Berdasarkan paparan tersebut, musik tari
memiliki dua jenis, yaitu musik internal dan musik eksternal. Musik eksternal
yaitu musik tari yang dihasilkan dari alat-alat musik yang disebut gamelan.
Perangkat musik gamelan terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali,
dan Sumatera. Musik gamelan merupakan perangkat musik besar, artinya banyak
menggunakan banyak jenis atau alat musik. Alat-alat tersebut terdiri dari
saron, bonang, demung, selentem, jenglong, kenong, kecrek, kendang, rebab,
ketuk, goong (gong), dan kendang. Untuk tari-tarian tertentu, disertakan juga
dengan vokal yang disebut kawih/lagu/tembang. Orang yang membawakan lagu
disebut sinden, dan sinden pada umumnya adalah wanita.
Tari tradisional tersebut di antaranya seperti
tari gawil, tari lenyepan, tari wayang, tari ketuk tilu, tari topeng, tari
kandagan, tari bedoyo, tari serimpi, tari klono, tari golek, tari gamyong, tari
pendet, tari legong, tari baris, tari panji semirang, dan sebagainya.
Dalam perkembangannya, musik sebagai kebutuhan
tari, dibangun tidak dalam bentuk tradisional lagi, tetapi dibangun dalam
bentuk musik kreasi baru. Musik kreasi baru ini dihasilkan dari alat-alat
gamelan dan alat-alat nongamelan, seperti gitar, suling, terompet, piano,
biola, dan alat-alat lainnya.
Untuk kebutuhan ungkap garapan musik banyak pula
yang menggunakan berbagai jenis benda yang difungsikan sebagai sumber bunyi.
Misalnya, sapu lidi, piring, botol, sendok, bambu, kayu, dan sebagainya. Semua
benda-benda tersebut digunakan dan disesuaikan dengan kebutuhan tarian.