ketika nabi Muhammad saw dihina

Mas/pak/kang mau tanya, bagaimana seharusnya menyikapi jika ada seseorang yang menghinda nabi Muhammad? Ini di perancis ada siswa yang memenggal gurunya gara2 gurunya menampilkan kartun berwajah nabi. Apakah hal itu dibenarkan? Karena nabi sendiri ketika dihina & diludahi beliau tidak membalas & hanya mendoakan. Mohon pencerahannya kang 🙏

Suhayl bin Amru, salah satu tokoh Quraisy zaman Kanjeng Nabi Muhammad saw. Dia memiliki kemampuan orasi yang baik. Setiap kali dia menyampaikan pikirannya, orang yang mendengarnya akan terpukau. Selain itu, dia dikenal cerdik. Sehingga dengan kecerdikan dan kepandaiannya dalam berorasi, Suhayl seringkali menghina Islam dan orang Islam dengan kata-katanya. Setiap kali ada peluang untuk menjelekkan Islam, dia akan berada di barisan terdepan untuk menghina ajaran Islam. Perbuatannya pun membuat banyak sahabat Nabi jengkel.
Ketika terjadi perang Badar, orang-orang Kafir Makkah kalah. Suhayl bin Amru menjadi salah satu tawanan perang. Umar bin Khattab yang sudah lama jengkel kepada Suhayl sowan kepada Kanjeng Nabi dan mengatakan, “Kanjeng Nabi, izinkan aku mencabut gigi serinya, biar dia tak lagi mengatakan hal buruk tentangmu.”

Kanjeng Nabi menjawab, “Jangan, Umar! Biarkan saja dia. Siapa tahu nanti dia berada di posisi kita”.
Karena dilarang Kanjeng Nabi, Umar tak jadi melukai Suhayl.

Beberapa waktu kemudian, apa yang dikatakan oleh Kanjeng Nabi Muhammad benar.  Suhayl bin Amru memeluk Islam ketika kota Mekkah berhasil ditaklukkan oleh umat Islam dalam peristiwa Fathul Mekkah. Pribadinya yang kasar dan beringas mendadak berubah menjadi lemah lembut dan mudah menangis ketika mendengarkan Alquran.

Ketika Kanjeng Nabi wafat, banyak sahabat yang bersilang pendapat. Tidak sedikit juga yang murtad. Di saat itulah, Suhayl muncul dan berorasi yang memukau dan menenangkan masyarakat. Di antara yang disampaikan oleh Suhayl waktu itu adalah, “Wahai masyarakat, janganlah kalian menjadi yang terakhir memeluk Islam dan yang pertama murtad. Demi Allah, agama ini akan menyebar luas sejauh jangkauan sinar matahari sedari terbit hingga terbenam. Janganlah ini memperdayai kalian (dalam hal ini yang dimaksud adalah Abu Sufyan sebagaimana riwayat dalamTarikh Al-Thabari), karena sesungguhnya ia mengetahui yang aku ketahui”.
Selanjutnya, Suhayl terus berjihad di jalan Allah. Ia terbunuh dalam perang Yarmuk. Kisah ini ada di dalam kitab Sirah Ibni Hisyam dan Sirah Ibni Katsir.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat An-Nahl ayat 125 yang artinya :

“Serulah (manusia) ke jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-mu, Dialah Yang Mahatahu tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah Yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Berdasarkan ayat tersebut, cara pertama yang harus kita lakukan dalam menyampaikan yang haq adalah dengan hikmah. Apa itu hikmah? Hikmah adalah kebijaksanaan. 


Oknum pembuat karikatur sengaja ingin membuat ummat Islam terjerumus pada letupan emosi sesaat yang berakibat terbentuknya citra buruk Islam di mata dunia. 

Sekarang marilah kembali kita introspeksi diri kita, mana yang lebih menyakiti Nabi Muhammad SAW, orang kafir yang tidak mengetahui hakikat Nabi kemudian melakukan penghinaan? Atau seorang muslim yang cinta Nabi kemudian melanggar aturannya?