Kelompok
hewan invertebrata mempunyai ciri-ciri tidak bertulang belakang,
susunan syaraf terletak di bagian ventral (perut) di bawah saluran
pencernaan, umumnya memiliki rangka luar (eksoskeleton) dan otak tidak
dilindungi oleh tengkorak.
Berikut adalah kelompok hewan yang termasuk invertebrata :
Porifera
Ciri-ciri morfologinya antara lain:
Hexactinellida
Memiliki spikula yang tersusun dari silika. Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat. Contohnya adalah Euplectella.
Demospongiae
Memiliki rangka yang tersusun dari serabut sponging. Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen amoebosit. Pigmen ini berfungsi untuk melindungi tubunya dari sinar matahari. Bentuk tubuhnya tidak beraturan. Contoh: Hippospongia
Calcarea
Memiliki rangka yang tersusun dari kalsium karbonat. Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk seperti vas bunga,dompet,kendi. Contoh spesies: Sycon raphanus
Coelenterata
Coelenterata (dalam bahasa yunani, coelenteron = rongga) adalah invertebrata yang memiliki rongga tubuh.Rongga tubuh tersebut berfungsi sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler).Coeleanterata disebut juga Cnidaria (dalam bahasa yunani, cnido = penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat.Sel penyengat terletak pada tentakel yang terdapat disekitar mulutnya.
Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana.
Kelas-kelas yang termasuk dala filum Coelenterata adalah:
Hydrozoa
Hydrozoa adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Cnidaria. Sebagian besar hewan Hydrozoa hidup di laut dan berkoloni. Siklus hidup sebagian besar Hydrozoa mencakup tahap polip yang aseksual dan tahap medusa yang seksual. Contoh hewan: Hydra
Scyphozoa
Ubur-ubur adalah sejenis binatang laut yang termasuk dalam kelas Scyphozoa. Tubuhnya berbentuk payung berumbai, dapat membuat gatal pada kulit bila tersentuh. Bereproduksi secara aseksual dan seksual. Contoh spesiesnya: Chrysaora fruttescens
Anthozoa
Anthozoa berarti hewan yang bentuknya seperti bunga atau hewan bunga, yang meliputi anemon laut serta hewan-hewan karang. Anthozoa hidup sebagai polip. Contoh spesies: Anemon laut
Platyhelminthes
Tubuh pipih dosoventral dan tidak bersegmen. Umumnya, golongan cacing pipih hidup di sungai, danau, laut, atau sebagai parasit di dalam tubuh organisme lain. Cacing golongan ini sangat sensitif terhadap cahaya, triploblastik, hermafrodit, aselomata.
Klasifikasi:
Turbellaria
Tubellaria atau juga disebut Cacing Berambut Getar adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Platyhelminthes. Salah satu contoh Tubellaria adalah Planaria sp. Cacing ini bersifat karnivor dan dapat ditemukan di perairan, genangan air, kolam, atau sungai. Biasanya cacing ini menempel dibatuan atau di daun yang tergenang air. Beberapa Turbellaria melakukan gerakan berombak untuk berenang di air. Contoh spesies: Planaria
Trematoda
Trematoda atau disebut juga Cacing Isap adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Platyhelminthes. Jenis cacing Trematoda hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia. Tubuhnya dilapisi dengan kutikula untuk menjaga agar tubuhnya tidak tercerna oleh inangnya dan mempunyai alat pengisap dan alat kait untuk melekatkan diri pada inangnya. Contoh anggota Trematoda adalah Fasciola hepatica (cacing hati). Cacing ini hidup di hati ternak kambing, biri-biri, sapi, dan kerbau. Contoh spesies: Fasciola hepatica
Cestoda
Tubuh cestoda dilapisi kutikula dan terdiri dari bagian anterior (skoleks),leher (stobilus),rantai, proglotid. Contoh spesies: Taenia solium
Nemathelminthes
Nemathelminthes atau cacing gilik / gilig adalah hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tidak ada sistem peredaran darah. Nematoda (dari bahasa Yunani nema: “benang” + -ode “seperti” adalah sebuah filum. Filum ini merupakan salah satu filum yang beranggotakan terbanyak (sekitar 80.000 spesies, 15.000 diantaranya merupakan parasit). Contohnya adalah cacing tambang. Contoh spesies: Ancylostoma duodenale
Annelida
Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri atas segmen-segmen dengan berbagai sistem organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Annelida sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit.
