BUMI

 

BUMI

 

Bumi adalah planet terdekat ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian di Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru.

Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan sudah muncul di permukaannya paling tidak sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu.[23] Biosfer Bumi kemudian secara perlahan mengubah atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya perkembangbiakan organisme serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet Bumi menghalangi radiasi surya berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup mikroskopis untuk berkembang biak dengan aman di daratan.[24] Sifat fisik, sejarah geologi, dan orbit Bumi memungkinkan kehidupan untuk bisa terus bertahan.

 

Gravitasi

 

Gaya gravitasi adalah salah satu jenis gaya yang dipengaruhi oleh gaya tarik menarik sebuah benda ke pusat benda tersebut. Sehingga, gaya gravitasi bumi adalah gaya tarik menarik sebuah benda menuju ke pusat bumi. Hukum Gravitasi Newton menyatakan bahwa gaya gravitasi merupakan antara dua benda merupakan gaya tarik-menarik yang besarnya berbanding lurus dengan perkalian massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya.

Newton kemudian berteori bahwa dua buah benda yang terpisah pada suatu jarak tertentu cenderung saling tarik-menarik, dan hal ini adalah bagian dari gaya alamiah. Dua benda yang dimaksud ini adalah benda yang jatuh menuju pusat bumi dan bumi itu sendiri. Gaya tarik ini kemudian dinamakan gaya gravitasi bumi.

Penelitian modern tentang teori gaya gravitasi dilakukan oleh Galileo Galilei di akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17. Percobaan tersebut dimulai dengan menjatuhkan bola dari Menara Pisa dan bola yang meluncur akan diukur melalui kemiringan. Hasilnya, Galileo menunjukkan bahwa besarnya percepatan gravitasi adalah sama untuk semua benda. Hal tersebut merupakan kemajuan besar dari teori Aristoteles sebelumnya, bahwa objek yang lebih berat memiliki percepatan gravitasi yang lebih besar. Galileo juga membuat postulat hambatan udara sebagai alasan benda dengan massa kecil memungkinkan untuk jatuh lebih pelan di permukaan. Hasil kerja Galileo tersebut menjadi dasar bagi teori gravitasi Newton.

 

Hukum Gravitasi Universal Newton

Hukum gravitasi universal Newton dirumuskan sebagai berikut: "Setiap massa menarik massa titik lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang menghubungkan kedua titik. Adapun, besar gaya tersebut berbanding lurus dengan perkalian kedua massa tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua massa titik tersebut."

Dengan,

F: besar dari gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebut (N)

G: konstanta gravitasi

m1: besar massa titik pertama (kg)

m2: besar massa titik kedua (kg)

r: jarak antara kedua massa titik (m)

g: percepatan gravitasi (m/s2)

Dari persamaan ini dapat diturunkan persamaan untuk menghitung berat. Berat suatu benda adalah hasil kali massa benda tersebut dengan percepatan gravitasi bumi. Persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: 

W = mg

Di mana,

W adalah gaya berat benda tersebut,

m adalah massa dan

g adalah percepatan gravitasi.

 

Medan gravitasi

Besaran yang menyatakan medan gravitasi disebut juga sebagai kuat medan gravitasi (g), yaitu gaya gravitasi di tiap satuan massa. Dengan demikian, pengertian kuat medan gravitasi adalah besar gaya gravitasi di tiap satuan massa benda yang mengalami gaya gravitasi. Kuat medan gravitasi (g) pada titik apa pun di suatu ruang kemudian didefinisikan sebagai pengertian gaya gravitasi (F) per satuan massa dan bermassa uji (M).

Kuat medan gravitasi ini disebut juga sebagai percepatan gravitasi. Kuat medan gravitasi yang merupakan besaran vektor. Jika suatu benda dipengaruhi oleh gaya gravitasi beberapa benda lainnya maka besar kuat medan gravitasi yang dialami benda ini kemudian menjadi resultan vektor kuat medan gravitasi yang bekerja terhadap benda itu. Selain itu, makin jauh jarak benda dari permukaan bumi, maka akan makin kuat juga medan yang dialami benda tersebut.

