Listyo Yuwanto
Fakultas Psikologi Universitas Surabaya
Flow adalah kondisi ketika individu mampu fokus, nyaman, dan termotivasi secara internal ketika mengerjakan suatu akvititas (Yuwanto, 2013).
Flow dibutuhkan dalam berbagai aktivitas termasuk aktivitas akademik yang disebut dengan
flowakademik. Sebagai contoh mahasiswa membutuhkan kondisi flow sehingga tercapai hasil belajar yang memuaskan.
Terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan kondisi flowakademik, salah satunya adalah kebosanan ( boredom). Kebosanan dari sudut pandang ataupun kajian psikologi dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu kebosanan karena situasi (state boredom ) dan kebosanan sebagai sifat ( boredom proneness ). Kebosanan memiliki hubungan negatif dengan flowakademik. Tulisan ini akan menggambarkan dinamika hubungan antara boredom (state boredom &
boredom proneness ) dengan flow akademik.
Kebosanan karena situasi disebut dengan state boredom. Salah satu contoh stateboredom adalah kejenuhan belajar. Kejenuhan belajar dapat difenisikan sebagai kondisi kelelahan fisik ataupun psikis yang dialami individu karena tekanan, tuntutan, beban belajar (Chandra, 2012). Berdasarkan hasil penelitian Chandra (2012) kebosanan belajar memiliki korelasi negatif dengan flow akademik (r = - 0.340). Penelitian tersebut dilakukan pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.
Berbeda dengan stateboredom yang berfokus pada sumber kebosanan berasal dari kondisi di luar individu yang menstimulasi terjadinya kebosanan. Boredom proneness menggambarkan tentang kondisi individu yang mudah mengalami kebosanan, dengan kata lain sifat individu yang mudah bosan. Berdasarkan hasil penelitian Yuwanto (2012) dan Haris (20)
boredomproneness memiliki korelasi negatif dengan flow akademik. Penelitian Yuwanto menunjukkan nilai korelasi (r = - 0.275) dan penelitian Haris menunjukkan nilai korelasi (r = -0.300).
Mahasiswa yang mengalami kebosanan belajar akan memiliki flow akademik yang rendah. Demikian juga individu yang memiliki sifat bosan akan memiliki flow akademik yang rendah.
Boredom proneness merupakan karakteristik personal yang dicirikan dengan mudah mengalami kebosanan. Karakteristik mahasiswa yang mudah bosan juga akan cenderung mudah mengalami kebosanan terhadap aktivitas akademik yang dikerjakan. Ketika mengalami kebosanan akan cenderung mudah mengalami
emotional exhaustion . Saat mengalami kebosanan tugas dianggap tidak menarik sehingga dinilai menjadi beban dan kurang bermanfaat bagi mahasiswa.
Secara logika kombinasi antara boredom proneness yang tinggi dan state boredom yang tinggi akan meningkatkan kondisi kebosanan saat menjalankan aktivitas akadmik sehingga
flowakademik rendah. Namun penelitian yang mengkombinasikan stateboredom dan
boredomproneness dihubungkan dengan
flowakademik belum pernah dilakukan berdasarkan literatur studi yang penulis lakukan menggunakan beberapa pangkalan data misalnya google scholar, emerald, proquest, springer link, dan willey.
Upaya mengatasi kebosanan secara state dan
trait perlu dilakukan untuk mencegah rendahnya tingkat flow akademik. Misalnya dengan cara melakukan variasi pola belajar baik waktu, materi, metode penyampaian belajar, tempat, dan manfaat belajar. Perlu adanya sinergi antara dosen dan mahasiswa dalam mencari alternatif pembelajaran yang menarik sehingga menurunkan boredom dan meningkatkan flow.
Pustaka Acuan
Chandra, F. V. (2012). Kejenuhan belajar dan flow akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya . Skripsi, tidak diterbitkan. Program Sarjana Universitas Surabaya, Surabaya.
Harris, M. B. (2000). Correlates and characteristics of boredom proneness and boredom. Journal of Applied Social Psychology, 30 (3), 576–598.
Yuwanto, L. (2012). Boredom proneness dan flow akademik. Laporan penelitian yang tidak dipublikasikan. Universitas Surabaya.
Yuwanto, L. (2013). The nature of flow. In L. Yuwanto (Ed.). The Nature of Flow (pp. 1-8). Sidoarjo : Dwiputra Pustaka Jaya.
Update: 03-04-2013 | Dibaca 3984 kali |
Download versi pdf: Kebosanan-Dan-FlowAkademik.pdf