Majas adalah bentuk lisan maupun tulisan yang digunakan dalam satu karangan yang bertujuan mewakili perasaan dari pengarangnya.
1. Klimak
Klimak adalah majas yang menyatakan suatu hal yang semakin meningkat kepentinganya dari kalimat sebelumnya.
Contoh : setiap anak diharapakan dapat mengabdi kepada orang tua, nusa dan bangsa.
2. Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan suatu hal yang semakin menurun kepentinganya dari kalimat sebelumnya.
Contoh : upacara bendera wajib diikuti oleh kepala sekolah, guru, dan siswa.
3. Paralelisme
Paralelisme adalah majas yang merupakan pengulangan berbentuk penegasan yang biasa terdapat dalam puisi.
Contoh : sahabat adalah kawan. sahabat adalah pelipur lara. Sahabat adalah kamu.
4. Antitesis
Antithesis adalah majas yang membandingkan dua hal yang berlawanan maknanya.
Contoh : besar kecil, pria wanita, tua muda, kaya miskin, semuanya boleh mengikuti kompetisi ini.
5. Epizeuksis
Epizeuksis adalah majas yang mengalami perulangan dalam salah satu katanya.
Contoh : Kita harus terus bergerak, bergerak, dan bergerak untuk sampai ke tujuan
6. Tautotes
Tautotes ialah majas yang berupa pengulangan kata berkali-kali dalam sebuah konstruksi.
Contoh : kau menuduh aku, aku menuduh kau, kau dan aku sama saja.
7. Anafora
Anafora adalah majas perulangan pada kata pertama di setiap baris.
Contoh : ku cari kau ke negeri sebrang
Ku cari kau karena takut kehilangan
Ku cari kau karena terlalu sayang
8. Epistrofora
Epistrofora adalah majas yang diulang katanya pada akhir baris.
Contoh : cinta yang ternodai, perasaan yang kau lukai, jiwa yang tersakiti adalah rasa yang hampir mati.
9. Simploke
Simploke adalah majas yang diulang pada beberapa kata diawal dan akhir secara berturut-turut.
Contoh : Kau bilang aku tak tahu malu, aku bilang terserah.
Kau bilang aku egois, aku bilang terserah.
Kau bilang aku jahat, aku bilang terserah.
10. Mesodiplosis
Mesodiplosis adalah majas pengulangan di tengah-tengah baris-baris secara berurutan.
Contoh : guru harus meningkatkan mutu pendidikan.
Presiden harus meningkatkan pendapatan rakyatnya.
11. Epanalepsis
Epanalepsis adalah majas pengulangan kata pertama diakhir baris.
Contoh : Kita harus mampu berjuang demi kemakmuran kita.
12. Anadiplosis
Anadiplosis adalah pengulangan kata terakhir menjadi kata pertama dalam klausa.
Contoh : Dalam hati ada ragu, dalam ragu ada bimbang, dalam bimbang ada cinta, dalam cinta ada kamu.
13. Aliterasi
Aliterasi adalah majas berupa perulangan bunyi konsonan.
Contoh : sekeras-kerasnya batu kena air lunak juga
14. Asonansi
Asonasi adalah majas yang bunyi vocalnya diulang.
Contoh : Ini dada penuh luka siapa yang punya
15. Anastrof atau Inversi
Anastrof adalah majas yang mendahulukan predikat kalimatnya daripada subjek.
Contoh : ditinggalkanlah ia tanpa tahu sanak saudaranya.
16. Apofasis atau Preterisio
Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal.
Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
17. Apostrof
Apostrof adalah majas yang tampak menolak tetapi justru malah menegaskan.
Contoh : sebenarnya saya tidak mau bilang tapi anakmu sangat nakal.
18. Asindeton
Asindeton adalah majas yang menyebutkan kata dengan berurutan tanpa memakai kata penghubung.
Contoh : ayah,ibu,anak adalah satuan keluarga.
19. Polisindeton
Polisindeton adalah majas yang menyebutkan kata dengan berurutan dan memakai kata hubung.
Contoh : pembangunan gedung ini memerlukan tenaga dan modal yang sangat banyak serta waktu yang tidak sedikit.
20. Kiasmus
Kiasmus adalah majas yang berisi susunan kalimat yang berupa pengulangan sekaligus pembalikan dari dua kata dalam kalimat yang sama..
Contoh : ia membenarkan orang yang jelas salah dan menyalahkan orang yang benar.
