Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM sleep).
Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi. Pengecualiannya adalah dalam mimpi yang disebut lucid dreaming. Dalam mimpi demikian, pemimpi menyadari bahwa dia sedang bermimpi saat mimpi tersebut masih berlangsung, dan kadang-kadang mampu mengubah lingkungan dalam mimpinya serta mengendalikan beberapa aspek dalam mimpi tersebut.
Pemimpi juga dapat merasakan emosi ketika bermimpi, misalnya emosi takut dalam mimpi buruk.
“Lucid Dream” bisa diartikan sebagai sebuah pengalaman di alam mimpi, di mana kita bisa mengontrol mimpi kita, merasakan hal-hal di dalamnya, dan yang terpenting adalah tetap tersadar selama bermimpi.
Orang Tibet sudah sejak dahulu mempraktekan “Lucid Dream” dalam Yoga mimpi mereka. Di tahun 1867, Marquis d’Hervey de Saint-Denys telah menerbitkan bukunya yang berjudul “Dreams and how to Guide Them” metoda bagaimana kita bisa melakukan “Lucid Dream”.
Lucid dream terbagi dua, yaitu Lucid Dream yang dialami secara tidak sengaja, dan Lucid Dream yang diatur dengan sengaja supaya kita bisa mengalaminya. Boleh dibilang, Lucid Dream setingkat lebih mudah dibandingkan Astral Projection dan bisa digunakan sebagai “permulaan” untuk melakukan Astral Projection (Meraga Sukma).
Istilah LUCID berasal dari bahasa Latin “Lux”, artinya “cahaya” dan “dream” artinya mimpi. Dalam bahasa Indonesia Lucid Dream bisa diartikan sebagai “mimpi yang jelas” atau “mimpi cerah”, atau “mimpi terang”. Dalam bahasa saya sendiri, Lucid Dream (LD) disematkan pada mimpi yang kita sadari. atau kita menyadari kalau kita sedang bermimpi. Kita bisa melakukan apapun dalam mimpi. Biasanya untuk “pemula”, mereka memiliki keinginan bertemu dengan wanita yang disukainya
Untuk yang sudah terbiasa LD, mereka mencoba hal lainnya yang lebih bermanfaat seperti pergi ke tempat tertentu, bertemu dan bercakap-cakap dengan orang yang dikasihinya yang telah tiada barangkali salah satu di antaranya.
Untuk memahami apa itu Lucid Dream, nggak usah jauh-jauh. Yang paling mudah, tontonlah INCEPTION. Dalam film besutan Christoper Nolan, Leonardo Di Caprio, dkk adalah para pengendali mimpi. Mereka mampu mengendalikan mimpi. Melalui mimpi yang terhubungkan satu sama lain, mereka mampu mengorek informasi penting dari lawan mereka atau mempengaruhi orang untuk mengambil keputusan penting. Mimpi mereka pun berlapis-lapis. Artinya ada tingkatan kedalaman mimpi atau tingkat keterlelapan (LUCIDITY).
Lucid Dream yang disengaja (LDD).
Kita sebagai pelaku mimpi memang berusaha mendapatkan pengalaman LD. Jelang tidur kita berkonsentrasi penuh untuk mencapai LD. Caranya? Mengatur napas, menjaga kesadaran, dan buat “tubuh” kita berguling. Yang dimaksud dengan tubuh disini bukan tubuh kita secara fisik melainkan keinginan yang kuat untuk berguling sementara tubuh kita diam tak bergerak. Pada titik tertentu, yakni batas antara menipisnya kesadaran dan menguatnya keterlelapan tiba, biasanya tubuh kita terasa berguling. Serasa kita lepas dari tubuh. saat itulah kita masuk dalam Lucid Dream. Kita bisa mengatur mimpi sekehendak kita asalkan tidak terlelap lebih dalam atau LD kita terseret pada arus keterjagaan (bangun). Biasanya bila “waktunya” habis terasa kita berpindah kepada mimpi lain yang tidak kita atur atau bangun dari tidur. Biasanya pengalaman Erotic Lucid Dream didapatkan pada LDD, barangkali disebabkan oleh salah satu kebutuhan biologis manusia akan hal itu namun sebaiknya lakukan hal lain yang lebih terhormat
Seorang narasumber riset saya bercerita,
“Jelang tidur saya konsentrasi untuk terkena tindihan.. Lalu, dalam mimpi saya berada di ruang tamu rumah saya yang lama. Karena tidak mau mengisi mimpi dengan hal-hal jelek maka saya memutuskan untuk shalat Isya dalam mimpi. Saya shalat mulai takbiratul ihram hingga salam. Sebenarnya saya khawatir bila saya keburu bangun seperti biasanya, namun saat itu Alhamdulillah saya bisa menyelesaikan shalat saya tanpa keburu bangun. Bahkan saya masih bisa mengerjakan hal lainnya setelah shalat Isya dalam tidur saya itu”.
