Talim Rutin Muslimah.
Selasa,18 Oktober 2016.
Markaz Dzikir Ahbaburrosul Indonesia.
Bersama Guru Mulia : “Sayyid Alwi Ba’Alawy”.
BAB. TAHLILAN
Ilmu itu bagaikan binatang buruan, mengikatnya dengan cara mencatat. Sedangkan jika tidak di catat, ilmu akan lebih cepat kaburnya. Seperti halnya unta yang sedang di gembala akan tetapi tidak di ikat.
Maka penting nya ilmu itu di catat, kemudian di muthola'ah (di pelajari) terus menerus. 7x, 10x atau lebih bagusnya lagi 20x. Begitu pula cara menghafal Alquran, 1 ayat itu 20x, kemudian setelah hafal di gabungkan dengan ayat berikutnya sebanyak 10x. Begitu seterusnya, ayat ke2 20x, ayat ke3 20x dan digabungkan ayat 1,2,3 sebanyak 10x. Ayat ke4 20x kemudian digabungkan ayat ke1,2,3,4 sebanyak 10x. Jadi setiap ayatnya 20x dan menyatukannya 10x. Itu cara mudah untuk menghafal Alquran.
Memang tidak mudah,akan tetapi harus ada usaha. dan usaha itu akan menjadikan kita memilki ilmu yang kuat, supaya di saat kita di tanya oleh keluarga, tetangga,saudara muslim kita, Alloh.SWT akan memberikan jawaban melalui BASYIROH. di ingatkan kembali dengan apa yang pernah kita hafalkan.
Macam-Macam Sodaqoh.
Suatu ketika ada seorang Lelaki yang bertanya kepada Rosulullah.SAW :”Ya Rosulullah,sungguh orang-orang kaya mereka telah pergi membawa pahala yang begitu banyak. mereka sholat,berpuasa tidak ketinggalan akan tetapi mereka mampu bersodakoh dengan kelebihan harta mereka”.
Maka baginda Rosul.SAW menjawab :”apakah tidak ada,sesungguhnya Allah.SWT telah menjadikan bagi kalian sesuatu yang bisa kalian sodakohkan pula.yang bisa mengungguli atau mengejar fadilah-fadilahnya orang kaya”.
kemudian Rosulullah.SAW bersabda :
عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى .رواه مسلم
“Dari Abu Dzar RA,dari Nabi.SAW,sesungguhnya beliau bersabda : “bahwasannya pada setiap tulan sendi kalian ada sedekah,setiap bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap bacaan tahmid itu adalah sedekah, setiap bacaan TAHLIL itu adalah sedekah, setiap bacaan takbir itu adalah sedekah, dan amar ma’ruf nahi munkar itu adalah sedekah,dan mencukupi semua itu dua rakaat yang dilakukan seseorang dari sholat dhuha”.( HR.Bukhari muslim 1674).
*Dari Abu Dzar RA, ada beberapa sahabat bertanya kepada Nabi SAW, "Ya Rosululloh, orang2 yg kaya bisa (beruntung) mendapatkan banyak pahala (padahal) mereka sholat seperti kami solat, mereka berpuasa seperti kami berpuasa, mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka”.
Nabi SAW menjawab : " bukankah Alloh SWT telah menyediakan untukmu sesuatu yang dapat kamu sedekahkan?. Sesungguhnya setiap tasbih (yang kamu baca) adalah sodaqoh, setiap takbir adalah sodaqoh, setiap tahmid adalah sodaqoh, & setiap tahlil adalah sodaqoh”. ( HR.Bukhari Muslim 1674)
Jika shodaqoh dengan harta saja yang pahalanya di hadiahkan kepada yang telah meninggal itu sampai. Yang Dimana para Sahabat memiliki keluarga yang meninggal, kemudian mereka mengadu kepada Rosulullah.SAW :
"apakah sampai pahalanya jika aku bersodaqoh atas nama keluargaku yg telah wafat?”.
