Glossarium pembelajaran penjas
aktivitas pembelajaran
kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik dalam berbagai cabang olahraga dengan menggunakan pendekatan bermain, di mana setiap aktivitas pembelajaran mempunyai karakteristik dan tujuan yang berbeda
afektif emosional
berkaitan dengan relasi sikap dan pengendalian diri dalam konteks kemampuan, menerima (receiving), merespons (responding), menilai (valuing), mengorganisasikan (organizing), menginternalisasi nilai-nilai (characteristic by value or value compleks)
belajar sosial
berhubungan dengan kemampuan untuk bekerja sama, bertanggung jawab, peduli sosial, toleran (termasuk: menghargai/menghormati sesama), respek (termasuk aksi simpatik dan empati pada sesama) ketika belajar tugas gerak yang dirancang guru pendidikan jasmani
belajar gerak
berkaitan dengan kemampuan melakukan berbagai ragam gerak, meliputi gerak dasar lokomotor (misal: lari, jalan, lompat, loncat), gerak dasar nonlokomotor (misal: memilin, membengkokkan tubuh, memutar, berdiri seimbang), gerak dasar manipulatif (misal: menangkap, melempar, mendribble bola, memvoli bola, memukul bola dengan raket), gerak keterampilan teknik dasar cabang olahraga yang dikuasai, gerak tingkat lanjut sebagai pembekalan ke keterampilan gerak tingkat mahir (termasuk: gerak koordinasi, kelentukan, kecepatan, kelincahan, kekuatan, dan daya tahan umum)
belajar gerak melalui permainan
merupakan rancangan belajar gerak yang disiapkan oleh guru dalam pembelajaran penjas sehingga nantinya akan menciptakan student learning dalam pembelajaran penjas
capaian belajar
indikator (penanda) yang harus dicapai siswa dan berfungsi sebagai tujuan-tujuan belajar siswa
Sumber : buku Kurikulum 2013 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan kelas IX
aktivitas pembelajaran
kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik dalam berbagai cabang olahraga dengan menggunakan pendekatan bermain, di mana setiap aktivitas pembelajaran mempunyai karakteristik dan tujuan yang berbeda
afektif emosional
berkaitan dengan relasi sikap dan pengendalian diri dalam konteks kemampuan, menerima (receiving), merespons (responding), menilai (valuing), mengorganisasikan (organizing), menginternalisasi nilai-nilai (characteristic by value or value compleks)
belajar sosial
berhubungan dengan kemampuan untuk bekerja sama, bertanggung jawab, peduli sosial, toleran (termasuk: menghargai/menghormati sesama), respek (termasuk aksi simpatik dan empati pada sesama) ketika belajar tugas gerak yang dirancang guru pendidikan jasmani
belajar gerak
berkaitan dengan kemampuan melakukan berbagai ragam gerak, meliputi gerak dasar lokomotor (misal: lari, jalan, lompat, loncat), gerak dasar nonlokomotor (misal: memilin, membengkokkan tubuh, memutar, berdiri seimbang), gerak dasar manipulatif (misal: menangkap, melempar, mendribble bola, memvoli bola, memukul bola dengan raket), gerak keterampilan teknik dasar cabang olahraga yang dikuasai, gerak tingkat lanjut sebagai pembekalan ke keterampilan gerak tingkat mahir (termasuk: gerak koordinasi, kelentukan, kecepatan, kelincahan, kekuatan, dan daya tahan umum)
belajar gerak melalui permainan
merupakan rancangan belajar gerak yang disiapkan oleh guru dalam pembelajaran penjas sehingga nantinya akan menciptakan student learning dalam pembelajaran penjas
capaian belajar
indikator (penanda) yang harus dicapai siswa dan berfungsi sebagai tujuan-tujuan belajar siswa
Sumber : buku Kurikulum 2013 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan kelas IX