Syarat Islam/Riddah.

    Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 217 :

ومن يرتد منكم عن دينه فيمت فهو كافر فأولئك حبطت أعمالهم في الدنيا والأخرة وأولئك أصحاب النار هم فيها خالدون
Barangsiapa yang murtad diantara kamu dari agamanya, lalu ia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

    Al Qur’an Surat Ali ‘Imran ayat :

ومن يبتغ غير الإسلام دينا فلن يقبل منه فهو في الأخرة من الخاسرين
Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.

    Kitab Al Husunul Hamidiyah, halaman 7 – 8 :

ثم ان النطق بالشهادتين وهما أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا رسولالله قد جعل شرطا لازما لإجراء الأحكام الدنيوية على المؤمن من نحو مناكحة … الخ
Kemudian sesungguhnya pengucapan dua kalimah syahadat, yakni “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah”, merupakan syarat wajib untuk melaksanakan hukum keduniaan bagi orang beriman, misalnya hukum munakahat .......dst.

    Kitab Fiqhus sunnah juz II halaman 389 :

إذا ارتد الزوج أو الزوجة إنقطعت علاقة كل منهما بالأخر لأن ردة أي واحد
منهما موجبة للفرقة بينهما وهذه الفرقة تعتبر فسخا
Apabila seorang suami atau isteri murtad, maka putuslah hubungan perkawinan mereka satu sama lain. Karena sesungguhnya riddah salah seorang diantara mereka itu menjadikan putusnya hubungan perkawinan mereka. Dan putusnya hubungan perkawinan itu berupa fasakh.

    Kitab Al Iqna’ juz II halaman 158 :

لو ارتد الزوج أو ارتدا معا يمنع دوام النكاح
Apabila suami murtad atau kedua suami isteri murtad, menghalangi tetapnya perkawinan.