21. Elipsis
Ellipsis adalah majas yang menghilangkan salah satu unsur kata dalam kalimat.
Contoh : mari berangkat!
22. Eufimisme
Eufimisme adalah majas pengganti kata kasar dengan yang halus agar terkesan sopan.
Contoh : tunawisma itu akhirnya meninggal.
23. Litotes
Litotes adalah majas untuk menyatakan sesuatu yang bertujuan merendahkan diri.
Contoh : singgahlah sebentar kegubukku!
24. Histeron Proteron
Histeron Proteron adalah majas kebailikan dari sesuatu yang wajar.
Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki tebing itu, sampailah ia di tepi danau dengan airnya yang jernih.
25. Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang penggunaan katanya sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh : capek mata menangis.
26. Tautologi
Tautology adalah majas yang mempunyai arti sama dengan kata sebelumnya.
Contoh : apa tujuan dan maksudmu datang kerumahku
27. Parifrasis
Parifrasis adalah majas yang berfungsi menggantikan serangkaian kata yang mempunyai arti sama.
Contoh : kelima orang itu segera meninggalkan kampung kita
28. Prolepsis atau Antisipasi
Prolepsis adalah majas yang menggunakan kalimat pendahului tetapi makna sebenarnya akan diketahui belakangan.
Contoh : rita berlari kegirangan karena akan mendapatkan piagam terbaik.
29. Erotesis atau Pertanyaan Retoris
Erotesis adalah majas pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban.
Contoh : tega kamu mengusir anakmu?
30. Silepsis dan Zeugma
Silepsis adalah majas yang menyatukan dua konstruksi rapatan dengan dua kata atau lebih. Hanya salah kata yang mempunyai arti yang sama.
Contoh : aku sudah melihat beritanya di televise dan surat kabar.
31. Koreksio atau Epanortosis
Koreksio adalah majas yang dimaksudkan untuk menegaskan sesuatu di awal namun dirubah diakhir.
Contoh : rido coba ambilkan kapur, eh maksudnya rino.
32. Hiperbola
Hiperbola adalah majas yang memberi pernyataan secara berlebih.
Contoh : dia kuat seperti superman.
33. Paradoks
Paradoks adalah majas yang mempunyai pertentangan nyata dengan fakta.
Contoh : teman itu musuh dalam selimut
34. Oksimoron
Oksimoron adalah majas yang mengandung pertentangan yang menggunakan kata-kata berlawanan dalam frasa yang sama.
Contoh : mendaki gunung memang bahaya tapi cukup menarik
35. Asosiasi atau Simile
Asosiasi adalah majas yang membandingkan satu keadaan dengan keadaan lain yang sesuai dengan yang dilukiskannya.
Contoh : Pikirannya kacau bagai benang kusut.
36. Metafora
Metafora adalah majas yang membandingkan dua hal yang tidak langsung.
Contoh : aku adalah badai dalam cerita
37. Alegori
Alegori adalah majas yang menggunakan lambang-lambang didalamnya.
Contoh : cerita kancil dan buaya (lambang fabel)
38. Parabel
Parable dalah majas yang keseluruhan karangannya terkandung pedoman hidup dan falsafah hidup yang harus ditimba di dalamnya.
Contoh : Cerita Mahabarata menceritakan bahwa kebenaran selalu menang.
39. Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang menggunakan benda mati sebagai bentuk perumpamaan makhluk hidup.
Contoh : bunga mawar itu menjaga dirinya dengan duri.
40. Alusi
Alusi adalah majas yang secara tidak langsung menunjuk kepada tokoh , tempat atau peristiwa.
Contoh : kartini kecil itu sangat lucu.
41. Eponim
Eponim adalah majas dimana nama dari seseorang begitu sering dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga nama tersebut dipakai sebagai pengganti dari sifat orang tersebut.
Contoh : belajarlah yang giat, maka kau akan menjadi Einsten.
42. Epitet
Epitet adalah majas yang menyatakan suatu ciri atau sifat khusus dari seseorang atau suatu hal.
Contoh : dewi malam menyambut remaja yang sedang dimabuk cinta.
43. Sinekdoke
- Pars Pro Tato
Adalah majas yang menyebutkan sebagian suatu hal untuk menyatakan keseluruhan.
Contoh : pemain bulutangkis ganda putri dari Indonesia memboyong mendali emas untuk Indonesia.
- Totem Pro Parte
Adalah majas yang menyebutkan keseluruhan suatu hal untuk menyatakan sebagian.