Maka kemudian Rosul.SAW menjawab : "betul,sampai".
Kemudian mereka bersodaqoh di hadapan Rosul.SAW dan di saksikan Rosul SAW.
"Sesungguhnya aku memohon engkau menjadi saksi aku sodaqohkan kebunku atas nama ibuku “.(Hadits shahih)
Kalau bentuknya kebun saja boleh di sodakohkan, apalagi makanan tentu saja bisa di sodaqohkan kepada muslim. Namun bukan berarti cara sodaqohnya itu dengan menyuguhkan makanan tersebut kepada orang yg telah meninggal, walaupun kita bawa makanan tersebut ke kuburan.akan tetapi makanan tersebut kita bagikan kepada peziarah yang ada (sodaqoh).
Atau diperjalanan ketika kita menuju ke pemakaman atau kuburan yang disitu di kuburkannya orang tua/ saudara kita. Maka kita sodaqohkan makanan tersebut dengan niat: "ya Alloh, aku limpahkan pahala sodaqoh ini untuk fulanah binti fulan, fulan bin fulan”. Maka sodakoh tersebut sampai.
Kalo jenisnya makanan saja di berikan kepada orang lain & dihadiahkan pahalanya untuk orang yg telah wafat itu, sudah ada pada zaman Rosulullah. SAW.
Tahlilan dasarnya adalah banyaknya kalimat tahlil.
TENTANG DZIKIRAN.
Yang mengajarkan kalimat LAAILAHAILLALLOH yaitu Rosulullah.SAW, dari Alloh.SWT melalui malaikat Jibril AS. Di pintu arsy, di tiang arsy, dI pintu-pintu surga tertulis “LAAILAHAILLALLOH MUHAMMADURROSULULLOH”. Jadi yang menghendaki itu Alloh.SWT.
Maka Rosul SAW bersabda :
" sebaik-baik ucapan bagiku & para Nabi sebelumku adalah kalimat “LAAILAHAILLALLOH”.
Kemudian Rosululloh SAW Bersabda lagi :
"Perbaharuilah terus (kuatkanlah) iman kalian dengan kalimat Lailahailallah" (H.R.Muslim)
Kalau dibaca terus menerus maka akan semakin kuat imannya, karena namanya iman terkadang naik turun.
Tentang Ilmu Balaghoh lafadh ini maknaknya Muta’Aliyah (Terus menerus/rutinkanlah), maknanya Istaqimu (Istiqomahkanlah) kuatkan iman kita dengan mengucap “Lailahaillallah”.
Kalau makanan saja bisa dihadiahkan untuk orang yang wafat, maka Haji juga pahalanya bisa dihadiahkan untuk orang yang telah wafat.
Jika ada yang bertanya : “Bagaimana mungkin pahala dzikiran itu bisa sampai kepada orang yang telah wafat?”.
Jawabannya : “Tentu bisa, karena Rosululloh SAW bersabda ;
"Setiap dzikiran itu meemiliki pahala shodaqoh".
Didalam sholat jenazah saja ada pembacaan ayat suci Al qur'an (Al fatikhah), sholawat (dzikiran), dan doa. Berarti berdzikir tentu bisa dihadiahkan kepada orang yang telah wafat.
Sesungguhnya telah datang seorang lelaki kepada Baginda Rosul SAW, lalu ia berkata ;
"Ya Rosulalloh, sesungguhnya ibuku telah wafat dan ia memiliki kewajiban / tanggungan puasa 1bulan penuh. Apakah aku boleh mengqodho atas nama ibuku Ya Rosul?"
Baginda Rosululloh.SAW Menjawab ;
"Ya boleh, maka hutang kepada Alloh SWT lebih berhak untuk dibayarkan". (H.R.Shohih Muslim :1817)
Kemudian daatang seorang pemuda kepada Baginda Rosululloh.SAW kemudian ia berkata ;
"Sesungguhnya saudariku pernah bernadzar untuk melaksanakan haji, lalu ia wafaat sebelum melaksanakannya".
