Bahan Pembersih
Sabun cuci pakaian dapat dibagi dua, yaitu sabun dan detergen. Sabun dan detergen memiliki fungsi yang sama, yaitu bila ditambahkan ke dalam air, dapat melepaskan kotoran dari suatu benda. Cara kerjanya adalah menurunkan tegangan permukaan air, sehingga air mudah membasahi bahan, kemudian sabun atau detergen menarik kotoran dari bahan, menahan kotoran agar tetap sebagai suspensi dalam air. . Kotoran yang bersifat nonpolar, seperti minyak atau lemak tidak akan hilang jika hanya dibersihkan menggunakan air. Oleh karena itu, diperlukan detergen sebagai pembersihnya. Ujung hidrofob detergen yang bersifat nonpolar mudah larut dalam minyak atau lemak dari bahan cucian. Maka ketika menggosok atau memeras pakaian membuat minyak atau lemak menjadi butiranbutiran lepas yang dikelilingi oleh lapisan molekul detergen. Gugus polarnya berada di luar lapisan sehingga butiran itu larut di air. Detergen dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
Komponen detergen ada 3 yaitu :
1) Surfaktan berfungsi meningkatkan daya pembahasan air sehingga kotoran yang berlemak dapat dibasahi, mengendorkan dan mengangkut kotoran dari kain dan mensuspensikan kotoran yang telah terlepas, sehingga kotoran tidak menempel kembali pada barang yang dicuci. Macam-macam surfaktan yang digunakan pada detergen yaitu:
http://damaruta.blogspot.co.id/2015/02/bahan-kimia-rumah-tangga-industri-dan.html
Pada dasarnya pembersih badan,
pembersih pakaian dan pembersih lantai memiliki sifat yang sama, semuanya
adalah sabun atau deterjen. Sabun
adalah bahan kimia yang terbuat dari bahan alam, seperti minyak dan lemak
yang direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa. Contoh bahan kimia
basa, yaitu kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH). Adapun detergenadalah senyawa kimia bernama alkyl benzene sulfonat(ABS) yang
direaksikan dengan natrium hidroksida (NaOH). Bahan ABS diperoleh dari pengolahan
minyak bumi.. Sabun dan deterjen dapat berfungsi sebagai pembersih karena sabun
memiliki dua sifat sekaligus, yaitu sifat polar dan sifat non polar. Air
disebut sebagai larutan yang bersifat polar artinya larutan yang dapat
bermuatan listrik, meskipun sangat lemah. Minyak bersifat non polar artinya
tidak dapat bermuatan listrik. Minyak yang bersifat non polar tidak dapat
bercampur dengan air yang bersifat polar. Agar minyak dan air dapat bercampur
maka digunakan sabun yang memiliki dua sifat, yaitu satu sisi bersifat non
polar dan sisi lain bersifat polar. Air yang bersifat polar diikat oleh ujung
sabun yang bersifat polar sedangkan minyak/lemak/kotoran organik yang bersifat
non polar diikat oleh ujung sabun lainnya yang bersifat non polar juga. Perbedaan
detergen dengan sabun antara lain daya cuci detergen lebih kuat dibandingkan
sabun dan detergen dapat bekerja pada air sadah. Akan tetapi sabun lebih mudah
diurai oleh mikroorganisme dari pada deterjen.
a.
Pembersih Badan
Bahan-bahan kimia yang termasuk
kategori pembersih badan sangat banyak misalnya sabun mandi, pasta gigi,
sampho, pembersih muka dan pencuci tangan.
- Sabun. andungan utama sabun adalah Na-karboksilat (RCOONa), sabun mandi dibuat dari campuran basa dengan minyak. Umumnya basa yang digunakan adalah kalium hidroksida (KOH). Pada beberapa sabun mandi ditambahkan sulfur yang berfungsi sebagai antiseptik. Garam mandi merupakan zat aditif yang berfungsi memberi nilai tambah bagi sebuah peran sabun mandi. Garam mandi umumnya mengandung garam-garam anorganik, minyak esensial dan pewangi.
- Pasta Gigi. Hampir setiap hari orang memakai pasta gigi, karena tidak ingin sakit gigi. Sakit gigi umumnya disebabkan karies atau disebut demineralisasi (penghilangan mineral). Karies timbul karena adanya plak gigi yang merupakan lengketan bakteri dan produk-produk yang terbentuk pada permukaan gigi. Jenis bakteri ini dapat meningkatkan keasaman gigi, akibatnya email gigi ikut larut dan timbullah karies. Umumnya pasta gigi mengandung fluorida yang berfungsi sebagai pembunuh bakteri dan kalsium.
