Pelaksanaan Gerakan PPK disesuaikan dengan kurikulum pada satuan
pendidikan masing-masing dan dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu:
1.
Mengintegrasikan pada mata pelajaran yang ada di dalam struktur kurikulum dan mata pelajaran
Muatan Lokal (Mulok) melalui kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler. Sebagai
kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler, setiap guru menyusun dokumen
perencanaan pembelajaran berupa Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) sesuai mata pelajarannya masing-masing. Nilai-nilai utama PPK
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran sesuai topik utama nilai PPK yang akan
dikembangkan/dikuatkan pada sesi pembelajaran tersebut dan sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran masing-masing. Misalnya,mata pelajaran IPA untuk
SMP mengintegrasikan nilai nasionalisme dengan mendukung konservasi energi pada
materi tentang energi.
2.
Mengimplementasikan PPK melalui kegiatan ekstrakurikuler yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Pada kegiatan
ekstrakurikuler,satuan pendidikan melakukan penguatan kembali nilai-nilai
karakter melalui berbagai kegiatan. Kegiatan ekskul dapat dilakukan melalui
kolaborasi dengan masyarakat dan pihak lain/lembaga yang relevan, seperti PMI,
Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perdagangan,museum, rumah budaya, dan
lain-lain, sesuai dengan kebutuhan dan kreativitas satuan pendidikan.
3.
Kegiatan pembiasaan melalui budaya sekolah dibentuk dalam proses kegiatan rutin, spontan,
pengkondisian, dan keteladanan warga sekolah. Kegiatan-kegiatan dilakukan di
luar jam pembelajaran untuk memperkuat pembentukan karakter sesuai dengan
situasi, kondisi,ketersediaan sarana dan prasarana di setiap satuan pendidikan.
Gerakan PPK dapat dilaksanakan
dengan berbasis struktur kurikulum yang sudah ada dan mantap dimiliki oleh
sekolah, yaitu pendidikan karakter berbasis kelas, budaya sekolah, dan
masyarakat/komunitas (Albertus, 2015).
Penguatan
Pendidikan Karakter Berbasis Kelas
·
Mengintegrasikan proses pembelajaran di dalam kelas melalui isi
kurikulum dalam mata pelajaran, baik itu secara tematik maupun terintegrasi
dalam mata pelajaran.
·
Memperkuat manajemen kelas, pilihan metodologi, dan evaluasi
pengajaran.
·
Mengembangkan muatan lokal sesuai dengan kebutuhan daerah.
Penguatan
Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah
·
Menekankan pada pembiasaan nilai-nilai utama dalam keseharian
sekolah.
·
Menonjolkan keteladanan orang dewasa di lingkungan pendidikan.
·
Melibatkan seluruh ekosistem pendidikan di sekolah.
·
Mengembangkan dan memberi ruang yang luas pada segenap potensi
siswa melalui kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler.
·
Memberdayakan manajemen dan tata kelola sekolah.
·
Mempertimbangkan norma, peraturan, dan tradisi sekolah.
Penguatan
Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakata.
·
Memperkuat peranan Komite Sekolah dan orang tua sebagai pemangku
kepentingan utama pendidikan.
·
Melibatkan dan memberdayakan potensi lingkungan sebagai sumber
pembelajaran seperti keberadaan dan dukungan pegiat seni dan budaya, tokoh
masyarakat, dunia usaha, dan dunia industri.
·
Mensinergikan implementasi PPK dengan berbagai program yang ada
dalam lingkup akademisi, pegiat pendidikan, dan LSM.
·
Mensinkronkan program dan kegiatan melalui kerja sama dengan
pemerintah daerah, kementerian dan lembaga pemerintahan, dan masyarakat pada
umumnya