Ada dua masalah menarik dalam dunia pertunjukan seni tari khususnya yang menyangkut pelaku utama seninya (kreator atau penari), yakni: menari dan menata tari. Menari pada dasarnya adalah mengekspresikan berbagai hal mengenai perasaan melalui gerak tari yang tentunya memiliki tujuan berdasarkan keinginan, daya cipta, kreativitas, imajinasi, dan interpretasi dari pelakunya. Adapun menata tari adalah proses seniman dalam membuat dan mengembangkan karya-karya tarinya, baik karya tari baru maupun karya tari pengembangan dari yang sudah ada (tari tradisional).
Pada saat menari, seorang penari memerlukan sebuah konsentrasi yang baik dalam membawakan tarian sehingga tidak mudah lupa untuk memeragakan gerak sesuai urutannya. Akan tetapi, ketika seorang penari lupa dalam membawa sesuai urutannya, seorang penari dapat melakukan gerakan spontanitas yang sering disebut gerakan improvisasi. Gerak improvisasi adalah sebuah ekspresi gerak spontanitas atau sebuah bentuk gerak baru yang dilakukan oleh seorang penari pada saat lupa dari urutan penyajian tari yang sudah dibakukan. Gerak improvisasi bentuk geraknya dapat berbeda dengan bentuk gerak yang sudah dibakukan sebelumnya.
Pada saat menari, seorang penari memerlukan sebuah konsentrasi yang baik dalam membawakan tarian sehingga tidak mudah lupa untuk memeragakan gerak sesuai urutannya. Akan tetapi, ketika seorang penari lupa dalam membawa sesuai urutannya, seorang penari dapat melakukan gerakan spontanitas yang sering disebut gerakan improvisasi. Gerak improvisasi adalah sebuah ekspresi gerak spontanitas atau sebuah bentuk gerak baru yang dilakukan oleh seorang penari pada saat lupa dari urutan penyajian tari yang sudah dibakukan. Gerak improvisasi bentuk geraknya dapat berbeda dengan bentuk gerak yang sudah dibakukan sebelumnya.