Rosululloh selalu menjawab salam dan sholawat yang dihaturkan kepada beliau

ALAM KUBUR RASULULLAH SAW
Tausiyah Oleh: Sayyid Seif Alwi Ba ’Alawy
Ta'lim Rutin Majelis Ahbaburrosul Indonesia
Kamis, 1 Agustus 2019
Dalam Kitab Al Hawi Lil Fatawi karya Al-Imam Al-Hafidz Jalaluddin Abdul Rahman bin Abu Bakr bin Muhammad Al-Suyuthi (911H) Juz ke-2, dijelaskan bahwasanya para waliyullah hidup di alam barzakh (alam kubur) seperti halnya para Nabi.
Ada sebuah keterangan yang menjelaskan bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad SAW hidup di dalam kuburnya.
Rasullullah SAW bersabda di dalam sebuah riwayat: “Tidaklah dari salah seorang yang mengucapkan salam kepadaKu, melainkan Allah mengembalikan ruhKu kepadaKu hingga Aku dapat menjawab salamnya.” disampaikan oleh Abu Daud (2041), Ahmad (2:527) dan Baihaqi dalam Asy-Syuab (2:215) dari hadist Abu Hurairah RA.
Ini merupakan hadist yang shahih dimana Rasullullah sendiri menjelaskan, bahwa ketika ada umatNya yang mengucapkan salam kepada beliau entah dimanapun tempatnya, baik di dekat kubur beliau ataupun jauh, maka salam tersebut akan sampai kepada nya dan Allah SWT akan memasukan ruh beliau kedalam jasadnya untuk menjawab salam dari umatnya.
Kita yakin, setiap saat akan ada orang-orang yang senantiasa mengucapkan salam kepada Rasullullah SAW, itu berarti setiap saat, Ruh Rasullullah akan tetap berada di dalam jasadnya selama masih ada yang mengucapkan salam, dan ini berlangsung hingga menjelang hari kiamat.
Imam Jalaluddin Al-Suyuthi berkata : “Maka aku katakan kehidupan Nabi SAW di dalam kuburnya dan seluruh para Nabi telah diketahui, menurut kami ilmu yang tetap itu datang dari Allah serta dari Al-Quran dan Sunnah Rasul karena kita telah mendapatkan dalil-dalil dari hadist tersebut yang Mutawatirah, yang bersambungan dengan penilaian shahih.”
(Muthawatirah adalah hadist yang banyak diriwayakan oleh banyak sahabat dan mayoritas jalurnya shahih)
Note :
Muthawatirah sudah pasti shahih tetapi hadist shahih belum tentu mutawatiroh.
Imam Baihaqi dalam kitabnya menceritakan kehidupan Nabi di dalam kubur, diantaranya ada sebuah riwayat dari Anas RA: "Sesungguhnya Baginda Nabi Muhammad SAW, ketika malam di Isra'kannya, beliau melewati kubur Nabi Musa AS, dan beliau sedang shalat diantara kuburannya”
(Disampaikan oleh Imam Muslim)
Al-Imam Abu Nu’aim Al-Ashfahani Rahimahullah dalam Kitab Hilyatul Auliya menyatakan: “Sesungguhnya Baginda Nabi Muhammad SAW melewati kubur Nabi Musa, dan beliau sedang melakukan shalat di kuburnya.”
Al-Imam Abu Ya'la dalam Musnadnya, Imam Baihaqi dalam Kitab Hayatul Anbiya mengeluarkan hadist dari Anas RA, Rasullullah SAW bersabda: “Para Nabi hidup di kubur mereka dalam keadaan melakukan shalat”
Al-Imam Abu Nu’aim dalam Hilyahnya, telah diriwayatkan dari Yusuf bin Athiyah, dia berkata : “Aku mendengar Tsabut berkata kepada Hamid Al-Thawil (seorang Tabi’in yang tsiqah): ”Wahai Abu Ubaid, apakah telah sampai kabar kepadamu bahwa ada seorang yang shalat di kuburnya sendiri selain para Nabi?” Dia menjawab “Tidak.”
Imam Abu Daud, Imam Baihaqi meriwayatkan dari hadist Aus bin Aus RA, bahwa Rasullullah SAW bersabda: “Sesungguhnya di antara hari-hari kalian yang paling utama adalah hari Jumat. Maka, perbanyaklah shalawat kepadaku, karena sesungguhnya shalawat kalian disampaikan kepadaku” Kemudian Para sahabat bertanya: “Bagaimana shalawat kami disampaikan kepadaMu, sedangkan engkau sudah meninggal dunia?” Rasullullah menjawab: “Sesungguhnya Allah mengharamkan bagi bumi memakan jasad para Nabi.”