Maka Baginda Rosul SAW berkata ;
"Jika saudarimu memiliki hutang kepada sesama manusia, apakah engkau mau membayarkan hutang tersebut?"
Lalu pemuda tersebut menjawab ;
"Tentu Ya Rosululloh, saya akan membayar hutangnya".
Kemudian Baginda Rosululloh.SAW melanjutkan kalimatnya ;
"Maka bayarlah kepada Allah.SWT, karena sesungguhnya membayar haknya Allah Ta'ala itu lebih berhak untuk dibayar. (H.R.Shohih Bukhori : 620)
Hadist berikutnya ;
Memerintahkan berkurban menggunakan 1 domba besar, yang bertanduk besar, bagus kakinya & kokoh, perutnya gendut dan matanya sehat untuk dijadikan kurban. Maka kemudian didatangkanlah hewan kurban tersebut kepada Beliau dan kemudian Beliau mengkurbankkan hewan kibas tersebut, Beliau sambil berkata kepada Sayyidda Aisyah Ra ;
"Ya Aisyah, ambilkan pisau dan asahlah pisau itu dengan batu asahan".
Kemudian Sayyida Aisyah pun melakukan perintah Baginda Rosul SAW. Kemudian Baginda Rosul pun mengambil pisau itu. setelah diasah dari tangan Sayyidah Aisyah.
Dan Beliau mengambil hewan kibas tersebut kemudian membaringkannya dan menyembelihnya. Beliau berdoa ;
“Ya Alloh, terimalah kurban ini dengan Muhammad (Dariku sendiri) , dari keluargaku yang bernama Muhammad dan dari umatku Muhammad".
Kemudian Baginda Rosul SAW berkurbban dengan hewan kibas tersebut atas nama dirinya, keluarganya dan ummatnya. (H.R.Shohih Muslim : 3637).
Kata Rosulullah.SAW :”siapa orang yang berdusta atas namaku dengan sengaja,silahkan pilih tempat duduknya di neraka”.
Majelis Khatib :
SR
AHD
RN
Selasa,18 Oktober 2016.
Markaz Dzikir Ahbaburrosul Indonesia.
Bersama Guru Mulia : “Sayyid Alwi Ba’Alawy”.
BAB. TAHLILAN
Ilmu itu bagaikan binatang buruan, mengikatnya dengan cara mencatat. Sedangkan jika tidak di catat, ilmu akan lebih cepat kaburnya. Seperti halnya unta yang sedang di gembala akan tetapi tidak di ikat.
Maka penting nya ilmu itu di catat, kemudian di muthola'ah (di pelajari) terus menerus. 7x, 10x atau lebih bagusnya lagi 20x. Begitu pula cara menghafal Alquran, 1 ayat itu 20x, kemudian setelah hafal di gabungkan dengan ayat berikutnya sebanyak 10x. Begitu seterusnya, ayat ke2 20x, ayat ke3 20x dan digabungkan ayat 1,2,3 sebanyak 10x. Ayat ke4 20x kemudian digabungkan ayat ke1,2,3,4 sebanyak 10x. Jadi setiap ayatnya 20x dan menyatukannya 10x. Itu cara mudah untuk menghafal Alquran.
Memang tidak mudah,akan tetapi harus ada usaha. dan usaha itu akan menjadikan kita memilki ilmu yang kuat, supaya di saat kita di tanya oleh keluarga, tetangga,saudara muslim kita, Alloh.SWT akan memberikan jawaban melalui BASYIROH. di ingatkan kembali dengan apa yang pernah kita hafalkan.
Macam-Macam Sodaqoh.
Suatu ketika ada seorang Lelaki yang bertanya kepada Rosulullah.SAW :”Ya Rosulullah,sungguh orang-orang kaya mereka telah pergi membawa pahala yang begitu banyak. mereka sholat,berpuasa tidak ketinggalan akan tetapi mereka mampu bersodakoh dengan kelebihan harta mereka”.
