Cerdas Menyikapi Jurus Bandarmologi

 Investor.id - Di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi virus corona, saham-saham belakangan ini bergerak seperti roller coaster. Sebentar naik tajam, kemudian dibanting lagi. Peran market maker (yang sering disebut bandar) menjadi sangat menarik untuk dicermati agar investor ritel tidak terjebak dalam kerugian. Ketua Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pasar Modal (LP3M) Investa, Hari Prabowo, mengingatkan agar investor ritel cerdas dalam menyikapi jurus-jurus bandarmologi yang dilakukan market maker sehingga ikut mendapat keuntungan ketika sejumlah saham sedang ditarik harganya ke atas dan tidak rugi ketika saham sedang diturunkan. "Investor harus pandai menyikapi jurus bandarmologi," katanya dalam diskusi tentang Strategi Trading dan Mengenal Jurus Bandarmologi yang diselenggarakan BNI Sekuritas bekerjasama dengan komunitas Investa, Sabtu (8/8/2020). Menurut Hari, bandarmologi adalah suatu trik trading dengan cara melihat langsung posisi bid/offer, nilai, volume, dan frekuensi, serta siap-siapa yang melakukan transaksi. Jurus bandarmologi saat ini sedang digandrungi oleh pelaku pasar, karena investor dapat menganalisa pergerakan harga saham, selain analisa secara teknikal dan fundamental. Ia menegaskan, bandar tidak selalu berkonotasi jahat. "Bandar bisa menggerakkan saham-saham yang selama ini tidur menjadi aktif," kata dia. Bandar juga meramaikan pasar ketika bursa relatif sepi transaksi. Namun, ada juga bandar yang menerma "pesanan" pihak tertentu untuk menaikkan valuasi saham, jika harga sahamnya dianggap sudah di level tidak wajar. Hanya saja, bandar bisa berkonspirasi jahat sampai membangkrutkan emitennya yang membuat investor mengalami kerugian dan terjebak tak bisa keluar dari portfolio saham yang dibelinya. "Hati-hati dengan saham gorengan yang kapitalisasinya kecil sehingga bandar akan mudah mempermainkan harga saham tersebut," ujarnya. Tak sedikit saham yang akhirnya delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah sahamnya ditarik ke atas, dan ketika investor banyak yang ikut membeli saham tersebut, akhirnya harga dibanting hingga titik paling bawah. Setelah itu, emiten tersebut delisting dari bursa. Hari Prabowo menengarai adanya operasional bandar yang mempunyai wilayah-wilayah tertentu. "Coba perhatikan, saham-saham sektor tertentu naik tajam, di hari lainnya terjadi rotasi kenaikan saham secara sektoral," ujarnya. Modus Bandarmologi Menurut Hari, investor saat ini harus paham modus bandarmologi agar bisa menyikapi pergerakan harga saham secara benar. Sejumlah modus yang dilakukan bandar antara lain: 1. Membalikkan teori klasik Selama ini investor percaya bahwa juga bid banyak makan harga saham cenderung naik. Tetapi teori bandarmologi bisa mematahkannya karena bid bisa dibuat semu (ganjelan). 2. Menjebak dengan order asli tapi palsu Bandar menggunakan fasilitas amend dan withdraw untuk membuat bid seolah-olah tebal agar investor ritel ikut antri membeli saham tertentu sehingga harganya naik. 3. Memecahkan transaksi. Untuk melakukan jual dan beli saham tertentu, bandar memecah transaksi dalam beberapa kali order agar saham tersebut terkesan aktif ditransaksikan dan pergerakannya keluar di layar monitor. Hal ini akan mempengaruhi secara psikologi investor ritel. 4. Jurus menggulung badai Istilah ini lazim dipakai di kalangan pelaku pasar saham. Bandar menaikkan harga saham sekaligus menjual portfolionya. Ketika harga saham telah naik, dan banyak investor ritel ikut membeli, pelan-pelan bandar tersebut menjual sahamnya. 5. Jurus memanah bulan Jurus ini dipakai untuk menaikkan harga. Order beli bandar dipecah sehingga terus terkerek naik. Karena harganya terus naik biasanya investor ritel ikutan beli dengan harapan harga akan terus menguat. Cara Menyikapi Investor ritel harus cerdas dalam menyikapi jurus bandarmologi agar bisa mendapatkan cuan ketika saham sedang dikerek naik. 1. Perhatikan posisi bid dan offer. 2. Perhatikan posisi order book (bisa dibuka di layar smart trading sehingga tahu siapa yang jual dan yang beli). 3. Perhatikan transaksi yang berulang. 4. Cari posisi bid/offer terbanyak. 5. Perhatikan broker yang melakukan transaksi. 6. Jika ingin ikut bermain, lakukan transaksi pada market price (hajar kanan/HAKA dan hajar kiri.HAKI). 7. Lakukan transaksi dengan volume secukupnya. 8. Pilih saham yang mempunyai fundamental bagus untuk memperkecil risiko. Hari mengingatkan, investor ritel sering kalah dengan modus bandarmologi karena secara finansial kemampuannya terbatas. Untuk itu, jika ingin menggunakan jurus ini jangan tamak dan tetap berhati-hati.


Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Cerdas Menyikapi Jurus Bandarmologi"

Read more at: http://brt.st/6GOX