Apa yang terpikirkan oleh kita setiap menjelang Lebaran?Pasti THR menjadi yang utama. Tapi yang paling banyak menyita perhatian dan biaya adalah persiapan menjelang Lebaran. Jika berencana mudik, biasanya persiapan tiket mudik atau kendaraan mudik, baju baru untuk Lebaran, buah tangan untuk orang tua, kerabat dan saudara. Belum lagi acara berbuka bersama dengan kawan lama maupun saudara.
Berani mencoba tantangan? Coba tulis semua daftar kebutuhan dan biaya yang harus kita keluarkan untuk itu, lalu jumlahkan. Bandingkan dengan THR yang kita terima. Apakah lebih kecil nilainya, sama, atau justru lebih besar dari THR yang kita terima. Silakan Anda simpan jawabannya untuk diri Anda sendiri sambil garuk-garuk kepala.
Ada satu kata bijak dari Benjamin Franklin " If you fail to plan, you are planning to fail ". Jangan sampai kita tidak lakukan perencanaan yang baik, karena kegagalan biasanya terjadi karenanya. Jangan sampai THR yang awalnya bikin kita tersenyum dan langsung memulai kesibukan persiapan lebaran, akhirnya malah membuat kita terlilit utang di kemudian hari.
Satu hal yang harus kita ingat, bahwa setelah Lebaran masih ada kebutuhan bulan depan yang harus kita persiapkan. Apalagi jika gaji bulan selanjutnya masih akan lama kita terima.
Ada tiga hal penting dalam perencanaan keuangan yang harus kita lakukan, jika ingin nyaman libur Lebaran:
Pertama, Pandai merencanakan kebutuhan
Ingat ya kebutuhan, bukan keinginan. Sebisa mungkin catat semua kebutuhan itu dan juga pengeluaran lain di luar kebiasaan bulanan kita. Semakin detail semakin baik agar kita tidak salah melakukan perhitungan. Catat saja semuanya, jangan ragu dan jangan malu. Buat daftar sepanjang yang kita mau.
Kedua, Tentukan prioritas
Pilah pilih yang mana yang paling penting, agak penting, kurang penting dan tidak penting. Mengenali dan melakukan prioritas ini akan membantu kita untuk memenuhi kebutuhan terpenting kita terlebih dahulu. Jangan sampai yang terpenting tidak dapat kita penuhi hanya karena anggaran kita keburu habis untuk hal-hal yang tidak penting. Tempatkan yang terpenting di daftar paling atas dan yang tidak penting di paling bawah.
Lalu hitung biaya dari semua kebutuhan itu. Jika lebih besar dari anggaran THR kita, maka mulailah mengurangi daftar itu dari yang paling bawah daftar tidak penting.
Ketiga, Bijak dalam melakukan pengeluaran.
Disiplin dalam membelanjakan THR kita sesuai rencana kebutuhan yang telah kita tetapkan di awal. Jika misalnya terpaksa harus melakukan sesuatu di luar rencana kita - seperti buka bersama kawan lama yang seringkali biayanya lebih tinggi dari biasanya karena harus ke resto yang mahal - maka lakukan saja. Tapi ganti pos biayanya dengan pos biaya lain dari daftar kebutuhan yang tidak penting atau kurang penting.
Dengan cara ini, kita tidak harus melampaui anggaran THR kita atau bahkan harus menggunakan uang simpanan kita. Bahkan jika kita sudah semakin terlatih dan sudah mampu mengurangi pengeluaran tidak penting lebih banyak lagi, maka THR yang kita terima bisa tersisa dan kita anggarkan untuk kebutuhan lain di masa depan.
Berani mencoba tantangan? Coba tulis semua daftar kebutuhan dan biaya yang harus kita keluarkan untuk itu, lalu jumlahkan. Bandingkan dengan THR yang kita terima. Apakah lebih kecil nilainya, sama, atau justru lebih besar dari THR yang kita terima. Silakan Anda simpan jawabannya untuk diri Anda sendiri sambil garuk-garuk kepala.
Ada satu kata bijak dari Benjamin Franklin " If you fail to plan, you are planning to fail ". Jangan sampai kita tidak lakukan perencanaan yang baik, karena kegagalan biasanya terjadi karenanya. Jangan sampai THR yang awalnya bikin kita tersenyum dan langsung memulai kesibukan persiapan lebaran, akhirnya malah membuat kita terlilit utang di kemudian hari.
Satu hal yang harus kita ingat, bahwa setelah Lebaran masih ada kebutuhan bulan depan yang harus kita persiapkan. Apalagi jika gaji bulan selanjutnya masih akan lama kita terima.
Ada tiga hal penting dalam perencanaan keuangan yang harus kita lakukan, jika ingin nyaman libur Lebaran:
Pertama, Pandai merencanakan kebutuhan
Ingat ya kebutuhan, bukan keinginan. Sebisa mungkin catat semua kebutuhan itu dan juga pengeluaran lain di luar kebiasaan bulanan kita. Semakin detail semakin baik agar kita tidak salah melakukan perhitungan. Catat saja semuanya, jangan ragu dan jangan malu. Buat daftar sepanjang yang kita mau.
Kedua, Tentukan prioritas
Pilah pilih yang mana yang paling penting, agak penting, kurang penting dan tidak penting. Mengenali dan melakukan prioritas ini akan membantu kita untuk memenuhi kebutuhan terpenting kita terlebih dahulu. Jangan sampai yang terpenting tidak dapat kita penuhi hanya karena anggaran kita keburu habis untuk hal-hal yang tidak penting. Tempatkan yang terpenting di daftar paling atas dan yang tidak penting di paling bawah.
Lalu hitung biaya dari semua kebutuhan itu. Jika lebih besar dari anggaran THR kita, maka mulailah mengurangi daftar itu dari yang paling bawah daftar tidak penting.
Ketiga, Bijak dalam melakukan pengeluaran.
Disiplin dalam membelanjakan THR kita sesuai rencana kebutuhan yang telah kita tetapkan di awal. Jika misalnya terpaksa harus melakukan sesuatu di luar rencana kita - seperti buka bersama kawan lama yang seringkali biayanya lebih tinggi dari biasanya karena harus ke resto yang mahal - maka lakukan saja. Tapi ganti pos biayanya dengan pos biaya lain dari daftar kebutuhan yang tidak penting atau kurang penting.
Dengan cara ini, kita tidak harus melampaui anggaran THR kita atau bahkan harus menggunakan uang simpanan kita. Bahkan jika kita sudah semakin terlatih dan sudah mampu mengurangi pengeluaran tidak penting lebih banyak lagi, maka THR yang kita terima bisa tersisa dan kita anggarkan untuk kebutuhan lain di masa depan.