BOLA KASTI

BOLA KASTI
Pengertian 
Kasti merupakan salah satu jenis permainan bola kecil beregu. Kasti merupakan bentuk permainan tradisional yang mengutamakan beberapa unsur kekompakan, ketangkasan dan kegembiraan.
Permainan ini biasa dilakukan di lapangan terbuka, pada anak-anak usia sekolah dasar, permainan ini bisa melatih kedisiplinan diri serta memupuk rasa kebersamaan dan solidaritas antar teman. Agar dapat bermain kasti dengan baik kita dituntut memiliki beberapa keterampilan yaitu memukul, melempar, dan menangkap bola serta kemampuan lari.
Kasti dimainkan oleh 2 regu, yaitu regu pemukuldan regu penjaga. Permainan kasti sangat mengandalkan kerjasama pemain dalam satu regu.
Cara Mendapatkan Nilai
  • Pemain berhasil memukul bola, kemudian lari ke pemberhentian I, II, III, dan ruang bebas secara bertahap, mendapat nilai 1.
  • Pemain berhasil berlari melewati tiang-tiang pemberhentian dan kembali ke ruang bebas atas pukulannya sendiri, mendapat nilai 2.
  • Regu penjaga menangkap langsung bola lambung yang dipukul oleh regu pemukul, mendapat nilai 1.
  • Regu yang mendapatkan nilai paling banyak dinyatakan sebagai pemenang.
Peraturan dalam Permainan Kasti
          Peraturan permainan kasti di Indonesia sebenarnya sudah disusun yang ada sekarang ini. Akan tetapi karena tidak ada induk organisasinya, maka peraturan kasti ini banyak dimodifikasi oleh daerah-daerah sehingga beberapa peraturan sedikit berbeda. Walaupun demikian peraturan permainan ini dapat dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan permainan.
A.               Lapangan Kasti

