Tinutuan (Bubur Menado)

Minahasa memiliki tanah yang subur sehingga sayuran, umbi-umbian dan pisang tumbuh subur. Panen selalu baik dan melimpah. Selain itu hasil laut pun sangat melimpah dan segar. Hal ini menyebabkan masyarakat Minahasa berinovasi untuk membuat makanan dengan hasil kekayaan alamnya yang subur.
Ada masakan tradisional yang mengkombinasikan/ mencampur pangan serealia dan umbi yaitu Tinutuan (Bubur Manado) makanan khas orang Minahasa, Sulawesi Utara. Olahan pangan Tinutuan ini mengkombinasikan makanan pokok beras dengan umbi ubi kayu/singkong serta berbagai sayuran seperti labu kuning, kangkung, bayam, daun gedi (khas manado), dan kemangi.
Itulah bahan yang biasa digunakan dalam membuat bubur Tinutuan. Umumnya bubur Tinutuan dimakan sebagai sarapan pagi. Rasa Tinutuan yang unik dan bernutrisi, hasil perpaduan rasa pedas dari sambel roa, gurih dan segar dari campuran bahan pangan serealia beras, umbi singkong atau ubi jalar, serta aneka sayuran yang diolah menjadi bubur Tinutuan dapat membangkitkan semangat beraktivitas.

Bubur Tinutuan (Bubur Manado)
a) Perencanaan
Ingin membuat makanan segar dan kaya gizi untuk memulai aktivitas harian dengan penuh semangat. Mengeksplorasi berbagai hasil alam dengan membuat sarapan pagi bubur “Tinutuan”. Belanja sendiri agar yakin membeli bahan yang masih segar.

b) Pelaksanaan/Pembuatan
Mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan secara lengkap, agar proses memasak bisa cepat.

Alat Bubur Tinutuan:
1. Baskom plastik untuk mencuci semua bahan,
2. Panci untuk memasak bubur Tinutuan,
3. Centong untuk mengaduk bubur Tinutuan agar tercampur rata,
4. Piring sebagai wadah penyajian,
5. Talenan dan pisau untuk memotong bahan yang harus di kupas dan dipotong,
6. Sendok garpu untuk alat makan,
7. Ulekan batu untuk menghaluskan sambal ikan roa,
8. Mangkuk kecil untuk tempat sambal.

Bagaimana proses memasak Bubur Tinutuan?

Penyajian / Pengemasan
Bubur Tinutuan yang sudah masak disajikan dipiring dengan piring dan sendok. Bubur Tinutuan biasanya dilengkapi dengan perkedel ikan nike dan perkedel jagung. Ikan nike adalah ikan kecil sejenis ikan teri yang terdapat di Danau Tondano).
Bubur Tinutuan sangat sehat karena tidak menggunakan penyedap. Rasa manis ditimbulkan dari labu kuning dan jagung, rasa segar dari sayuran, sedangkan rasa gurih selain dari garam juga dari daun gedi yang mempunyai fungsi sebagai penambah rasa gurih dan mengentalkan.
Di akhir pembuatan pengolahan pangan Tinutuan ujilah hasilnya dengan cara mencoba/merasakan masakanmu. Jika ada yang kurang sesuai buatlah catatan evaluasinya sebagai bahan masukkan dan bahan perbaikan nantinya.

Berikut ini beberapa tips dalam membuat Tinutuan :
• Agar cepat dalam membuat bubur tinutuan dapat dipersiapkan bahan dasarnya yaitu beras, singkong, labu kuning dan jagung yang dimasak menjadi bubur yang agak padat terlebih dahulu. Sehingga saat mau makan agar cepat saji, tinggal memasak dengan mengambil bubur padat dan ditambahkan air sedikit, masukkan sayuran dan garam. Selesailah bubur tinutuan dalam waktu singkat.
• Jika tidak memiliki daun gedi di daerahmu, tidak memakainya tidak apaapa.
• Jika tidak ada ikan roa asap dapat diganti dengan udang rebon yang disangrai.

Perhatikan Keselamatan Kerja
• Gunakan celemek, ikat rambutmu jika perempuan agar tidak ada rambut yang terjatuh pada makanan saat bekerja. Cuci tangan sebelum bekerja atau gunakan
• Hati-hatilah dalam bekerja baik dalam mengunakan peralatan tajam, listrik, kompor gas/minyak tanah, maupun pecah belah.
• Kebersihan tempat kerja dan peralatan yang digunakan pada pembuatan hendaknya diperhatikan, baik saat akan mulai memasak maupun setelah selesai memasak.
• Bekerjasamalah yang baik antar teman.
• Matikan kompor dengan baik saat selesai memasak.

Sumber : buku k13 prakarya dan kewirausahaan kelas 8