Lucid Dream yang Tidak Disengaja (LDTD).
Kita sedang tidur dan bermimpi, tiba-tiba di tengah-tengah mimpi itu kita menyadari bahwa kita sedang bermimpi. Misalkan, kita bermimpi ingin pipis. Saat di kamar mandi kita buka celana namun alangkah kagetnya kita sama sekali tidak bisa membuka kancing celana maupun risletingnya, seolah-olah licin bahkan tak tersentuh. Saat itulah kita sadar bahwa kita sedang bermimpi dan berusaha “mengembalikan” diri kita yang sedang berada di kamar mandi untuk kembali ke kamar dan bangun.
Bagaimana dengan anda, pernahkah mengalami “sadar sedang bermimpi”? Mungkin anda pernah bermimpi terbang dan andalah yang mengendalikan mimpi itu? Anda sadar sedang bermimpi. Anda terbang mulai dari jalan menuju atap-atap rumah, lalu lebih tinggi lagi anda mengangkasa hingga sampailah di perbukitan indah nan tenang dan syahdu. Anda terbang di atas pepohonan cemara hijau dan putuskan untuk turun perlahan. Anda tidak mengenali tempat itu dan anda hanya seorang diri, atau barangkali anda bertemu seseorang di sana… Pernahkah anda rasakan itu??
Anda mengendalikan mimpi untuk terbang.
Anda sadar sedang bermimpi dan putuskan untuk terbang mengangkasa. Anda terbang mengangkasa tinggi setinggi-tingginya sesuai dengan keinginan anda. Melayang di angkasa laksana Superman dan Gatotkaca.
Apa perbedaan antara Lucid Dream dan mimpi biasa?
Yang membedakan intinya adalah satu kata : Kesadaran. Dalam Lucid Dream, kita benar-benar mengalami segala sesuatu di dalam mimpi secara sadar, sedangkan di dalam mimpi biasa, kita seolah-olah hanya menyaksikan atau menonton hal-hal di dalamnya. Setelah terbangun, kita bisa mengingat dengan sangat jelas hal-hal di dalam Lucid Dream, sementara jika kita bermimpi biasa, akan ada hal-hal yang hilang dalam ingatan kita.
Apa manfaat Lucid Dream?
Tentu saja, tujuan utama merasakan Lucid Dream adalah untuk menikmati kehidupan di dunia mimpi, di mana kita bisa mendapatkan berbagai pengalaman yang sangat menyenangkan. Tujuan lain adalah untuk memenuhi keinginan yang tidak bisa tercapai di dunia nyata. Karena dalam lucid dream kita bisa mengontrol segala sesuatu di dalamnya, maka untuk mengatur berbagai hal yang ingin kita capai akan menjadi hal yang sederhana. Manfaat lain dari Lucid Dream adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah, mengatasi fobia dan trauma, meningkatkan kreativitas, dan menambah rasa percaya diri.
Apa saja yang bisa kita lakukan dalam kondisi Lucid Dream?
Sangat banyak dan bervariasi. Kita bisa mencoba apapun dan menjadi apapun di alam mimpi. Pengalaman paling umum adalah merasakan terbang dari satu tempat ke tempat lainnya. Ada pula penjelajahan ke dimensi lain, interaksi dengan orang-orang yang ada di alam bawah sadar anda (subconscious) dan lain-lain. Perlu diingat, indra penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan penciuman anda tetap aktif dalam lucid dream. Anda bahkan bisa mengalami berbagai emosi seperti rasa senang,sedih, terharu, bahagia, dan lain-lain.