B.            Kayu Pemukul
Kayu pemukul terbuat dari kayu yang panjangnya 50 – 60 cm. Penampang bulat telor (oval), lebar tidak lebih dari 5 cm, dan tebal 3,5 cm. Panjang pegangannya antara 15 – 20 cm, tebal 3 cm, dan boleh dibalut. Kayu pemukul tidak boleh diganti dengan bahan logam atau benda lainnya. Setiap regu dibenarkan menggunakan kayu pemukulnya masing-masing, asal memenuhi syarat yang tersebut di atas.
C.            Bola
Bola yang digunakan adalah bola kasti, terbuat dan karet atau kulit, dengan ukuran lingkaran 19 – 20 cm, dan beratnya 70 – 80 gram. Bola yang terlalu tinggi pantulannya seperti bola tenis tidak baik untuk kasti. Yang terbaik adalah bola yang tidak terlalu kenyal dan tidak terlalu keras.
D.           Lama Bermain
Lama pertandingan kasti sekurang-kurangnya 2 x 20 menit dan selama-lamanya 30 menit, dan tidak terhitung waktu istirahat ± 10 menit.
E.            Regu
Setiap regu terdiri atas 12 orang pemain. Salah seorang ditunjuk menjadi (kapten) regu. Semua pemain memakai nomor dada yang tampak jelas. Sebelum pertandingan dimulai, kapten regu menyerahkan daftar nama pemain dengan nomor urutnya kepada wasit. Giliran memukul bola berdasarkan urutan nomornya. Selama pertandingan urutan nomornya tidak boleh diubah. Wasit membolehkan adanya penggantian seorang pemain.
F.            Wasit
Sama seperti permainan lainnya, wasit bertugas memimpin jalannya pertandingan. Ia harus memegang teguh aturan-aturan main dan menjaga agar aturan-aturan diikuti dengan seksama oleh pemain. Petunjuk dan keputusannya adalah mutlak harus ditaati.
Nilai-nilai dicatat oleh seorang penulis yang dibantu oleh seorang pembantu, di bawah pengawasan wasit. Penulis dan pembantunya berdiri di luar lapangan, dekat dengan batas antara ruang pemukul dan ruang bebas.
G.           Peringatan
Bila pemukul menunjuk suatu tempat lambungan bola, pelambung harus memenuhinya. Bila pemukul tidak menunjuk tempat lambungan, bola yang memenuhi syarat harus dipukul. Pemukul tidak boleh meminta lambungan bola di luar (melewati garis pukul) ruang pukul.
I.             Banyaknya Pukulan
Setiap anggota dari regu pemukul hanya berhak atas satu pukulan saja. Pembebas adalah pemain dan regu pemukul yang mendapat giliran memukul pada saat anggota regu lainnya sedang berdiri di dalam lingkaran tiang pertolongan atau tiang bebas. Ia mendapat hak memukul 3 kali.
J.            Mendapat Nilai
·         Seorang pemukul mendapat nilai 2, bila dapat lari dari ruang pemukul ke tiang bebas dan kembali ke ruang bebas dengan selamat, atas pukulannya sendiri. Jika perjalanan kembali ke ruang bebas dilakukan dalam 2 atau 3 bagian dan pukulannya betul, maka pelari akan mendapat nilai 1.
·         Setiap anggota regu lapangan akan mendapat nilai 1 bila dapat melakukan satu kali tangkap bola. Bila pada akhir pertandingan jumlah nilai kedua regu sama besar, maka regu yang mendapat nilai lari terbanyak yang dinyatakan menang.
K.            Meninggalkan  Ruang Bebas
Keluar dan ruang bebas dengan maksud akan turut bermain (ada dugaan akan terjadi pertukaran tidak bebas), tidak dibenarkan. Hukuman atas pelanggaran ini, dinyatakan “pertukaran bebas”.
L.             Bola Tangkap
Setiap bola yang terpukul dan dapat ditangkap oleh pemain lapangan sebelum mengenai tanah, dinyatakan sebagai bola tangkap, dan penangkap mendapat nilai 1.
M.           Pukulan Betul atau Salah
Pukulan dikatakan betul bila bola dipukul melewati garis pukul dan menyentuh tanah pada lapangan atau tidak keluar lapangan. Pelari tidak diperbolehkan lari ke tiang bebas, tetapi ia harus berhenti di tiang pertolongan sampai salah seorang temannya memukul bola.
N.            Melanjutkan Lari
Pelari yang dengan pukulan salah berada pada tiang pertolongan, ia dapat melanjutkan larinya bila ada giliran pukulan dari temannya. Ia boleh terus lari pada tempat yang dituju.
O.           Bola Mati
Bola dikatakan mati apabila: Bola sudah pada tangan pelambungpukulan salahbola hilang, dan terjadi pertukaran bebas.
P.            Bola dalam Permainan
Bola dalam permainan bila: Sehabis memukul, Sesudah pukulan luncas (salah) lalu bola dimainkan oleh regu lapangan, ada tanda dari wasit.
Q.           Bola hilang
Bola hilang kalau bola tidak dapat diambil regu lapangan, atau bola jauh ke daerah penonton, dan peluit wasit menentukannya.
R.            Bertukar Tempat Bebas Tidak Bebas
Apabila regu pemukul kena lemparan maka saat itu regu pemukul langsung menjadi regu lapangan, dengan segera ia dapat melempar lawannya yang berusaha untuk menyelamatkan dirinya ke ruang bebas serta tiang pertolongan. Pertukaran juga bisa terjadi bila regu pemukul memegang bola walaupun pada saat menerima bola yang akan dipukul. Begitu juga halnya bila pemain lapangan sudah masuk lebih dulu ke dalam ruangan bebas sebelum temanya melempar (lemparannya tidak sah), atau regu pemukul lebih dulu ke luar sebelum temannya akan dilempar.
S.             Pertukaran Bebas
Pertukaran bebas terjadi bila:
·           Regu lapangan memiliki 3 bola tangkap dalam satu babak
·           Pukulan pembebas tidak berhasil dan dibakar oleh regu lapangan
·           Pemukul ke luar ruang bebas tidak untuk memukul
·           Kayu pemukul lepas

·           Pelari yg tidak menyentuh tiang bebas masuk kembali ke ruang bebas.