- Sampho, berfungsi membersihkan rambut. Kemalangan menggunakan sampo dapat menyebabkan adanya ketombe di kulit kepala. Penyebab ketombe adalah polusi udara dan masalah psikis seperti stress. Seseorang yang berketombe akut akan mengalami kerusakan kulit kepala, mulai dari rasa gatal hingga infeksi.
b.
Pembersih Pakaian
Sabun cuci pakaian dapat dibagi dua, yaitu sabun dan detergen. Sabun dan detergen memiliki fungsi yang sama, yaitu bila ditambahkan ke dalam air, dapat melepaskan kotoran dari suatu benda. Cara kerjanya adalah menurunkan tegangan permukaan air, sehingga air mudah membasahi bahan, kemudian sabun atau detergen menarik kotoran dari bahan, menahan kotoran agar tetap sebagai suspensi dalam air. . Kotoran yang bersifat nonpolar, seperti minyak atau lemak tidak akan hilang jika hanya dibersihkan menggunakan air. Oleh karena itu, diperlukan detergen sebagai pembersihnya. Ujung hidrofob detergen yang bersifat nonpolar mudah larut dalam minyak atau lemak dari bahan cucian. Maka ketika menggosok atau memeras pakaian membuat minyak atau lemak menjadi butiranbutiran lepas yang dikelilingi oleh lapisan molekul detergen. Gugus polarnya berada di luar lapisan sehingga butiran itu larut di air. Detergen dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
- Detergen yang dibuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya lurus. Bahan ini dapat dihancurkan oleh mikroba (Biodegradable)
- Detergen yang dbuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya bercabang. Bahan ini tidak dapat dihancurkan oleh mikroba (Unbriodegradable)
Komponen detergen ada 3 yaitu :
1) Surfaktan berfungsi meningkatkan daya pembahasan air sehingga kotoran yang berlemak dapat dibasahi, mengendorkan dan mengangkut kotoran dari kain dan mensuspensikan kotoran yang telah terlepas, sehingga kotoran tidak menempel kembali pada barang yang dicuci. Macam-macam surfaktan yang digunakan pada detergen yaitu:
- Linear alkil benzena sulfanat (LAS), etoksisulfat, alkil sulfat, memiliki daya bersih yang sangat baik, dengan busa yang sangat banyak, biasanya digunakan untuk pencuci kain dan pencuci piring.
- Etoksilat, dapat mencuci dengan baik hampir semua jenis kotoran dan dapat bekerja di air sadah (air yang kandungan mineralnya tinggi)
- Amonium kuarterner digunakan pada pelembut (softener)
- Imidazolin dan betain, digunakan untuk pencuci alat-alat rumah tangga.
3) Parfum: berfungsi memberi aroma pada
sabun atau deterjen.
c.
Pembersih Lantai
Pembersih
lantai umumnya mengandung formalin sebagai bahan aktif. Formalin berfungsi
sebagai pembunuh kuman, akan tetapi beracun jika termakan. Untuk itu berhati-
hatilah menggunakan pembersih lantai. Untuk lebih memberikan kenyamanan pada si
pemakai, biasanya pembersih lantai diberi pewangi. Hal ini karena bau formalin
yang tidak enak.
Rumah atau
kamar mandi yang berporselen biasanya menggunakan pembersih porselen. Pembersih
porselen memiliki komposisi yang berbeda dengan pembersih lantai. Biasanya
pembersih porselen dibuat dari asam-asam kuat seperti klorida (HCL). Asam
tersebut berguna untuk melarutkan kotoran yang ada di porselen.
d.
Pembersih Peralatan Dapur
Dari dulu
sampai sekarang, banyak orang yang masih menggunakan abu untuk membersihkan
peralatan makan. Hal ini sebenarnya cukup baik, karena pada abu terdapat zat
yang dapat membantu menghilangkan kotoran. Namun, untuk efektivitas orang telah
menggunakan sabun pembersih peralatan masak. Walaupun di beberapa rumah tangga
masih mencampurkan dengan abu.
2.
Bahan Pemutih
Pemutih adalah sejenis sabun,
umumnya cair, namun bukan sabun, yang digunakan untuk memutihkan pakaian.