Contoh : Indonesia memboyong mendali emas dalam cabang olah raga bulutangkis ganda putri.
44. Metonimia
Metonimia adalah majas yang memakai nama ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri.
Contoh : Ia selalu membawa bekal ketika hendak berangkat ke sekolah.
45. Antonomasia
Antomasia dalah majas yang memakai sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri.
Contoh : Pangeran tidak bisa menhadiri jamuan makan malam hari ini.
46. Hipalase
Adalah majas yang berupa pernyataan sindiran yang bermakna lain dari yang dimaksudkan.
47. Ironi
Hipalase adalah majas yang berupa pernyataan sindiran yang bermakna lain dari yang dimaksudkan.
Contoh : bagus benar nile rapor mu do, merah semua.
48. Sinisme
Sinisme adalah majas sindiran yang lebih kasar dari ironi.
Contoh : harum benar kamu pagi ini, sampai-sampai aku ingin muntah.
49. Sarkasme
Sarkasme adalah majas yang mengandung olok-olokan atau ejekan paling kasar.
Contoh : kau memang bangsat..!!
50. Satire
Satire adalah majas yang digunakan untuk menertawakan sesuatu atau menolaknya.
Contoh : Ya, Ampun! Pohon sependek ini, kau tak bisa memanjatnya!
51. Inuendo
Inuendo adalah majas sindiran dengan cara mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
Contoh : Ia memang cantik, hanya saja suka berbohong.
52. Antifrasis
Antifrasis adalah majas ironi yang dalam penggunaanya bermakna berbeda/sebaliknya.
Contoh : lihatlah orang tercantik didesa ini sudah datang (maksud dari kalimat ini adalah dia orang terjelek dikampungnya)
53. Pun atau Paronomasia
Paronomasia adalah majas yang mengandung kemiripan bunyi.
Contoh : karena buah penanya itu ia menjadi buah bibir teman-temanya.
54. Simbolik
Simbolik adalah majas yang menggambarkan sesuatu yang menggunakan benda-benda sebagai simbol atau lambang.
Contoh : jalan hidupnya seperti benang kusut.
55. Tropen
Tropen adalah majas yang menggunakan kiasan kata atau istilah yang dalam penggunaanya ditujukan terhadap pekerjaan yang dilakukan orang lain.
Contoh : demi membiyayai anak cucunya, ia sampai membenamkan wajahnya di lumpur.
56. Alusio
Alusio adalah majas yang menggunakan pribahasa atau ungkapan.
Contoh : setelah kepergian ayahnya, siapa yang akan menjadi tulang punggung keluarganya?
57. Interupsi
Interupsi adalah majas yang menggunakan sisipan kata dalam kalimat pokok agar makna dari kalimat yang sebelumnya dikatakan lebih jelas.
Contoh : tiba-tiba ia-istri itu disebut oleh laki-laki lain.
58. Eksklmasio
Eksklmasio adalah majas yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi.
Contoh : Wah, biar ku belai, dengan tangan menggigil.
59. Enumerasio
Enumerasio adalah kumpulan peristiwa yang menjadi satu dan membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tampak dengan jelas.
Contoh :
Hutan luas. Di atas permadani hijau itu tampak hamparan embun yang mengusik gairah pagi. Sinar mentari terang berlomba-lomba menerangi gelapnya dedaunan. Disana sini burung menari berkicau memamerkan kemerduanya. Semua berpadu membentuk lukisan alam yang harmonis.
60. Kontradiksio Interminis
Kontradiksio Interminis adalah majas yang menunjukan sebuah hal yang bertentangan dengan perkataan sebelumnya.
Contoh : semuanya sudah dikabari, kecuali Anton.
61. Anakronisme
Anakronisme adalah gaya bahasa yang memperlihatkan tentang adanya ketidak sesuaian uraian yang termuat dalam sebuah karya sastra yang termuat dalam sejarah, sedangkan hal yang disebutkan itu belum ada saat itu.
Contoh : didalam tulisan Cesar, William Shakespeare menuliskan “jam berbunyi tiga kali” (ini jelas kontras karena jam saat itu belum ada)
62. Okupasi
Okupasi adalah gaya bahasa bantahan atau keberatan terhadap sesuatu yang dianggap benar oleh banyak orang.
Contoh : minuman keras dapat merusak sistem kerja syaraf namun banyak orang meminumnya.
63. Resentia
Resentia adalah gaya bahasa yang menggambarkan sesuatu yang tidak bermaksud tegas pada bagian tertentu dari kalimat.