Maka baginda Rosul.SAW menjawab :”apakah tidak ada,sesungguhnya Allah.SWT telah menjadikan bagi kalian sesuatu yang bisa kalian sodakohkan pula.yang bisa mengungguli atau mengejar fadilah-fadilahnya orang kaya”.
kemudian Rosulullah.SAW bersabda :
عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى .رواه مسلم
“Dari Abu Dzar RA,dari Nabi.SAW,sesungguhnya beliau bersabda : “bahwasannya pada setiap tulan sendi kalian ada sedekah,setiap bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap bacaan tahmid itu adalah sedekah, setiap bacaan TAHLIL itu adalah sedekah, setiap bacaan takbir itu adalah sedekah, dan amar ma’ruf nahi munkar itu adalah sedekah,dan mencukupi semua itu dua rakaat yang dilakukan seseorang dari sholat dhuha”.( HR.Bukhari muslim 1674).
*Dari Abu Dzar RA, ada beberapa sahabat bertanya kepada Nabi SAW, "Ya Rosululloh, orang2 yg kaya bisa (beruntung) mendapatkan banyak pahala (padahal) mereka sholat seperti kami solat, mereka berpuasa seperti kami berpuasa, mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka”.
Nabi SAW menjawab : " bukankah Alloh SWT telah menyediakan untukmu sesuatu yang dapat kamu sedekahkan?. Sesungguhnya setiap tasbih (yang kamu baca) adalah sodaqoh, setiap takbir adalah sodaqoh, setiap tahmid adalah sodaqoh, & setiap tahlil adalah sodaqoh”. ( HR.Bukhari Muslim 1674)
Jika shodaqoh dengan harta saja yang pahalanya di hadiahkan kepada yang telah meninggal itu sampai. Yang Dimana para Sahabat memiliki keluarga yang meninggal, kemudian mereka mengadu kepada Rosulullah.SAW :
"apakah sampai pahalanya jika aku bersodaqoh atas nama keluargaku yg telah wafat?”.
Maka kemudian Rosul.SAW menjawab : "betul,sampai".
Kemudian mereka bersodaqoh di hadapan Rosul.SAW dan di saksikan Rosul SAW.
"Sesungguhnya aku memohon engkau menjadi saksi aku sodaqohkan kebunku atas nama ibuku “.(Hadits shahih)
Kalau bentuknya kebun saja boleh di sodakohkan, apalagi makanan tentu saja bisa di sodaqohkan kepada muslim. Namun bukan berarti cara sodaqohnya itu dengan menyuguhkan makanan tersebut kepada orang yg telah meninggal, walaupun kita bawa makanan tersebut ke kuburan.akan tetapi makanan tersebut kita bagikan kepada peziarah yang ada (sodaqoh).
Atau diperjalanan ketika kita menuju ke pemakaman atau kuburan yang disitu di kuburkannya orang tua/ saudara kita. Maka kita sodaqohkan makanan tersebut dengan niat: "ya Alloh, aku limpahkan pahala sodaqoh ini untuk fulanah binti fulan, fulan bin fulan”. Maka sodakoh tersebut sampai.
Kalo jenisnya makanan saja di berikan kepada orang lain & dihadiahkan pahalanya untuk orang yg telah wafat itu, sudah ada pada zaman Rosulullah. SAW.
Tahlilan dasarnya adalah banyaknya kalimat tahlil.
TENTANG DZIKIRAN.
Yang mengajarkan kalimat LAAILAHAILLALLOH yaitu Rosulullah.SAW, dari Alloh.SWT melalui malaikat Jibril AS. Di pintu arsy, di tiang arsy, dI pintu-pintu surga tertulis “LAAILAHAILLALLOH MUHAMMADURROSULULLOH”. Jadi yang menghendaki itu Alloh.SWT.
Maka Rosul SAW bersabda :
" sebaik-baik ucapan bagiku & para Nabi sebelumku adalah kalimat “LAAILAHAILLALLOH”.