 

pengaruh gaya terhadap benda kemudian akan menyebabkan beberapa keadaan sebagai berikut:

·         Gaya akan mengubah benda diam menjadi bergerak. Gaya sendiri dapat menyebabkan suatu benda diam menjadi keadaan bergerak. Contoh gaya ini seperti kelereng yang diam, kemudian disentil sehingga akhirnya bergerak. Selain itu, pada meja yang diam, kemudian didorong atau sebagainya sehingga akan berpindah posisi (tempat).

·         Gaya dapat mengubah suatu benda bergerak menjadi diam. Gaya juga dapat menyebabkan suatu benda yang bergerak menjadi terdiam. Contoh kejadian gaya ini akan seperti bola yang melanjut, kemudian dihentikan dengan ditangkap oleh seorang kiper (penjaga gawang).

·         Gaya juga mengubah arah gerak suatu benda dan dapat menyebabkan suatu benda yang bergerak menjadi berbeda arahnya. Contoh kejadian gaya ini seperti pada sepak bola yang terkena tiang gawang, sehingga kemudian berubah arah geraknya.

·         Gaya juga dapat mempercepat gerak suatu benda. Gaya juga akan menyebabkan suatu benda yang bergerak menjadi lebih cepat. Contoh gaya ini misalnya pada kendaraan bermotor yang melaju dengan cara pelan, kemudian ditambah lagi tarikan gasnya sehingga dapat bergerak dengan lebih cepat.

·         Gaya juga dapat mengubah bentuk suatu benda. Contoh kejadian gaya ini seperti pada plastisin yang ditekan hingga kemudian berubah dari bentuk awalnya.

 

 

 

Kemagnetan Bumi

 

Ngomongin magnet bumi, kalian tahu nggak kalau ternyata teori ini pertama kali dicetuskan oleh William Gilbert. Pada teorinya dijelaskan kalau bumi bersifat magnet karena inti bumi dipenuhi dengan loadstone atau batuan yang mengandung magnetik.

Pada eksperimennya, dia menyadari kalau magnet bumi kehilangan kemampuan magnetiknya ketika terkena suhu yang tinggi. Selain itu, karena kekuatan magnetik sering menghasilkan gerakan melingkar, maka dia mulai menghubungkan fenomena magnet tersebut dengan rotasi bumi.

Selain teori William Gilbert, ternyata ada teori lain bernama teori dinamo yang juga menjelaskan tentang kemagnetan bumi. Pada teori ini, inti luar bumi yang bersifat cair mengandung arus listrik. Nah, sejumlah muatan listrik tersebut lalu berputar mengelilingi sumbunya dan menghasilkan medan magnet.

Struktur bumi tersusun dari beberapa lapisan, yaitu inti bumi, mantel bumi, dan kerak bumi. Inti bumi terbagi menjadi dua, yaitu inti dalam yang bersifat padat dan inti luar yang bersifat cair. Ketika bumi berotasi, partikel bermuatan listrik dalam cairan inti luar bumi ikut bergerak dan menghasilkan medan magnet.

Nah, kembali ke persoalan jarum kompas tadi. Karena bumi bersifat magnetik, maka timbul gaya tarik menarik antara magnet bumi dengan jarum kompas, akibatnya kompas selalu menunjukan arah utara dan selatan.

 

Sudut Deklinasi

Ketika menggunakan kompas, coba kalian perhatiin lebih detail deh. Kok kayaknya ada yang aneh ya? Ternyata, jarum utara kompas nggak menunjuk tepat ke arah utara lho. Ada penyimpangan pada jarum kompas tersebut yang membentuk sudut bernama sudut deklinasi.

Sudut deklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh kutub utara jarum kompas dengan arah utara magnet/selatan geografis. Sudut deklinasi akan bernilai positif jika kutub utara kompas menyimpang ke timur dan bernilai negatif jika kutub utara kompas menyimpang ke barat. Misalnya, suatu objek yang berada di atas kutub utara memiliki sudut deklinasi +90°, sedangkan jika objek berada di atas kutub selatan maka sudut deklinasinya -90°.

Sudut Inklinasi

Kalian tahu nggak, kenapa sih kedudukan jarum kompas tidak mendatar? Hal tersebut dikarenakan arah garis gaya medan magnet bumi tidak sejajar dengan permukaan bumi (bidang horizontal). Posisi jarum kompas ternyata agak miring pada sudut tertentu. Sudut itu dinamakan sudut inklinasi. Lalu, apa itu sudut inklinasi?

