi petunjuk kepada orang lain, baik orang lain itu keluarganya, istrinya, anaknya, putra putrinya, tetangganya maupun umatnya Rasulullah, barang siapa yang memberi saran, petunjuk ﻋﻠﻰ ﺧﻴﺮ atas kebaikan , ﺧﻴﺮ nya Nakiro, bukan Ma’rifah, kalau ma’rifah anda memberi saran agar orang berbuat baik 1 kebaikan, tapi kalimatnya nabi kita Muhammad Saw bersabda pakai kalimatnya Nakiro, ﺧﻴﺮ tanpa alif lam, berarti segala kebaikan urusan agama maupun urusan dunia, lalu kata Nabi ﻓﻠﻪ maka baginya orang itu memperoleh pahala ﻣﺜﻞ ﺃﺟﺮ ﺍﻓﻌﻠﻪ seperti orang yang mengerjakan amal soleh yang dia anjurkan.
Anda menyuruh orang sholat anda mendapatkan keutamaan orang yang sholat. Anda menyuruh orang berpuasa lalu orang itu berpuasa anda mendapatkan pahala keutamaan berpuasa, anda mengajak orang untuk sholat tahajjud di malam hari, lalu orang itu mengerjakannya, anda akan mendapat pahalanya. Anda mengajak orang untuk datang ke Majelis Rasulullah untuk bersholawat kepada Rasulullah , untuk berdzikir kepada Allah dan untuk menimbah ilmu , maka ketika orang yang anda ajak tadi ikut dengan anda, maka anda mendapat pahalanya.
Anda mengajak orang satu anda mendapat pahala satu, anda mengajak 10 orang anda mendapat pahala 10 orang, sehingga saudara hadirin hadirat yang di rahmati oleh Allah disini ulama bermacam-macam pendapatnya, ada ulama yang mengatakan sesungguhnya yang memberi saran berbeda pahalanya dengan orang yang mengerjakan. Ada lagi ulama yang mengatakan yang menganjurkan dan yang mengerjakan pahalanya sama secara hakikat.
Kata ulama lain dari kitab Jami’ Shogir, hadist ini mengatakan orang yang memberi saran dan yang mengerjakan pahalanya sama , tetapi di dalam qoidah syaria orang yang kerjanya lebih berat maka pahalanya juga lebih besar.
Sebagaimana Rasul pernah berkata kepada Sayyidah Aisyah “pahala kamu tergantung dengan beratnya amal yang kamu kerjakan”. Sayyidah Aisyah pernah bertanya : “bagaimana Rasul jika saya pergi haji jalan kaki , tidak naik onta, apakah sama pahalanya dengan yang naik onta?”
Nabi menjawab : “ya, yang lebih capek lebih besar pahalanya”. Sehingga Imam Nawawi pun sepakat , Imam Nawawi berkata seperti ini : “bagi orang yang melakukan pahalanya lebih besar walaupun orang yang menganjurkan dapat pahala juga”.
Ada ulama Imam Kurtubi mengatakan tidak, orang yang memberikan anjuran pahalanya sama dengan orang yang mengerjakan, baik dengan bentuk nilai maupun dengan lipat ganda. Dia memberi saran maka pahalanya sama dengan orang yang menganjurkan. Anda anjurkan orang untuk sedekah lalu orang lain sedekah mengeluarkan duit yang berlimpah anda akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.
Demikian juga ulama-ulama lain seperti Imam Al-Nawawi, bahkan beliau mengatakan Imam Nawawi mengatakan orang yang memberi saran pahalanya lebih besar dari pada orang yang menganjurkan contohnya Nabi kita Muhammad Saw. Beliau adalah guru yang paling utama dan pertama yang mengajarkan kita agar kenal kepada Allah. Sampai beliau sholat beliau berkata sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat.
