TRIBUNTRAVEL.COM - Jepang adalah satu negara yang sangat menjunjung tinggi kedisiplinan.
Tak heran jika akhirnya Jepang mampu menjadi satu di antara negara maju di Asia.
Kedisiplinan itu termasuk ke dalam berbagai macam hal.
Mulai dari hal-hal besar seperti waktu hingga hal-hal kecil yang mungkin tidak terpikirkan oleh orang lain, terutama masyarakat Indonesia.
Tak hanya disiplin, Jepang juga termasuk negara yang unik.
Ada satu kebiasaan unik yang dimiliki masyarakat Jepang yang berhubungan dengan dunia memasak dan minyak goreng.
Menggunakan minyak goreng bekas untuk memasak dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Biasanya, minyak goreng bekas memasak akan dibuang di wastafel atau selokan.
Itulah yang sering kita temui di Indonesia.
Namun, ternyata, kebiasaan membuang minyak goreng ke wastafel bukanlah tindakan yang tepat.
Minyak dapat membeku dan menutup saluran pembuangan wastafel.
Limbah minyak goreng juga dapat menyebabkan pencemaran tanah.
Karenanya, di Jepang, membuang minyak goreng bekas memasak pun ada aturannya.
Berikut adalah cara orang Jepang membuang minyak goreng bekas memasak.
Sebelum dibuang, limbah minyak goreng yang masih panas dicampurkan dengan oil solidfier.
Oil soldfier merupakan bubuk yang digunakan untuk mengentalkan atau memadatkan minyak.
Oil soldfier ini membuat minyak menjadi kenyal seperti agar-agar dan racun yang di dalamnya akan ikut mati.
Kemudian, aduk campuran minyak dengan oil soldfier dan tunggu hingga minyak membeku.
Limbah minyak yang sudah membeku itulah yang bisa dibuang ke tempat sampah.
Tak sampai di situ saja, di Jepang, limbah minyak digolongkan ke dalam sampah yang bisa dibakar.
Petugas kebersihan akan mengumpulkan limbah minyak beku ini, kemudian membakarnya pada lokasi-lokasi yang telah ditetapkan.