Tingkat Bahasa Pemrograman
Hal terpenting dalam menjalankan komputer adalah program. Dalam pemrograman dikenal beberapa bahasa pemrograman, seperti juga manusia mengenal bahasa-bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi. Manusia dalam berkomunakasi menggunakan kata atau karakter sedangkan komputer dengan kode 0 dan 1.
Oleh sebab itu para pakar dan ilmuan menciptakan bahasa pemrograman yang tujuannya untuk mempermudah manusia berkomunikasi dengan komputer. Dengan adanya bahasa pemrograman ini, maka bila manusia ingin berkomunikasi dengan komputer tidak harus menerjemahkan ke dalam 0 dan 1. Bila hal itu dilakukan betapa rumitnya suatu program.
SUBSTANSI :
1. ISTILAH - ISTILAH DASAR DALAM PEMROGRAMAN
2. KLASIFIKASI BAHASA PEMROGRAMAN
3. INTERPRETER
4. COMPILER
5. PERBEDAAN INTERPRETER DAN COMPILER
1. ISTILAH - ISTILAH DASAR DALAM PEMROGRAMAN
• Program, adalah kata, ekspresi, pernyataan atau kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang menjadi urutan langkah untuk menyesuaikan masalah yang diimplementasikan dengan bahasa pemrograman.
• Bahasa pemrograman, merupakan prosedur atau tata cara penulisan program dalam bahasa pemrograman, terdapat dua faktor penting yaitu sintaksis dan semantik. Sintak adalah aturan-aturan gramatikal yang mengatur tata cara penulisan kata, ekspresi dan pernyataan sedangkan Semantik adalah aturan-aturan untuk menyatakan suatu arti. Contoh : Write, Read, dll.
• Pemrograman, merupakan proses mengimplementasikan urutan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dengan bahasa pemrograman.
• Pemrograman Terstruktur, merupakan proses mengimplementasikan urutan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program yang memiliki rancang bangun yang terstruktur dan tidak berbelit-belit sehingga mudah ditelusuri, dipahami dan dikembangkan oleh siapa saja.
2. KLASIFIKASI BAHASA PEMROGRAMAN
Secara umum bahasa permrograman dibagi menjadi empat kelompok :
• Bahasa Aras Rendah (Low Level Language), Merupakan bahasa yang berorientasi pada mesin. Pemrogram dengan bahasa ini harus berpikir berdasarkan logika mesin, sehingga bahasa ini kurang fleksibel dan sulit dipahami. Contoh : Bahasa mesin, Bahasa rakitan (assembly).
• Bahasa Aras Menengah (Middle Level Language), Merupakan bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan ekspresi atau pernyataan dengan standar yang mudah dipahami manusia serta memiliki instruksi-instruksi tertentu yang langsung bisa diakses oleh komputer. Contoh : Bahasa C, B, Fotran.
• Bahasa Aras Tinggi (Hight Level Language), Merupakan bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan ekspresi atau pernyataan dengan standar bahasa yang langsung dapat dipahami oleh manusia. Contoh : Bahasa Pascal, Basic, COBOL.
• Bahasa Berorientasi Objek (Object Oriented Programming), merupakan kolaborasi antara GUI dengan bahasa pemrograman berorientasi objek, sehingga kita tidak perlu menuliskan secara detail semua pernyataan dan ekspresi seperti bahasa aras tinggi, melainkan cukup dengan memasukkan kriteria-kriteria yang dikehendaki saja. Contoh : Delphi, Visual Basic, C++.
Agar komputer memahami program yang disusun dengan bahasa pemrograman, maka dibutuhkan suatu penerjemah yaitu Interpreter dan Compiller.
3. INTERPRETER
Interpreter berasal dari kata to interpret yang berarti menerjemahkan atau mengartikan. Interpreter merupakan penerjemah bahasa pemrograman yang menerjemahkan instruksi demi instruksi pada saat eksekusi program.
Pada saat menerjemahkan interpreter akan memeriksa sintaksis (sintak program), semantik (arti perintah), dan kebenaran logika. Jika ditemukan kesalahan sintaksis (syntak error) maka interpreter akan menampilkan pesan kesalahan dan eksekusi program langsung terhenti.
Proses Kerja Interpreter
4. COMPILER
Berasal dari kata to compile yang berarti menyusun, mengumpulkan atau menghimpun. Compiler merupakan penyusun/penghimpun instruksi-instruksi dalam satu kesatuan modul yang telah berhasil melalui tahap interpreter sehingga menjadi bahasa mesin (objek program), kemudian objek program akan mengalami linking yang berfungsi untuk menggabungkan modul-modul tersebut dengan modul-modul lain yang berkaitan seperti data tentang karakteristik mesin, file-file pustaka atau objek program lainnya yang berkaitan dengan objek lainnya menghasilkan file Executable program yang akan dieksekusi oleh komputer.
Hal terpenting dalam menjalankan komputer adalah program. Dalam pemrograman dikenal beberapa bahasa pemrograman, seperti juga manusia mengenal bahasa-bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi. Manusia dalam berkomunakasi menggunakan kata atau karakter sedangkan komputer dengan kode 0 dan 1.
Oleh sebab itu para pakar dan ilmuan menciptakan bahasa pemrograman yang tujuannya untuk mempermudah manusia berkomunikasi dengan komputer. Dengan adanya bahasa pemrograman ini, maka bila manusia ingin berkomunikasi dengan komputer tidak harus menerjemahkan ke dalam 0 dan 1. Bila hal itu dilakukan betapa rumitnya suatu program.
