7 Bahaya Menggunakan VPN Tidak Berbayar atau Gratisan

Jika dianalogikan secara mudah, VPN ini sama hanya seperti firewall pada komputer kamu. Di mana VPN diklaim bakal melindungi aktivitas online yang kamu lakukan.

Di Google Play maupun App Store, saat ini terdapat berbagai aplikasi yang menawarkan jaringan VPN secara gratis untuk para penggunanya.

Walaupun dilengkapi dengan fitur yang cukup esensial, ternyata VPN gratis juga menyimpan beberapa kekurangan sekaligus bahaya seperti berikut, geng.

1. Penjualan Data

Salah satu bahaya yang menanti kalian ketika menggunakan VPN gratis adalah resiko penjualan data secara ilegal.

Namun, untuk pengguna VPN berbayar rasanya nggak perlu khawatir. Pasalnya, penyedia layanan ini umumnya memiliki aturan lebih ketat dibanding pengguna VPN gratis.


2. Penggunaan IP Sebagai Network Endpoint

Saat menggunakan VPN, pernah nggak kamu merasakan internet kamu menjadi agak lambat?

Hal ini memang menjadi bahaya VPN gratis lainnya, di mana para penyedia layanan ternyata membatasi besaran data yang bisa kamu gunakan.

Ada pula pembatasan bandwith internet diduga digunakan untuk memakai IP address komputer atau PC kamu sebagai Network Endpoint.

Network Endpoint sendiri dapat dikatakan sebagai penjualan bandwith.

Di mana penyedia layanan bakal memindahkan bandwith lebih besar khususnya untuk pengguna yang dianggap lebih menguntungkan.

Bahaya VPN Gratis Lainnya...


3. Risiko Serangan Man In the Middle

Kamu yang menggunakan VPN gratis juga berisiko terkena serangan Man In the Middle, yakni suatu serangan terhadap sistem komputer yang saling berkomunikasi satu sama lain.

Salah satu dari metode serangan hacker paling mematikan ini memiliki konsep di mana hacker berada di tengah jalur komunikasi.

Terutama untuk membaca, membajak, dan mencuri data atau bahkan menyisipkannya dengan malware, geng.


4. Kebocoran Data dan Alamat IP

Kebocoran data dan alamat IP memang menjadi isu yang paling krusial saat kamu menggunakan layanan VPN gratis, geng.

Bahkan, studi CSIRO menyatakan bahwa sekitar 84% VPN gratis membuka IPv6 pengguna secara gamblang.

Bukan hanya itu, 60% di antaranya pula membocorkan permintaan DNS, sehingga membuat histori penjelajahan dan lokasi browser terbuka.

Tentu sudah jelas apa akibatnya, kan? Ya, serangan malware dan hacker bakal jadi ancaman.


5. Serangan Adware

Memang kamu bisa pakai secara gratis, tapi tentu ada bayaran lain yang mesti kamu terima, yakni serangan adware alias iklan yang cukup mengganggu.

Kembali dilansir dari VPNMentor, kebanyakan aplikasi VPN gratis bakal menampilkan iklan yang berasal dari pihak ketiga.

Nggak hanya itu, aplikasi VPN juga membagikan data dan kebiasaan berinternet kamu kepada pihak ketiga tersebut, loh.

Bukan hanya iklan yang mengganggu saja, adware yang tampil pun terkadang membuat koneksi internet melambat atau mengarahkanmu ke situs yang berbahaya.


6. Terkontaminasi Malware Berbahaya

Selain adware, isu keamanan akan kontaminasi malware juga banyak dibahas kalangan pengguna VPN gratis.

Menurut studi yang sama, setidaknya ada beberapa penyedia VPN gratis yang disinyalir terkontaminasi malware, seperti Betternet, SuperVPN, dan CrossVPN.

Malware yang menyusup pun umumnya berupa iklan. Hal ini memang menjadi salah satu jalan keluar dari penyedia VPN gratis, di mana dia bisa menghasilkan uang di samping lewat langganan.

Dikarenakan bahaya risiko malware ini, sangat disarankan untuk tidak menggunakan VPN saat mengakses layanan perbankan, seperti internet dan mobile banking.


7. Lacak Aktivitas Online

Masih melansir dari studi VPNMentor, setidaknya ada 72% VPN gratis yang rupanya memasang tracker untuk melacak aktivitas pengguna dan kemungkinan dibagikan pada pihak ketiga.

Ketika data-data tersebut selesai dikumpulkan, data aktivitas diberikan ke pengiklan untuk memasang iklan tertarget kepada pengguna.

Wah, menyeramkan banget kalau ternyata banyak pihak yang tahu aktivitasmu, ya?

https://jalantikus.com/tips/bahaya-browsing-pakai-vpn-gratis/