Jenis-jenis laporan keuangan koperasi
Laporan keuangan koperasi berfungsi untuk menunjukkan kondisi koperasi yang paling mutakhir. Tidak hanya untuk keperluan internal saja, laporan ini juga berguna untuk tujuan eksternal.
Orang yang bertanggung jawab membuat laporan keuangan koperasi adalah pengurus atau staf keuangan lembaga itu sendiri. Pembuatannya sendiri wajib dilakukan secara berkala supaya berbagai pihak yang terkait bisa mendapatkan informasi yang up-to-date.
Berikut ini merupakan beberapa jenis laporan keuangan koperasi yang perlu anda ketahui. Terlebih lagi jika anda memang bekerja dan bergerak di bidang lembaga keuangan tersebut.
1. Laporan Neraca
Neraca merupakan sebuah laporan keuangan yang memuat informasi menyeluruh mengenai kondisi finansial sebuah koperasi. Laporan ini akan dibuat berdasarkan jumlah aset yang dimiliki koperasi pada jangka waktu tertentu.
2. Laporan Simpanan Wajib Dan Pokok
Sebuah koperasi selalu membutuhkan laporan mengenai simpanan wajib atau pokok yang sudah disetorkan anggotanya setiap bulan. Ini merupakan salah satu materi laporan keuangan koperasi yang perlu pengawasan tertib.
3. Laporan Peminjaman
Laporan yang ini akan menunjukkan berapa banyak anggota koperasi yang telah mengajukan pinjaman dana. Selain itu, anda juga bisa melihat kalkulasi keseluruhan pinjaman yang telah terjadi pada satu periode.
4. Laporan Pembayaran Pinjaman Dan Bunga
Untuk urusan pembayaran kredit, laporan ini memuat segala informasinya. Setiap angsuran dan pembayaran bunga akan tercatat dengan rapi pada laporan pembayaran peminjaman serta bunga.
5. Laporan SHU
Pada setiap periode yang telah disepakati bersama, koperasi akan membayarkan sejumlah sisa hasil usaha kepada para anggotanya. Jumlah pembagiannya akan tertuang pada laporan SHU.
Semua jenis laporan keuangan koperasi ini sangat krusial dalam pengembangan usaha koperasi. Oleh karena itu, staf koperasi wajib menyimpan laporan-laporan ini untuk dipergunakan sebaik-baiknya.