SUBSTANSI :
1. ISTILAH - ISTILAH DASAR DALAM PEMROGRAMAN
2. KLASIFIKASI BAHASA PEMROGRAMAN
3. INTERPRETER
4. COMPILER
5. PERBEDAAN INTERPRETER DAN COMPILER
1. ISTILAH - ISTILAH DASAR DALAM PEMROGRAMAN
• Program, adalah kata, ekspresi, pernyataan atau kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang menjadi urutan langkah untuk menyesuaikan masalah yang diimplementasikan dengan bahasa pemrograman.
• Bahasa pemrograman, merupakan prosedur atau tata cara penulisan program dalam bahasa pemrograman, terdapat dua faktor penting yaitu sintaksis dan semantik. Sintak adalah aturan-aturan gramatikal yang mengatur tata cara penulisan kata, ekspresi dan pernyataan sedangkan Semantik adalah aturan-aturan untuk menyatakan suatu arti. Contoh : Write, Read, dll.
• Pemrograman, merupakan proses mengimplementasikan urutan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dengan bahasa pemrograman.
• Pemrograman Terstruktur, merupakan proses mengimplementasikan urutan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program yang memiliki rancang bangun yang terstruktur dan tidak berbelit-belit sehingga mudah ditelusuri, dipahami dan dikembangkan oleh siapa saja.
2. KLASIFIKASI BAHASA PEMROGRAMAN
Secara umum bahasa permrograman dibagi menjadi empat kelompok :
• Bahasa Aras Rendah (Low Level Language), Merupakan bahasa yang berorientasi pada mesin. Pemrogram dengan bahasa ini harus berpikir berdasarkan logika mesin, sehingga bahasa ini kurang fleksibel dan sulit dipahami. Contoh : Bahasa mesin, Bahasa rakitan (assembly).
• Bahasa Aras Menengah (Middle Level Language), Merupakan bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan ekspresi atau pernyataan dengan standar yang mudah dipahami manusia serta memiliki instruksi-instruksi tertentu yang langsung bisa diakses oleh komputer. Contoh : Bahasa C, B, Fotran.
• Bahasa Aras Tinggi (Hight Level Language), Merupakan bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan ekspresi atau pernyataan dengan standar bahasa yang langsung dapat dipahami oleh manusia. Contoh : Bahasa Pascal, Basic, COBOL.
• Bahasa Berorientasi Objek (Object Oriented Programming), merupakan kolaborasi antara GUI dengan bahasa pemrograman berorientasi objek, sehingga kita tidak perlu menuliskan secara detail semua pernyataan dan ekspresi seperti bahasa aras tinggi, melainkan cukup dengan memasukkan kriteria-kriteria yang dikehendaki saja. Contoh : Delphi, Visual Basic, C++.
Agar komputer memahami program yang disusun dengan bahasa pemrograman, maka dibutuhkan suatu penerjemah yaitu Interpreter dan Compiller.
3. INTERPRETER
Interpreter berasal dari kata to interpret yang berarti menerjemahkan atau mengartikan. Interpreter merupakan penerjemah bahasa pemrograman yang menerjemahkan instruksi demi instruksi pada saat eksekusi program.
Pada saat menerjemahkan interpreter akan memeriksa sintaksis (sintak program), semantik (arti perintah), dan kebenaran logika. Jika ditemukan kesalahan sintaksis (syntak error) maka interpreter akan menampilkan pesan kesalahan dan eksekusi program langsung terhenti.
Proses Kerja Interpreter
4. COMPILER
Berasal dari kata to compile yang berarti menyusun, mengumpulkan atau menghimpun. Compiler merupakan penyusun/penghimpun instruksi-instruksi dalam satu kesatuan modul yang telah berhasil melalui tahap interpreter sehingga menjadi bahasa mesin (objek program), kemudian objek program akan mengalami linking yang berfungsi untuk menggabungkan modul-modul tersebut dengan modul-modul lain yang berkaitan seperti data tentang karakteristik mesin, file-file pustaka atau objek program lainnya yang berkaitan dengan objek lainnya menghasilkan file Executable program yang akan dieksekusi oleh komputer.
5. PERBEDAAN INTERPRETER DAN
COMPILER
No.
|
Intepreter
|
Compiler
|
1.
|
Menerjemahkan
instruksi per instruksi
|
Sekaligus
menerjemahkan secara keseluruhan
|
2.
|
Bila
terjadi kesalahan kompilasi, dapat langsung dibetulakn secara interaktif
|
Bila
terjadi kesalahan kompilasi, Source program harus dibenarkan dan proses
kompilasi diulang kembali.
|
3.
|
Tidak menghasilkan
objek program
|
Menghasilkan
objek program
|
4.
|
Tidak
menghasilkan executable program karena langsung dijalankan pada saaat program
diinterprestasi
|
Menghasilkan
executable program, sehingga dapat dijalankan dalam kedaan prompt system
|
5.
|
Proses
interprestasi terasa cepat, karena tiap-tiap output langsung dilihat hasilnya
|
Proses
kompilasi lama, karena sekaligus menerjemahkan seluruh instruksi program
|
6.
|
Source
program terus dipergunakan karena tidak dihasilkan executable program
|
Source
program sudah tidak dipergunakan lagi untuk mengerjakan program
|
7.
|
Proses
pengerjaan program lebih lambat karena setiap instruksi dikerjakan harus
diinterprestasikan ulang.
|
Proses
mengerjakan program lebih cepat, karena executable program sudah dalam bahasa
mesin
|
8.
|
Keamanan
dari program kurang terjamin, karena yang selalu digunakan adalah source
program
|
Keamanan
dari program lebih terjamin, karena yang dipergunakan executable program
|