Pemutih umumnya memiliki bahan aktif klorin. Zat ini cukup berbahaya, maka
hati-hati dalam menggunakannya. Selain klorin, bahan aktif lainnya adalah
sodium perborat. Sodium perborat berupa bubuk berwarna putih yang banyak
digunakan untuk memutihkan tekstil.
Tidak hanya pakaian yang
menggunakan pemutih. Akibatnya banyaknya iklan di televisi yang memunculkan
pemikiran bahwa orang cantik adalah yang berkulit putih, maka banyak orang
membeli pemutih wajah. Berhati-hatilah dalam menggunakan pemutih wajah, karena
da yang menggunakan merkuri.
3. Bahan Pewangi
Wangi-wangian yang dipakai di badan, digunakan di ruangan, atau disemprotkan ke pakaian, pada dasarnya adalah sama, hanya bahan pencampuranya saja yang berbeda. Jaman dahulu, orang mengambil wangi-wangian dengan cara penyulingan (destilasi) dari tumbuh-tumbuhan asli. Sekarang, orang membuat wangi-wangian di pabrik dengan bahan baku yang berasal dari minyak bumi. Jadi, wangi melati dari parfummu sama dengan wangi melati yang ada di bunga melati, namun sumbernya berbeda. Wangi yang ada di parfum bajumu sama sekali bukan dari bunga melati sungguhan. Namun, dibuat sedemikian rupa agar mirip dengan melati sungguhan. Menarik bukan?
Wangi-wangian yang dipakai di badan, digunakan di ruangan, atau disemprotkan ke pakaian, pada dasarnya adalah sama, hanya bahan pencampuranya saja yang berbeda. Jaman dahulu, orang mengambil wangi-wangian dengan cara penyulingan (destilasi) dari tumbuh-tumbuhan asli. Sekarang, orang membuat wangi-wangian di pabrik dengan bahan baku yang berasal dari minyak bumi. Jadi, wangi melati dari parfummu sama dengan wangi melati yang ada di bunga melati, namun sumbernya berbeda. Wangi yang ada di parfum bajumu sama sekali bukan dari bunga melati sungguhan. Namun, dibuat sedemikian rupa agar mirip dengan melati sungguhan. Menarik bukan?
4.
Insectisida
Banyak jenis dan merek obat anti
nyamuk yang dijual. Misalnya, obat banti nyamuk bakar, seperti baygon, tiga roda, garuda,dan masih
banyak lagi. Belum lagi obat anti nyamuk jenis oles (lotion), semprot, dan
elektrik.
Bahan-bahan pengusir nyamuk
tersebut dapat digolongkan ke dalam jenis pestisida, atau lebih spesifik lagi
disebut dengan istilah insektisida. Untuk lebih jelasnya, pestisida adalah
racun yang digunakan oleh manusia untuk membasmi hama. Pestisida terdiri atas
beberapa jenis;
- Insektisida, digunakan untuk membasmi serangga seperti nyamuk, kecoa, lalat, dan sebagainya.
- Herbisida, digunakan untuk membasmi tumbuhan pengganggu atau gulma.
- Fungisida, digunakan untuk membasmi jamur atau cendawan.
- Rodentisida, digunakan untuk membasmi binatang pengerat seperti tikus dan masih banyak lagi.
Obat anti nyamuk sebagai bagian
dari pestisida, sebenarnya adalah sejenis racun. Untuk itu hati-hati dalam
penggunaan obat anti nyamuk tersebut. Obat anti nyamuk umumnya menggunakan
bahan aktif organoposfat atau sejenis
octachlorofil ether. Tentu kedua
bahan itu sangat Tentu kedua bahan itu
sangat beracun.
Efek Samping dan Cara Pencegahannya
1.
Efek Samping Pembersih dan Cara Pencegahannya
Sabun mandi, sabun cuci,
pembersih lantai, sampo, dan pasta gigi adalah bahan-bahan kimia yang hampir
digunakan setiap hari. Air sisa penggunaan bahan-bahan tersebut, oleh
masyarakat kita sebagian besar dibuang di sungai. Akibatnya sungai menjadi
tercemar, sehingga ekosistem yang ada di dalamnya menjadi rusak, misalnya ikan-ikan di sungai banyak berkurang.