Jadi setiap amal sholeh yang kita kerjakan semua pahalanya kembali kepada guru sampai kepada Rasulullah Saw. Sehingga hadirin hadirat untuk mempersingkat waktu, ini hadist berbicara bukan urusan agama saja. Ulama sepakat hadist ini berbicara tentang masalah dunia, anda menjadi wasilah kebaikan dalam urusan dunia anda mendapatkan pahala.
Dalam riwayat Abi Mas’ud beliau berkata: “kata sahabat ada orang datang kepada Rasul, dia berkata wahai Rasulullah kendaraan ku, tungganganku sudah tidak bisa lagi di pakai, ontanya sudah sakit, saya sudah tidak bisa mngendarai onta ini lagi, tolong kasih kepada saya kendaraan, tunggangan onta baru” , Rasul menjawab “saya tidak punya tunggangan, saya tidak punya onta” , maka tiba-tiba ada orang mengangkat tangan, “ya Rasulullah, saya bisa menunjukan orang yang bisa memberi kendaraan untuk dia, saya bisa memberi tahu kepada orang ini, kepada orang yang bisa memberi onta untuk dia, maka Nabi menjawab, barang siapa yang memberi petunjuk kepada kebaikan, maka dia mendapatkan pahala sama seperti orang yang mengerjakannya”
Ini dalam urusan dunia, apalagi dalam urusan agama, sehingga jasa nya guru luar biasa, bahkan orang tua yang mengajarkan kepada anaknya untuk beramal sholeh, maka pahalanya tidak akan terputus. Sehingga keutamaan mengajak orang berbuat amal sholeh, ini harus kita terapkan, kalau sekarang ini sudah zaman nya handphone, saudara biasa terima di whats app, terima di facebook, terima di media sosial, ada yang nama nya kebaiakan bisa di share, ini kebaikan.
Malam ini kedatangan guru kita Habib Muhammad bin Abdul Qodir Assegaf, beliau ini anak orang alim, beliau orang alim, mungkin malam ini beliau tidak mau menyampaikan ceramah karena tawadhu yang tinggi, guru beliau atau orang tua beliau adalah Habib Abdul Qodir Assegaf. Kalau tidak ada Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf tidak ada Majelis Rasulullah, kalau tidak ada Habib Umar bin Hafidz tidak ada Majelis Rasulullah di pimpin oleh Habib Munzir, karena ada Habib Umar ada Habib Munzir ada Majelis Rasulullah, Habib umar tidak akan menginjak Jakarta Indonesia khususnya kalau tidak mendapat izin dari gurunya. Gurunya Habib Umar adalah Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf,
Jadi berkata kepada Habib Umar , berbicara kepada Habib Anis Solo, agar Habib Umar pergi berdakwah ke Indonesia, dan akhirnya sampai lah Habib umar ke negri tercinta ini. Oleh karena itu inilah sosok keutamaan orang yang memberikan saran baik, setiap orang bertaubat di Majelis Rasulullah Habib Munzir, Habib Umar dan Habib Abdul Qodir mendapatkan pahalanya.
Keutamaan orang sholeh Allah jaga orang sholeh itu, kalau dia sudah meninggal dunia anaknya di jaga, cucunya di jaga oleh Allah, sampai orang terdekatnya beliau di jaga juga oleh Allah Swt. Ini adalah keutamaan yang mudah-mudahan bisa kita bawa sampai meninggal dunia, itu namanya rahasia, tidak bisa di hitung dengan kalkulator, tidak bisa di tulis dengan tulisan, cahaya itu kalau sudah menembus hati membuat kita takut kepada Allah Swt.
Mendapat pandangan dengan orang-orang tersebut bisa menyampaikan kita kepada Allah Swt, oleh karena itu beliau telah menciptakan gagasan yang baik kepada orang lain, sehingga ketika kita masih hidup, semoga kebaikan itu bisa di ikuti oleh orang banyak, sehingga bisa menjadi lampu pelita, dengan amal untuk kita di alam Mahsyar kita Amin Ya Rabbal ‘Alamin, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.