Manusia juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tahukah kamu perubahan apa yang terjadi dalam dirimu dari sejak bayi hingga sekarang? Tentu saja terjadi perubahan berat dan tinggi badan (tumbuh). Misalnya ketika baru lahir beratmu sekitar 3 kg, pada umur 6 bulan beratnya menjadi 8 – 9 kg dan sekarang mungkin beratmu sekitar 35 kg. Selain tumbuh, kamu juga mengalami perubahan menuju kedewasaan (berkembang).
Perkembangan berhubungan dengan tingkah laku (sikap) atau
kejiwaan. Misalnya terjadi perkembangan/perubahan sikap dan kebiasaan dari
balita, remaja, dewasa, sampai lanjut usia. Setiap tahap perkembangan memiliki
ciri yang berbeda. Walaupun pertumbuhan dan perkembangan berbeda, tetapi kedua
proses ini berlangsung bersamaan atau tidak dapat dipisahkan.
Dewasa yang ditandai adanya perubahan fisik dan emosional (psikis). Masa pubertas disebut juga akil balig. Pada masa ini telah tercapai kematangan seksual yaitu sistem reproduksi telah mampu membuat sel-sel kelamin (gamet). Hal ini dipengaruhi oleh produksi hormon kelamindan kelenjar hipofisis. Secara biologis, kamu telah siap untuk bereproduksi, namun belum tentu demikian bila ditinjau secara segi psikis, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Tingkat perkembangan pada setiap orang berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh faktor keturunan, produksi hormon, konsumsi makanan, dan penyakit. Gejala pubertas dapat ditinjau secara fisik dan psikis (kejiwaan/emosional).
F. Pubertas pada Remaja
Berdasarkan usiamu, sekarang kamu telah memasuki tahap remaja. Kamu tentu dapat merasakan adanya perubahan fisik dan tingkah laku yang pasti berbeda dibandingkan sewaktu duduk di sekolah dasar. Semua remaja mengalami pubertas.
Pubertas adalah
perubahan menjadi dewasa yang ditandai adanya perubahan fisik dan emosional (psikis). Masa pubertas disebut juga akil balig. Pada masa ini telah tercapai
kematangan seksual yaitu sistem reproduksi telah mampu membuat sel-sel kelamin
(gamet). Hal ini dipengaruhi oleh produksi hormon
kelamindan kelenjar hipofisis. Secara biologis, kamu telah siap untuk
bereproduksi, namun belum tentu demikian bila ditinjau secara segi psikis,
sosial, ekonomi, dan lain-lain. Tingkat perkembangan pada setiap orang
berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh faktor keturunan, produksi hormon, konsumsi
makanan, dan penyakit. Gejala pubertas dapat ditinjau secara fisik dan psikis
(kejiwaan/emosional).
1. Pubertas Secara Fisik
Pubertas secara fisik dapat dilihat dari perubahan tubuh, meliputi perubahan tanda kelamin primer dan sekunder. Perkembangan tubuh remaja laki-laki dan perempuan berbeda karena pengaruh hormon yang dihasilkan. Laki-laki menghasilkan hormon androgen, sedangkan perempuan menghasilkan hormon estrogen. Ciri-ciri pubertas secara fisik dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Ciri kelamin primer
- Organ kelamin telah mampu memproduksi sel-sel kelamin. Laki-laki mulai menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan perempuan mulai menghasilkan sel telur di dalam indung telur (ovarium).
- Organ kelamin mulai berfungsi. Pada remaja laki-laki ditandai dengan pertama kali mengalami “mimpi basah” yang mengeluarkan sperma atau air mani. Pada perempuan ditandai dengan mengalami menstruasi yang pertama kali.
b. Ciri kelamin sekunder
Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan ciri-ciri kelamin sekunder sebagai berikut.
- Mulai tumbuh jakun.
- Perubahan suara menjadi lebih besar dan berat.
- Tumbuh kumis atau jenggot.
- Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ kelamin.
- Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar dan menonjol.
- Bahu melebar melebihi bagian pinggul.
- Perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan poripori tampak membesar.
- Kadang-kadang diikuti dengan munculnya jerawat di daerah muka.
Pada remaja perempuan, pubertas juga ditandai dengan ciri
kelamin sekunder sebagai berikut.
- Membesarnya payudara dan puting susu mulai timbul.
- Pinggul melebar.
- Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin.
- Suara lebih nyaring.
- Kadang-kadang diikuti munculnya jerawat di daerah muka.
- Perubahan proporsi tubuh, tampak dari bertambahnya tinggi badan, berat badan, panjang kaki, dan tangan, sehingga ukuran seluruh badan bertambah.
2. Pubertas Secara
Psikis
Selain terjadi perubahan secara fisik, pada masa pubertas juga terjadi perubahan hormonal yang memengaruhi kondisi psikologis dan tingkah lakunya. Ciri-ciri pubertas secara psikis dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Mencari identitas diri
b. Mulai tertarik kepada lawan jenis