Contoh : “Apakah ayah mau….?”
1. Klimak
Klimak adalah majas yang menyatakan suatu hal yang semakin meningkat kepentinganya dari kalimat sebelumnya.
Contoh : setiap anak diharapakan dapat mengabdi kepada orang tua, nusa dan bangsa.
2. Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan suatu hal yang semakin menurun kepentinganya dari kalimat sebelumnya.
Contoh : upacara bendera wajib diikuti oleh kepala sekolah, guru, dan siswa.
3. Paralelisme
Paralelisme adalah majas yang merupakan pengulangan berbentuk penegasan yang biasa terdapat dalam puisi.
Contoh : sahabat adalah kawan. sahabat adalah pelipur lara. Sahabat adalah kamu.
4. Antitesis
Antithesis adalah majas yang membandingkan dua hal yang berlawanan maknanya.
Contoh : besar kecil, pria wanita, tua muda, kaya miskin, semuanya boleh mengikuti kompetisi ini.
5. Epizeuksis
Epizeuksis adalah majas yang mengalami perulangan dalam salah satu katanya.
Contoh : Kita harus terus bergerak, bergerak, dan bergerak untuk sampai ke tujuan
6. Tautotes
Tautotes ialah majas yang berupa pengulangan kata berkali-kali dalam sebuah konstruksi.
Contoh : kau menuduh aku, aku menuduh kau, kau dan aku sama saja.
7. Anafora
Anafora adalah majas perulangan pada kata pertama di setiap baris.
Contoh : ku cari kau ke negeri sebrang
Ku cari kau karena takut kehilangan
Ku cari kau karena terlalu sayang
8. Epistrofora
Epistrofora adalah majas yang diulang katanya pada akhir baris.
Contoh : cinta yang ternodai, perasaan yang kau lukai, jiwa yang tersakiti adalah rasa yang hampir mati.
9. Simploke
Simploke adalah majas yang diulang pada beberapa kata diawal dan akhir secara berturut-turut.
Contoh : Kau bilang aku tak tahu malu, aku bilang terserah.
Kau bilang aku egois, aku bilang terserah.
Kau bilang aku jahat, aku bilang terserah.
10. Mesodiplosis
Mesodiplosis adalah majas pengulangan di tengah-tengah baris-baris secara berurutan.
Contoh : guru harus meningkatkan mutu pendidikan.
Presiden harus meningkatkan pendapatan rakyatnya.
11. Epanalepsis
Epanalepsis adalah majas pengulangan kata pertama diakhir baris.
Contoh : Kita harus mampu berjuang demi kemakmuran kita.
12. Anadiplosis
Anadiplosis adalah pengulangan kata terakhir menjadi kata pertama dalam klausa.
Contoh : Dalam hati ada ragu, dalam ragu ada bimbang, dalam bimbang ada cinta, dalam cinta ada kamu.
13. Aliterasi
Aliterasi adalah majas berupa perulangan bunyi konsonan.
Contoh : sekeras-kerasnya batu kena air lunak juga
14. Asonansi
Asonasi adalah majas yang bunyi vocalnya diulang.
Contoh : Ini dada penuh luka siapa yang punya
15. Anastrof atau Inversi
Anastrof adalah majas yang mendahulukan predikat kalimatnya daripada subjek.
Contoh : ditinggalkanlah ia tanpa tahu sanak saudaranya.
16. Apofasis atau Preterisio
Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal.
Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
17. Apostrof
Apostrof adalah majas yang tampak menolak tetapi justru malah menegaskan.
Contoh : sebenarnya saya tidak mau bilang tapi anakmu sangat nakal.
18. Asindeton
Asindeton adalah majas yang menyebutkan kata dengan berurutan tanpa memakai kata penghubung.
Contoh : ayah,ibu,anak adalah satuan keluarga.
19. Polisindeton
Polisindeton adalah majas yang menyebutkan kata dengan berurutan dan memakai kata hubung.
Contoh : pembangunan gedung ini memerlukan tenaga dan modal yang sangat banyak serta waktu yang tidak sedikit.
20. Kiasmus
Kiasmus adalah majas yang berisi susunan kalimat yang berupa pengulangan sekaligus pembalikan dari dua kata dalam kalimat yang sama..
Contoh : ia membenarkan orang yang jelas salah dan menyalahkan orang yang benar.
21. Elipsis
Ellipsis adalah majas yang menghilangkan salah satu unsur kata dalam kalimat.