Kemudian Rosululloh SAW Bersabda lagi :
"Perbaharuilah terus (kuatkanlah) iman kalian dengan kalimat Lailahailallah" (H.R.Muslim)
Kalau dibaca terus menerus maka akan semakin kuat imannya, karena namanya iman terkadang naik turun.
Tentang Ilmu Balaghoh lafadh ini maknaknya Muta’Aliyah (Terus menerus/rutinkanlah), maknanya Istaqimu (Istiqomahkanlah) kuatkan iman kita dengan mengucap “Lailahaillallah”.
Kalau makanan saja bisa dihadiahkan untuk orang yang wafat, maka Haji juga pahalanya bisa dihadiahkan untuk orang yang telah wafat.
Jika ada yang bertanya : “Bagaimana mungkin pahala dzikiran itu bisa sampai kepada orang yang telah wafat?”.
Jawabannya : “Tentu bisa, karena Rosululloh SAW bersabda ;
"Setiap dzikiran itu meemiliki pahala shodaqoh".
Didalam sholat jenazah saja ada pembacaan ayat suci Al qur'an (Al fatikhah), sholawat (dzikiran), dan doa. Berarti berdzikir tentu bisa dihadiahkan kepada orang yang telah wafat.
Sesungguhnya telah datang seorang lelaki kepada Baginda Rosul SAW, lalu ia berkata ;
"Ya Rosulalloh, sesungguhnya ibuku telah wafat dan ia memiliki kewajiban / tanggungan puasa 1bulan penuh. Apakah aku boleh mengqodho atas nama ibuku Ya Rosul?"
Baginda Rosululloh.SAW Menjawab ;
"Ya boleh, maka hutang kepada Alloh SWT lebih berhak untuk dibayarkan". (H.R.Shohih Muslim :1817)
Kemudian daatang seorang pemuda kepada Baginda Rosululloh.SAW kemudian ia berkata ;
"Sesungguhnya saudariku pernah bernadzar untuk melaksanakan haji, lalu ia wafaat sebelum melaksanakannya".
Maka Baginda Rosul SAW berkata ;
"Jika saudarimu memiliki hutang kepada sesama manusia, apakah engkau mau membayarkan hutang tersebut?"
Lalu pemuda tersebut menjawab ;
"Tentu Ya Rosululloh, saya akan membayar hutangnya".
Kemudian Baginda Rosululloh.SAW melanjutkan kalimatnya ;
"Maka bayarlah kepada Allah.SWT, karena sesungguhnya membayar haknya Allah Ta'ala itu lebih berhak untuk dibayar. (H.R.Shohih Bukhori : 620)
Hadist berikutnya ;
Memerintahkan berkurban menggunakan 1 domba besar, yang bertanduk besar, bagus kakinya & kokoh, perutnya gendut dan matanya sehat untuk dijadikan kurban. Maka kemudian didatangkanlah hewan kurban tersebut kepada Beliau dan kemudian Beliau mengkurbankkan hewan kibas tersebut, Beliau sambil berkata kepada Sayyidda Aisyah Ra ;
"Ya Aisyah, ambilkan pisau dan asahlah pisau itu dengan batu asahan".
Kemudian Sayyida Aisyah pun melakukan perintah Baginda Rosul SAW. Kemudian Baginda Rosul pun mengambil pisau itu. setelah diasah dari tangan Sayyidah Aisyah.
Dan Beliau mengambil hewan kibas tersebut kemudian membaringkannya dan menyembelihnya. Beliau berdoa ;
“Ya Alloh, terimalah kurban ini dengan Muhammad (Dariku sendiri) , dari keluargaku yang bernama Muhammad dan dari umatku Muhammad".
Kemudian Baginda Rosul SAW berkurbban dengan hewan kibas tersebut atas nama dirinya, keluarganya dan ummatnya. (H.R.Shohih Muslim : 3637).
Kata Rosulullah.SAW :”siapa orang yang berdusta atas namaku dengan sengaja,silahkan pilih tempat duduknya di neraka”.
Majelis Khatib :
SR
AHD
RN