Isi dan pengalaman belajar yang disajikan pada setiap bab dalam buku ini pada umumnya disusun dengan nama kegiatan sebagai berikut: Warmer, Vocabulary Builder, Pronunciation Practice, Reading, Text Structure, Vocabulary Exercises, Grammar Review, Speaking, Writing, Reflection, dan Further Activities. Tiap bagian tersebut memiliki tujuan tersendiri yang pada umumnya merupakan langkah awal (persiapan) bagi kegiatan selanjutnya. WARMER dimaksudkan sebagai kegiatan pendahuluan untuk mengaktifkan pengetahuan awal siswa (background knowledge), dan mempersiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran dalam bab yang dimaksud.
Sebagian besar kegiatan WARMER merupakan permainan (game) yang melibatkan interaksi antar siswa sehingga dengan melakukan kegiatan ini minat dan sikap positif siswa diharapkan dapat terbangun. Jika guru bisa memotivasi siswa untuk bersikap konsisten dalam menggunakan bahasa Inggris selama mereka berkegiatan (language accompanying action), seberapapun sederhananya, maka kegiatan WARMER bisa
membangun kemampuan speaking mereka.
VOCABULARY BUILDER dimaksudkan untuk membangun atau memperkaya kosakata siswa. Kosakata ini diambilkan dari kata-kata dalam teks bacaan yang diasumsikan baru bagi siswa. Padanan kata dalam bahasa Indonesia diberikan dengan tujuan untuk mempermudah siswa dalam menghafalkan. Namun meskipun padanan kata telah diberikan, ada beragam aktivitas yang perlu dilakukan sebelum siswa menemukan pasangan kata dan padanannya yang benar. Aktivitas ini dimaksudkan supaya siswa lebih menyadari proses internalisasi kata-kata dan makna kontekstualnya sehingga dalam diri siswa dapat terjadi retensi kata dan maknanya.
Dengan demikian pada saat membaca teks bacaan, siswa bisa memahami informasi yang disajikan dengan lebih mudah. Untuk memperkuat retensi kosakata ini guru perlu memotivasi siswa untuk menghafalkan kosakata tersebut beserta maknanya. Kegiatan membangun kosakata dalam VOCABULARY BUILDER diikuti dengan PRONUNCIATION PRACTICE yang dimaksudkan untuk melatih siswa mengucapkan kata-kata dalam bahasa Inggris dengan lafal, tekanan, dan intonasi yang tepat. Pentubian (drill) melafalkan kata-kata tersebut dilakukan beberapa kali agar siswa dapat melafalkan dengan benar. Kegiatan PRONUNCIATION PRACTICE ini bisa diperkuat dengan reading aloud, yaitu siswa membaca secara nyaring (membaca bersuara) teks bacaan dalam kegiatan berikutnya (READING).
Kegiatan READING bertujuan untuk membangun berbagai kemampuan membaca, seperti kemampuan memahami gagasan utama dan pendukung, informasi yang eksplisit maupun implisit, serta kata, frasa dan kalimat. Kegiatan READING menjadi sarana untuk memberikan input bahasa yang menjadi dasar untuk kegiatan berikutnya. Guru perlu membimbing siswa untuk mengeksplorasi teks sebagai suatu contoh komunikasi dan menarik perhatian siswa untuk mengamati hal-hal yang dianggap penting, seperti makna kata, frasa, atau kalimat, ciri kebahasaan yang dominan, susunan ide yang khas, dan lain-lain. Selain pertanyaan yang disediakan dalam bagian COMPREHENSION QUESTIONS, guru juga bisa menggunakan pertanyaan-pertanyaannya sendiri untuk menerangkan hal-hal yang dianggap penting seperti yang disebutkan di atas
Sebagian besar kegiatan WARMER merupakan permainan (game) yang melibatkan interaksi antar siswa sehingga dengan melakukan kegiatan ini minat dan sikap positif siswa diharapkan dapat terbangun. Jika guru bisa memotivasi siswa untuk bersikap konsisten dalam menggunakan bahasa Inggris selama mereka berkegiatan (language accompanying action), seberapapun sederhananya, maka kegiatan WARMER bisa
membangun kemampuan speaking mereka.
VOCABULARY BUILDER dimaksudkan untuk membangun atau memperkaya kosakata siswa. Kosakata ini diambilkan dari kata-kata dalam teks bacaan yang diasumsikan baru bagi siswa. Padanan kata dalam bahasa Indonesia diberikan dengan tujuan untuk mempermudah siswa dalam menghafalkan. Namun meskipun padanan kata telah diberikan, ada beragam aktivitas yang perlu dilakukan sebelum siswa menemukan pasangan kata dan padanannya yang benar. Aktivitas ini dimaksudkan supaya siswa lebih menyadari proses internalisasi kata-kata dan makna kontekstualnya sehingga dalam diri siswa dapat terjadi retensi kata dan maknanya.
Dengan demikian pada saat membaca teks bacaan, siswa bisa memahami informasi yang disajikan dengan lebih mudah. Untuk memperkuat retensi kosakata ini guru perlu memotivasi siswa untuk menghafalkan kosakata tersebut beserta maknanya. Kegiatan membangun kosakata dalam VOCABULARY BUILDER diikuti dengan PRONUNCIATION PRACTICE yang dimaksudkan untuk melatih siswa mengucapkan kata-kata dalam bahasa Inggris dengan lafal, tekanan, dan intonasi yang tepat. Pentubian (drill) melafalkan kata-kata tersebut dilakukan beberapa kali agar siswa dapat melafalkan dengan benar. Kegiatan PRONUNCIATION PRACTICE ini bisa diperkuat dengan reading aloud, yaitu siswa membaca secara nyaring (membaca bersuara) teks bacaan dalam kegiatan berikutnya (READING).
Kegiatan READING bertujuan untuk membangun berbagai kemampuan membaca, seperti kemampuan memahami gagasan utama dan pendukung, informasi yang eksplisit maupun implisit, serta kata, frasa dan kalimat. Kegiatan READING menjadi sarana untuk memberikan input bahasa yang menjadi dasar untuk kegiatan berikutnya. Guru perlu membimbing siswa untuk mengeksplorasi teks sebagai suatu contoh komunikasi dan menarik perhatian siswa untuk mengamati hal-hal yang dianggap penting, seperti makna kata, frasa, atau kalimat, ciri kebahasaan yang dominan, susunan ide yang khas, dan lain-lain. Selain pertanyaan yang disediakan dalam bagian COMPREHENSION QUESTIONS, guru juga bisa menggunakan pertanyaan-pertanyaannya sendiri untuk menerangkan hal-hal yang dianggap penting seperti yang disebutkan di atas