Disamping itu banyak masyarakat yang tingal di sepanjang Daerah Aliran Sungai
(DAS) yang menderita penyakit kulit, sebab beberapa penduduk menggunakan air
sungai sebagai sumber air untuk mencuci pakaian, mandi, mencuci peralatan
masak, dan yang lainnya. Selain itu bahan-bahan pembersih juga dapat berdampak
langsung terhadap manusia itu sendiri. Contohnya, sabun cuci atau detergen. Pemakaian detergen berlebih
dan tangan bersentuhan langsung dengannya, dapat menyebabkan iritasi kulit.
Kulit terasa kering, melepuh, retak-retak, dan mudah terkelupas. Hal ini jika
dibiarkan berlanjut dapat mengakibatkan eksim kulit.
Cara Pencegahannya
1) Menggunakan
detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS yang rendah.
2) Menggunakan
detergen yang mudah terurai, seperti sodium dodesil sulfat (SDS).
3) Menyimpan sabun
pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.
4) menghindari
penggunaan pasta gigi berlebih.
5) Penggunaan
pembersih piring harus hati-hati. Lebih baik menggunakan sabun pencuci piring
cair. Sabun cair lebih lunak dibandingkan sabun colek atau detergen. Apabila
telah dicuci, usahakan jangan digunakan sebelum peralatan tersebut kering. Hal
ini perlu dilakukan untuk mencegah adanya sabun yang termakan oleh kita, karena
masih tersisa di piring, sendok, atau gelas. Sabun yang termakan oleh manusia
dapat menyebabkan penyakit degenaratif, seperti kanker atau tumor.
2.
Efek Samping Pemutih dan Cara Pencegahannya
Banyak pemutih wajah yang
menggunakan merkuri. Merkuri dalam tubuh bersifat racun. Untuk pencegahan,
gunakan pemutih wajah yang tidak mengandung merkuri. Atau lebih baik
menggunakan bahan-bahan pemutih wajah alami. Pemutih pakaian sebagaian besar
dibuat dari jenis bahan kimia yang sangat kuat. Umumnya bersifat korosif. Oleh
karena itu, hindari kontak langsung dalam waktu lama.
3.
Efek Sampin Pewangi dan Cara Pencegahannya
Bahan pewangi yang sering
menimbulkan maslaah terutama berasal dari pewangi ruangan dan pewangi badan.
Umumnya, pewangi menggunakan senyawa cloro
fluoro carbon atau dikenal dengan nama CFC. Gas ini di udara bereaksi
dengan ozon. Ozon berfungsi melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang dapat
menyebabkan kanker. Karena ozon bereaksi dengan CFC, maka ozon semakin tipis
dan akhirnya hilang sama sekali. Di belahan bumi utara ada daerah yang sudah
bocor ozonnya. Apabila ozon rusak, dampaknya adalah serangan sinar ultraviolet
terhadap penghuni bumi.
Beberapa pewangi dapat
menyebabkan dampak negatif secara langsung. Misalnya menyebabkan iritasi kulit.
Penghisapan langsung pewangi semprot dapat menyebabkan gangguan pada sistem
pernafasan. Oleh karena itu, hindari mencium langsung pewangi pada saat
disemprotkan.
4.
Efek Samping Insektisida dan Cara Pencegahannya
Insektisida yang sering
digunakan di rumah umumnya adalah obat anti nyamuk, anti keceoa, dan
sejenisnya. Obat anti nyamuk umumnya terbuat dari bahan aktif dichlorovynil dimethyl phosfat (DDVP),
propoxur (karbamat),dan diethyltoluamide.
Bahan-bahan ini mengandung racun. Kandungan tertinggi dalam bentuk bakar,
semprot, kemudian elektrik. Pada beberapa obat nyamuk bakar terdarpat
octacholofil ether, dikenal dengan nama S2. S2 memiliki daya tahan lebih lama
jika berada dalam suatu ruangan. Dengan sifatnya yang karsinogenik (penyebab
kanker) dan mutagenik, maka S2 sangat berbahaya.
Cara Pencegahannya
- menggunakan produk pembasmi serangga seperlunya, atau Mengurangi pemakaian insektisida secara berlebihan
- tidak menggunakan produk pembasmi serangga aerosol yang mengandung CFC.
- Selalu menjaga kebersihan lingkungan.
- Menggunakan bahan pembasmi serangga (insektisida) yang lebih ramah lingkungan, seperti insektisida biologis, pengembangan hama jantan mandul, dan memanfaatkan ekstrak bunga atau daun tertentu
http://damaruta.blogspot.co.id/2015/02/bahan-kimia-rumah-tangga-industri-dan.html