Sudut inklinasi adalah sudut yang dibentuk antara ujung jarum kompas dengan arah horizontal permukaan bumi. Sudut inklinasi bernilai positif, jika kutub utara jarum kompas berada di sebelah atas garis mendatar dan bernilai negatif jika kutub utara jarum kompas berada di bawah garis mendatar. Misalnya, suatu objek yang berada di kutub utara memiliki sudut deklinasi -90°, sedangkan jika objek berada di kutub selatan maka sudut deklinasinya +90°.

Pada teori kemagnetan bumi ini, kita dapat mengetahui beberapa fakta unik nih tentang jarum kompas. Pertama, alasan jarum kompas selalu menunjuk ke arah utara dan selatan adalah karena adanya gaya tarik menarik antara jarum kompas dengan magnet bumi. Kedua, pada jarum kompas ternyata terdapat penyimpangan yang dapat membentuk sudut, yaitu  sudut deklinasi dan inklinasi.

 

Medan magnet Bumi mempengaruhi benda benda yang ada di permukaan Bumi bahkan hingga ke luar angkasa. Semakin jauh dari Bumi pengaruh magnetnya semakin melemah. Benda-benda langit seperti meteor yang mengandung bahan-bahan logam yang dapat ditarik oleh magnet Bumi akan tertarik masuk ke dalam atmosfer Bumi. Benda-benda tersebut cenderung masuk dan tertarik ke arah kutub magnet Bumi yang memiliki gaya magnet paling besar.

Apakah aurora itu ? Aurora merupakan cahaya yang terbentuk di kutub Bumi. Aurora terbentuk akibat adanya interaksi antara medan magnet Bumi dengan partikel-partikel dari Matahari. Saat partikel berbahaya akibat ledakan di Matahari memasuki bumi akan didorong oleh medan magnet untuk bergerak mengelilingi Bumi.

Jika partikel masuk, maka akan masuk di daerah kutub dan akan terbakar sehingga berbentuk sinar aurora. Jika energi partikel lebih besar maka partikel tersebut akan mengelilingi Bumi seperti donat dan disebut sabuk radiasi.

Planet dan bintang dapat menghasilkan medan magnet karena terdapat material magnetik seperti besi didalamnya dan dengan perputarannya muncul arus yang berputar mengelilinginya. Venus tidak memiliki medan magnet karena putarannya sangat lambat. Mars juga tidak memiliki medan magnet. Hal itu terjadi karena dalam Mars tidak terbentuk lelehan, sehingga besi terletak di permukaan dan tidak dapat menimbulkan medan magnet.

 

Rotasi Bumi

 

Rotasi bumi adalah gerakan bumi yang berputar pada porosnya, di mana poros bumi itu miring atau tidak tegak lurus dengan bidang elipsnya yaitu sebanyak 23,5°, dan berputar dari barat ke timur. Dibutuhkan sekitar 23 jam 56 menit untuk berputar ke titik yang sama.

 

Meskipun kita nggak sadar bahwa bumi ini berotasi setiap harinya, berikut dampak yang terjadi akibat rotasi bumi:

1.       Terjadinya siang dan malam, akibat gerakan rotasi bumi. Pada satu waktu ada sebagian daerah yang berhadapan dengan matahari dan ada sebagian lagi yang membelakangi matahari sehingga terjadilah siang dan malam.

2.       Gerak semu harian matahari, kita pasti sering mendengar istilah “matahari terbit dari timur dan terbenam di barat”, dari istilah tersebut seolah-olah mataharilah yang mengitari kita, padahal sebenarnya bumilah yang bergerak dari barat ke timur.

3.       Perbedaan waktu, bumi saat ini membagi pembagian waktu setiap 15°, yang artinya ada 24 perbedaan waktu di bumi ini, di mana pusat waktu berada pada Kota Greenwich, Inggris, yang berada pada bujur 0°. Itulah mengapa kalo kalian cek pengaturan jam pada hp atau laptop kalian biasanya ada tulisan “GMT+7”. Indonesia sendiri memiliki 3 pembagian waktu bukan? Yaitu WIB (Waktu Indonesia Barat), WITA (Waktu Indonesia Tengah), dan WIT (Waktu Indonesia Timur).