Di dalam riwayat Imam Baihaqi dalam Syu’ab Al-Iman, di dalam riwayat Imam Al Ashfahani dalam taqrib, dari Abu Hurairah RA, Rasullullah SAW bersabda: "Siapa orang yang bersholawat di dekat atau di samping kuburKu, maka Aku akan mendengarnya dan barang siapa yang bersholawat kepadaKu dari tempat yang jauh, maka aku akan mencapai sholawat itu, aku mampu mengetahui dan mencapai orang tersebut”.
Jadi Rasullullah akan mendengar dan mengetahui sholawat kita, walaupun jaraknya jauh sekalipun, kita harus meyakini kekuatan yang diberikan Allah kepada para nabi dan rasulnya, seperti halnya karomah yang ada pada para wali allah dan hamba yang terpilih.
Firman Allah SWT dalam sebuah Hadist Qudsi:
“Tidak ada yang paling Aku cintai dari seorang hamba, kecuali beribadah kepada-Ku dengan sesuatu yang telah Aku wajibkan kepadanya. Adapun jika hamba-Ku selalu melakukan perbuatan sunah, niscaya Aku akan mencintainya. Jika Aku mencintainya, maka (Aku) menjadi pendengarannya yang dia mendengar dengannya, (Aku) menjadi penglihatan yang dia melihat dengannya, menjadi tangan yang dia memukul dengannya, menjadi kaki yang dia berjalan dengannya. Jika dia memohon kepada-Ku, niscaya akan Aku berikan, dan jika dia minta ampunan kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni. Dan jika dia meminta perlindungan kepada-Ku, niscaya akan Aku lindungi.”
Diriwayatkan dari Anas RA, Rasullullah SAW bersabda: "Barang siapa yang bersholawat kepadaku sebanyak 100 kali di siang pada hari jumat, dan 100 kali di malam pada Hari Jumat, maka Allah akan mengabulkan baginya 100 hajat (kebutuhan), yang 70 dari kebutuhan akhirat dan 30 dari kebutuhan-kebutuhan duniawi. Dan Allah membebankan shalawat tersebut kepada malaikat hingga menghantarkannya ke kuburanku, layaknya (cahaya) hidayah yang masuk kepada kamu sekalian, dan malaikat memberitahu akan namanya, kemudian aku menetapkannya di sampingku di dalam lembaran yang putih bersih, dan dengan shalawatnya aku mencukupinya (memberi syafaat) kelak di Hari Kiamat. Sesungguhnya pengetahuanku setelah kematianku sama seperti pengetahuanku ketika aku nasih hidup.”
Imam Baihaqi mengeluarkan hadist dari Anas RA, Rasullullah SAW bersabda: "Sesungguhnya para Nabi tidaklah ditinggalkan di dalam kubur mereka, setelah empat puluh hari, akan tetapi mereka shalat dihadapan Allah SWT sampai ditiupkannya sangkakala.”
Dari Sayyidina Said bin Musayyab, "Tidaklah seorang Nabi dikuburkan lebih dari empat puluh hari di alam kuburnya kecuali akan diangkat jasadnya.”
Imam Baihaqi berkata: “Keadaan mereka setelah kejadian tersebut, mereka akan hidup seperti orang-orang yang hidup pada umumnya.”
Imam Abu Nu’aim dalam Hadist Dala’il Al-Nubuwwah meriwayatkan Said bin Musayyab, beliau berkata: “Aku mendengar adzan dari dalam kubur Rasullullah SAW disetiap waktu shalat dimusim panas, dan tidak ada di dalam masjid Rasullullah selain aku, dan tidaklah ketika memasuki waktu shalat, kecuali aku mendengar adzan dari dalam kuburnya Rasullullah SAW.”
Hal-hal tersebut merupakan bukti, keterangan-kete
rangan jelas dari athsar para sahabat. Mari perbanyak shalawat karena dengan bershalawat, Allah akan mempermudah urusan kita, akan memberikan solusi pada semua masalah yang menimpa kita, dan kita akan menjadi orang yang dekat dengan Allah dan Rasullullah.