a. Mengamati konsep tari tradisional klasik Konsep tari tradisional dalam tari tradisional klasik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
• Tari yang hidup di lingkungan keraton.
• Gerak-gerak tarinya memiliki pakem (aturan) tertentu mengikuti aturan yang berada di keraton.
• Memiliki keindahan mengikuti aturan keraton.
• Ruang, tenaga dan waktu memiliki standar keraton.
• Diketahui penciptanya
Contoh tari tradisional klasik: Tari Serimpi, Tari Bedhaya Tari Beksan Lawung, Tari Pakarena, Tari Legong Kraton, dll.
b. Mengamati konsep tari tradisional kerakyatan
• Tari yang hidup di lingkungan rakyat yang sifatnya komunal
• Memiliki nilai yang berpijak pada tradisi setempat
• Ruang, tenaga dan waktu mengikuti standar tradisi setempat.
• Terkadang memiliki kekuatan magis ritus tertentu
• Diselenggarakan sebagai pengikat solidaritas masyarakat dalam upacara komunal.
• Tidak diketahui penciptanya
Contoh tari tradisional kerakyatan: Sintren, Sisingaan, Ronggeng Gunung, Ronggeng Ketuk, Seblang dll.
• Tari yang hidup di lingkungan keraton.
• Gerak-gerak tarinya memiliki pakem (aturan) tertentu mengikuti aturan yang berada di keraton.
• Memiliki keindahan mengikuti aturan keraton.
• Ruang, tenaga dan waktu memiliki standar keraton.
• Diketahui penciptanya
Contoh tari tradisional klasik: Tari Serimpi, Tari Bedhaya Tari Beksan Lawung, Tari Pakarena, Tari Legong Kraton, dll.
b. Mengamati konsep tari tradisional kerakyatan
• Tari yang hidup di lingkungan rakyat yang sifatnya komunal
• Memiliki nilai yang berpijak pada tradisi setempat
• Ruang, tenaga dan waktu mengikuti standar tradisi setempat.
• Terkadang memiliki kekuatan magis ritus tertentu
• Diselenggarakan sebagai pengikat solidaritas masyarakat dalam upacara komunal.
• Tidak diketahui penciptanya
Contoh tari tradisional kerakyatan: Sintren, Sisingaan, Ronggeng Gunung, Ronggeng Ketuk, Seblang dll.