4.       Perbedaan percepatan gravitasi bumi, perbedaan diameter pada daerah kutub dengan diameter di khatulistiwa atau disebut juga ekuator, sehingga adanya perbedaan gravitasi. Percepatan  gravitasi di daerah kutub lebih besar dibandingkan percepatan gravitasi di daerah khatulistiwa atau ekuator.

5.       Pembelokan arah angin, terjadinya efek coriolis yaitu adanya pembelokan arah angin akibat bumi bergerak dari barat ke timur, sehingga angin yang bergerak dari tekanan tinggi (kutub) ke tekanan rendah (khatulistiwa), jadi belok ke arah berlawanan dengan rotasi bumi.

 

 

Revolusi Bumi

 

Revolusi bumi didefinisikan sebagai putaran bumi mengelilingi matahari. Bumi berputar mengelilingi matahari selama 365 ¼ hari, atau yang biasa kita sebut 1 tahun.  Gaya gravitasi matahari membuat bumi dan juga planet lainnya mengitari matahari melintasi bidang elipsnya. Untuk penjelasan lebih detailnya mengenai gravitasi ini elo juga akan mempelajarinya pada ilmu fisika yaitu hukum gravitasi Newton.

Nah, karena lintasannya berbentuk elips dan matahari terletak pada salah satu titik pusatnya, maka ada saatnya jarak bumi dengan matahari berada di titik terdekat (perihelion), dan juga berada di titik terjauh (aphelion).

 

Sebelum Newton ada tiga astronom yang berperan besar mengubah pandangan kuno yang menganggap Matahari, Bulan, planet-planet dan bintang-bintang berevolusi mengitari bumi, serta menganggap bumi adalah pusat tata surya (geosentris). Ketiga ilmuwan tersebut adalah Copernicus, Brahe dan Kepler.

Kepler mempercayai bahwa Matahari mengerjakan sebuah gaya pada planetplanet dan ia menempatkan matahari sebagai pusat sistem (heliosentris). Setelah beberapa tahun menganalisis secara teliti data-data yang diperoleh dari Brahe, Kepler berhasil menemukan hukum-hukum yang menjelaskan gerak orbital dari setiap planet mengitari matahari.

Berikut hukum-hukum Kepler yang tentang gerak planet

Hukum I Kepler :  “Semua planet bergerak pada lintasan elips yang mengitari matahari, dimana matahari terletak pada salah satu titik pusatnya.”

Hukum II Kepler :  “Luas daerah yang disapu oleh garis antara matahari dan planet adalah sama untuk setiap periode waktu yang sama.”

Hukum III Kepler :  “Kuadrat periode suatu planet sebanding dengan pangkat tiga jarak rata – ratanya dari Matahari”

 

Beberapa dampak dari revolusi bumi

1.       Gerak semu tahunan matahari. Pada tanggal 22 Desember – 21 Juni belahan bumi bagian utara lebih condong ke arah matahari, sementara sebaliknya 21 Juni – 22 Desember belahan bagian selatanlah yang condong ke arah matahari.

2.       Terjadinya perbedaan musim. Pada bulan Desember, bagian selatan lebih condong ke matahari sehingga bagian selatan mengalami panas yang lebih lama dan mengalami musim panas, sehingga pada bagian utara yang tidak terpapar matahari mengalami musim dingin. Begitu juga sebaliknya pada bulan Juni.

3.       Perbedaan lamanya siang dan malam, ada saatnya siangnya lebih lama dan ada saatnya malamnya lebih lama. Pada bulan Juni, bagian utara bumi lebih condong ke matahari, sehingga bagian utara memiliki waktu siang lebih lama, dan bagian selatan memiliki waktu malam yang lebih lama. Begitu juga sebaliknya pada bulan Desember.

 

 

 

 

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Bumi, https://www.kompas.com/skola/read/2022/09/03/080000869/gaya-gravitasi--pengertian-hukum-medan-dan-fungsinya?page=all, https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-gaya-gravitasi/, https://www.ruangguru.com/blog/fisika-kelas-ix-teori-kemagnetan-bumi, https://www.materisma.com/2014/05/sifat-kutub-cara-membuat-dan-medan.html, https://www.zenius.net/blog/materi-geografi-dinamika-planet-bumi, https://repositori.kemdikbud.go.id/21609/1/X_Fisika_KD-3.8_Final%205.pdf, zenius.net/blog/materi-fisika-sma-hukum-gravitasi-newton#Hukum_Kepler,