PENGUKURAN DAN KONVERSI
Besaran (seperti panjang dan
volume) dan satuan (seperti centimeter, centimeter cubic) merupakan komponen yang
tak dapat dipisahkan dengan pengukuran. Setiap kita melakukan pengukuran, kedua
komponen tersebut harus ada
·
Satuan Baku
Pada
pembahasan sebelumnya Anda telah mengenal besaran pokok dan besaran turunan. Besaran
pokok maupun besaran turunan dapat diukur dengan menggunakan satuan baku maupun
satuan tak baku. Satuan baku telah diakui secara internasional, karena hasil pengukurannya
selalu tetap biarpun diukur oleh siapapun dan dimanapun berada.
Contoh satuan
baku adalah: meter, kilogram, detik, liter, sentimeter, meter persegi, meter kubik,
dan lainnya.
·
Satuan Tak Baku
Satuan tak
baku, disebut demikian karena hasil pengukurannya bisa berbeda-beda bergantung pada
kondisi. Misalnya satuan jengkal yang menggunakan jari tangan manusia,
mempunyai kelemahan karena ukuran tangan manusia tidak selalu sama. Begitu juga
saat menggunakan satuan gayung, cangkir dan lainnya.
Contoh satuan tak
baku : depa, gayung, cangkir, sloki, kaleng, dan lainnya.
Alat ukur besaran pokok
Besaran pokok terdiri dari panjang, massa, waktu,
arus listrik, temperatur, jumlah zat, dan intensitas cahaya.
1.
Panjang
Alat ukur panjang adalah alat yang
mengukur besaran panjang dengan satuan internasional meter (m). Contoh alat
ukur panjang adalah mikrometer sekrup, jangka sorong, penggaris, dan meteran.
2.
Massa
Alat ukur massa adalah alat yang
mengukur besaran massa dengan satuan internasional kilogram (kg). Contoh alat
ukur massa adalah timbanga, neraca, dan sensor berat.
3.
Waktu
Alat ukur waktu adalah alat yang
mengukur besaran waktu dengan satuan internasional sekon (s). Contoh alat ukur
waktu adalah stopwatch, jam, jam matahari, jam pasir, dan jam atom (quartz).
4.
Arus
Alat ukur arus listrik adalah alat yang
mengukur besaran arus dalam satuan internasional ampere (A). Contoh alat ukur
arus listrik adalah ammeter dan multimeter.
5.
Temperatur
Alat ukur temperatur adalah alat yang
mengukur besaran suhu dengan satuan internasional kelvin (K). Contoh alat ukur
temperatur adalah pyrometer, termometer raksa, termometer digital, dan juga
sensor suhu.
6.
Jumlah zat
Alat ukur jumlah zat adalah alat yang
mengukur jumlah zat dalam satuan internasional mol. Tidak seperti besaran pokok
lainnya, jumlah zat tidak memiliki alat ukur langsung. Sehingga, harus mengukur
beberapa variabel sebelum bisa mengetahui nilai suatu jumlah zat.
7.
Intensitas Cahaya
Alat ukur intensitas cahaya alat yang
mengukur besaran intensitas cahaya dengan satuan internasional candela (cd).
Contoh alat ukur intensitas cahaya adalah photometer dan luks meter.
Alat ukur besaran turunan
Selain besaran pokok, ada juga yang disebut sebagai
besaran turunan. besaran turunan adalah besaran fisis hasil kombinasi aljabar
dari unit dasar besaran pokok. Sama seperti besaran pokok, besaran turunan juga
memiliki alat ukurnya masing-masing.
1.
Kecepatan
Alat ukur kecepatan adalah alat yang
mengukur besaran kecepatan suatu benda dalam satuan internasional meter per
sekon (m/s). Contoh alat ukur kecepatan adalah speedometer, photoradar, dan
radar.
2.
Daya
Alat ukur daya adalah alat yang mengukur
kecepatan melakukan kerja dalam satuan watt. Contoh alat ukur daya adalah wattmeter.
3.
Tekanan
Alat ukur tekanan adalah alat yang
mengukur seberapa tekanan benda dalam satuan pascal (Pa) atau atmosfer (atm).
Contoh alat ukur tekanan adalah barometer, manometer, dan sensor tekanan
lainnya.
4.
Muatan listrik
Alat ukur muatan listrik adalah alat
yang mengukur muatan listrik dalam satuan coloumb (C). Contoh alat ukur muatan
listrik adalah electrometer.
Konversi Satuan Panjang
Satuan panjang biasanya digunakan dalam mengukur
panjang dari sesuatu. Entah itu benda, jalan, ataupun yang lainnya. Untuk
melakukan konversi terhadap satuan panjang caranya sangat mudah. Satuan panjang
yang digunakan di seluruh dunia adalah meter. Jika menaikkan satuan meter ke
satuan yang ada di atasnya, maka nilainya harus dibagi 10. Namun, jika kita
menurunkan satuan meter ke satuan di bawahnya, maka nilainya harus dikali 10.
1 m = 10 dm
1 m = 100 cm
1 m = 1000 mm
1 km = 10 hm
1 km = 100 dam
1 km = 1000 m
Konversi Satuan Berat
Sebenarnya, dalam ilmu fisika satuan berat yang
benar adalah Newton. Akan tetapi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari,
satuan berat lebih sering menggunakan kilogram. Padahal seharusnya satuan
kilogram tersebut digunakan untuk mengukur satuan massa. Massa tidak akan
berubah meskipun berbeda tempat, beda halnya dengan berat yang akan berbeda-beda
bergantung pada gravitasi di tempat tersebut.
Untuk mengkonversi satuan berat, sama halnya dengan
konversi satuan panjang, kamu hanya perlu membagi dengan 10 setiap kenaikan
satuan dan membagi 10 setiap penurunan satuannya.
1 gram = 1000 mg (1000 miligram)
1 kilogram (kg) = 1000 gram (g)
1 ton = 1000 kg
1 kuintal = 100 kg
1 kg = 10-3
ton
1 kg = 10 ons
Konversi Satuan Waktu
Berbeda dengan ke dua konversi satuan sebelumnya,
pada satuan waktu tidak bisa dikonversi hanya dengan membagi atau mengkali 10.
Hal tersebut terjadi karena pada dasarnya waktu berbasis jam yakni kelipatan 6
bukan kelipatan 10 seperti pada sataun panjang dan satuan berat.
Daftar konversi waktu adalah sebagai berikut:
1 hari = 24 jam
1 jam =
60 menit
1 menit = 60 detik
1 detik = 1/60 menit
1 menit =
1/60 jam
1 jam = 3.600 detik
1 hari = 86.400 detik