Kisah KH Abdul Karim Lirboyo Berguru kepada Syaikhona Kholil Bangkalan


 Kisah KH Abdul Karim (Mbah Manap) Lirboyo Berguru Kepada Syaikhona Kholil Bangkalan

Narasumber: KH. Abdullah Kafabihi Mahrus (Pengasuh Pondok Pesanren Lirboyo, Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama). Wawancara eksklusif NU Online di Joglo Mudal Wonosobo, 9 Januari 2021. *** Mbah Manap atau yang kemudian dikenal dengan nama KH Abdul Karim, Pendiri Pondok Pesantren Lirboyo, menuntut ilmu dengan penuh tirakat, lika-liku dan tantangan. Mulai dari tantangan ekonomi sampai ujian dari gurunyal, yaitu Syaikhona Kholil Bangkalan, Madura, yang terkenal dengan waliyullah, sehingga sistem pengajarannya sulit dicerna akal. KH. Abdul Karim berteman dengan KH. Muhammad Hasyim Asy'ari, Pendiri Jam'iyyah Nahdlatul Ulama, ketika nyantri kepada Syikhona Kholil. Beliau juga berteman dengan KH. Abdul Wahab Chasbullah, pendiri sekaligus penggerak Nahdlatul Ulama. Wajarlah jika para alumnus pesantren Lirboyo, banyak yang kemudian menjadi tokoh NU di berbagai tingkat kepengurusan. Keteguhan dan masyaqqah KH Abdul Karim sangat patut dijadikan contoh oleh kaum Muslimin dalam menuntut ilmu, khususnya para santri. Kini, berkah dari tirakat, keuletan, kesabaran dan keistiqamahan beliau, Lirboyo menjadi salah satu Pesantren terbesar di Indonesia, dengan puluhan ribu santri yang datang dari berbagai penjuru, baik dalam maupun luar negeri.