Contoh : mari berangkat!
22. Eufimisme
Eufimisme adalah majas pengganti kata kasar dengan yang halus agar terkesan sopan.
Contoh : tunawisma itu akhirnya meninggal.
23. Litotes
Litotes adalah majas untuk menyatakan sesuatu yang bertujuan merendahkan diri.
Contoh : singgahlah sebentar kegubukku!
24. Histeron Proteron
Histeron Proteron adalah majas kebailikan dari sesuatu yang wajar.
Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki tebing itu, sampailah ia di tepi danau dengan airnya yang jernih.
25. Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang penggunaan katanya sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh : capek mata menangis.
26. Tautologi
Tautology adalah majas yang mempunyai arti sama dengan kata sebelumnya.
Contoh : apa tujuan dan maksudmu datang kerumahku
27. Parifrasis
Parifrasis adalah majas yang berfungsi menggantikan serangkaian kata yang mempunyai arti sama.
Contoh : kelima orang itu segera meninggalkan kampung kita
28. Prolepsis atau Antisipasi
Prolepsis adalah majas yang menggunakan kalimat pendahului tetapi makna sebenarnya akan diketahui belakangan.
Contoh : rita berlari kegirangan karena akan mendapatkan piagam terbaik.
29. Erotesis atau Pertanyaan Retoris
Erotesis adalah majas pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban.
Contoh : tega kamu mengusir anakmu?
30. Silepsis dan Zeugma
Silepsis adalah majas yang menyatukan dua konstruksi rapatan dengan dua kata atau lebih. Hanya salah kata yang mempunyai arti yang sama.
Contoh : aku sudah melihat beritanya di televise dan surat kabar.
31. Koreksio atau Epanortosis
Koreksio adalah majas yang dimaksudkan untuk menegaskan sesuatu di awal namun dirubah diakhir.
Contoh : rido coba ambilkan kapur, eh maksudnya rino.
32. Hiperbola
Hiperbola adalah majas yang memberi pernyataan secara berlebih.
Contoh : dia kuat seperti superman.
33. Paradoks
Paradoks adalah majas yang mempunyai pertentangan nyata dengan fakta.
Contoh : teman itu musuh dalam selimut
34. Oksimoron
Oksimoron adalah majas yang mengandung pertentangan yang menggunakan kata-kata berlawanan dalam frasa yang sama.
Contoh : mendaki gunung memang bahaya tapi cukup menarik
35. Asosiasi atau Simile
Asosiasi adalah majas yang membandingkan satu keadaan dengan keadaan lain yang sesuai dengan yang dilukiskannya.
Contoh : Pikirannya kacau bagai benang kusut.
36. Metafora
Metafora adalah majas yang membandingkan dua hal yang tidak langsung.
Contoh : aku adalah badai dalam cerita
37. Alegori
Alegori adalah majas yang menggunakan lambang-lambang didalamnya.
Contoh : cerita kancil dan buaya (lambang fabel)
38. Parabel
Parable dalah majas yang keseluruhan karangannya terkandung pedoman hidup dan falsafah hidup yang harus ditimba di dalamnya.
Contoh : Cerita Mahabarata menceritakan bahwa kebenaran selalu menang.
39. Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang menggunakan benda mati sebagai bentuk perumpamaan makhluk hidup.
Contoh : bunga mawar itu menjaga dirinya dengan duri.
40. Alusi
Alusi adalah majas yang secara tidak langsung menunjuk kepada tokoh , tempat atau peristiwa.
Contoh : kartini kecil itu sangat lucu.
41. Eponim
Eponim adalah majas dimana nama dari seseorang begitu sering dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga nama tersebut dipakai sebagai pengganti dari sifat orang tersebut.
Contoh : belajarlah yang giat, maka kau akan menjadi Einsten.
42. Epitet
Epitet adalah majas yang menyatakan suatu ciri atau sifat khusus dari seseorang atau suatu hal.
Contoh : dewi malam menyambut remaja yang sedang dimabuk cinta.
43. Sinekdoke
- Pars Pro Tato
Adalah majas yang menyebutkan sebagian suatu hal untuk menyatakan keseluruhan.
Contoh : pemain bulutangkis ganda putri dari Indonesia memboyong mendali emas untuk Indonesia.
- Totem Pro Parte
Adalah majas yang menyebutkan keseluruhan suatu hal untuk menyatakan sebagian.
Contoh : Indonesia memboyong mendali emas dalam cabang olah raga bulutangkis ganda putri.
44. Metonimia
Metonimia adalah majas yang memakai nama ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri.
Contoh : Ia selalu membawa bekal ketika hendak berangkat ke sekolah.
45. Antonomasia
Antomasia dalah majas yang memakai sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri.
Contoh : Pangeran tidak bisa menhadiri jamuan makan malam hari ini.
46. Hipalase
Adalah majas yang berupa pernyataan sindiran yang bermakna lain dari yang dimaksudkan.
47. Ironi
Hipalase adalah majas yang berupa pernyataan sindiran yang bermakna lain dari yang dimaksudkan.
Contoh : bagus benar nile rapor mu do, merah semua.
48. Sinisme
Sinisme adalah majas sindiran yang lebih kasar dari ironi.
Contoh : harum benar kamu pagi ini, sampai-sampai aku ingin muntah.
49. Sarkasme
Sarkasme adalah majas yang mengandung olok-olokan atau ejekan paling kasar.
Contoh : kau memang bangsat..!!
50. Satire
Satire adalah majas yang digunakan untuk menertawakan sesuatu atau menolaknya.
Contoh : Ya, Ampun! Pohon sependek ini, kau tak bisa memanjatnya!
51. Inuendo
Inuendo adalah majas sindiran dengan cara mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
Contoh : Ia memang cantik, hanya saja suka berbohong.
52. Antifrasis
Antifrasis adalah majas ironi yang dalam penggunaanya bermakna berbeda/sebaliknya.
Contoh : lihatlah orang tercantik didesa ini sudah datang (maksud dari kalimat ini adalah dia orang terjelek dikampungnya)
53. Pun atau Paronomasia
Paronomasia adalah majas yang mengandung kemiripan bunyi.
Contoh : karena buah penanya itu ia menjadi buah bibir teman-temanya.
54. Simbolik
Simbolik adalah majas yang menggambarkan sesuatu yang menggunakan benda-benda sebagai simbol atau lambang.
Contoh : jalan hidupnya seperti benang kusut.
55. Tropen
Tropen adalah majas yang menggunakan kiasan kata atau istilah yang dalam penggunaanya ditujukan terhadap pekerjaan yang dilakukan orang lain.
Contoh : demi membiyayai anak cucunya, ia sampai membenamkan wajahnya di lumpur.
56. Alusio
Alusio adalah majas yang menggunakan pribahasa atau ungkapan.
Contoh : setelah kepergian ayahnya, siapa yang akan menjadi tulang punggung keluarganya?
57. Interupsi
Interupsi adalah majas yang menggunakan sisipan kata dalam kalimat pokok agar makna dari kalimat yang sebelumnya dikatakan lebih jelas.
Contoh : tiba-tiba ia-istri itu disebut oleh laki-laki lain.
58. Eksklmasio
Eksklmasio adalah majas yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi.
Contoh : Wah, biar ku belai, dengan tangan menggigil.
59. Enumerasio
Enumerasio adalah kumpulan peristiwa yang menjadi satu dan membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tampak dengan jelas.
Contoh :
Hutan luas. Di atas permadani hijau itu tampak hamparan embun yang mengusik gairah pagi. Sinar mentari terang berlomba-lomba menerangi gelapnya dedaunan. Disana sini burung menari berkicau memamerkan kemerduanya. Semua berpadu membentuk lukisan alam yang harmonis.
60. Kontradiksio Interminis
Kontradiksio Interminis adalah majas yang menunjukan sebuah hal yang bertentangan dengan perkataan sebelumnya.
Contoh : semuanya sudah dikabari, kecuali Anton.
61. Anakronisme
Anakronisme adalah gaya bahasa yang memperlihatkan tentang adanya ketidak sesuaian uraian yang termuat dalam sebuah karya sastra yang termuat dalam sejarah, sedangkan hal yang disebutkan itu belum ada saat itu.
Contoh : didalam tulisan Cesar, William Shakespeare menuliskan “jam berbunyi tiga kali” (ini jelas kontras karena jam saat itu belum ada)
62. Okupasi
Okupasi adalah gaya bahasa bantahan atau keberatan terhadap sesuatu yang dianggap benar oleh banyak orang.
Contoh : minuman keras dapat merusak sistem kerja syaraf namun banyak orang meminumnya.
63. Resentia
Resentia adalah gaya bahasa yang menggambarkan sesuatu yang tidak bermaksud tegas pada bagian tertentu dari kalimat.
Contoh : “Apakah ayah mau….?”