Klasifikasi:
Polychaeta
Polyhaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung (parapodia) pada setiap segmen tubuhnya. Parapodia berfungsi sebagai alat gerak. Parapodia juga mengandung pembuluh darah halus yang berfungsi untuk bernapas. Setiap parapodium memilki beberapa rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin. Contoh spesies: Nereis acutifolia
Oligochaeta
Oligochaeta ini memiliki rambut yang sedikit. Oligochaeta tidak memiliki parapodia., namun memiliki setqa pada tubuhnya yang bersegmen. Contoh spesies : Pheretima
Hirudinae
Hirudinea tidak memiliki parapodia maupun seta pada segmen tubuhnya. Pada segmen diujung posteriordan anterior terdapat alat penghisap. Alat penghisap digunakan untuk bergerak dan menempel. Sebagian besar Hirudinea merupakan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya. Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan Hirudo (lintah). Contoh : Hirudo
Mollusca
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator dan gangguan lainnya. Hidup di air laut, air tawar dan di darat.
Klasifikasi:
Gastropoda
Kelas ini bergerak dengan menggunakan perut. Gastropoda darat mengeluarkan lender dari kaki bagian anterior untuk memudahkan pergerakannya. Tubuh gastropada dilindungi cangkang tunggal. Contoh spesies: Siput (Lymnea sp)
Pelecypoda
Pelecypoda memiliki cirri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti kapak. Kaki ini dapat dijulurkan dan digunakan untuk melekat di batu dan menggali pasir dan Lumpur. Cangkang pelecypoda tersusun dari lapisan periostrakum, prismatic, nakreas. Contoh : Kerang darah Anadara granosa
Cephalopoda
Kelompok hewan ini seluruhnya hidup di laut dengan berenang/merayap didasar laut. Makanannya berupa kepiting atau invertebrate lain.Pergerakannya dilakukan dengan cara mengisap air memalui sifon masuk ke dalam rongga mantel dan kemudian menyemburkan air keluar melalui sifon keluar. Contoh: Mastigoteuthis flammea
Echinodermata
Echinonermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah laut dengan jumlah lengan lima buah bersimetris tubuh simetris radial. Beberapa organ tubuh echinodermata sudah berkembang dengan baik. Tubuh ditutupi duri yang tersusun atas zat kapur, memiliki daya regenerasi yang tinggi, hidup di laut, berkembang biak secara kawin yang pembuahannya diluar tubuh.
Klasifikasi:
Asteroidea
Asteroidea mempunyai duri yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut disebut pediselaria. Pediselaria mempunyai fungsi untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran. Tubuh asteroida berbentuk seperti bintang yang terdiri dari cakram pusat tersebut. Contoh: Bintang Laut
Ophiuroidea
Ophiuroidea berbentuk seperti bintang ular. Namun lengannya langsing fleksibel. Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria. Terdapat betas yang jelas antara cakram pusat dengan lengan-lengannya. Contoh: Ophiothrix fragilis
Echinoidea
Hewan ini pergerakan dibantu oleh kaki ambulakralnya..Echinoidea yang bertubuh bulat memiliki alat pencernaan yang khas yaitu “tembolok’ kompleks yang disebut lentera Aristoteles.
Contoh hewan: Bulu babi
Holothuroidea
Kelas ini dikenal dengan nama timun laut/teripang. Hewan ini tidak berlengan . Tubuhnya memanjang tidak berduri. Contoh spesies: Holothuria mexicana
Crinoidea
Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan, tubuhnya bertangkai, dikenal sebagai lili laut. Sedangkan yang tubuhnya tidak bertangkai disebut bintang laut berbulu. Hewan ini tidak memiliki duri. Contoh spesies: Ptilometra australis
Arthropoda
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka.
Arthropoda dibagi menjadi 4 kelas, yaitu :
Insecta (Serangga)
Insecta adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari bahasa Yunani yang berarti “berkaki enam”)
Contoh : kecoa, kupu-kupu, nyamuk, lalat
Crustaceae (Udang-udangan)
Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Kebanyakan anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.
Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu (sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen). Bagian sefalotoraks dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan. Selain itu, di sefalotoraks juga terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah. Sementara pada bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian ujungnya terdapat ekor. Pada udang betina, kaki di bagian abdomen juga berfungsi untuk menyimpan telurnya.
Contoh : kepiting, ketam, udang
Arachnoidea (Laba-laba)
Laba-laba, atau disebut juga labah-labah, adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut pengunyah. Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga.
Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera –yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat– dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.
Contoh : kalajengking, laba-laba, kutu buku.
Myriapoda (Lipan)
Kelabang adalah hewan yang memiliki sepasang kaki di setiap ruas tubuhnya. Hewan ini termasuk hewan yang berbisa, dan termasuk hewan nokturnal (beraktivitas di malam hari).
Contoh : lipan (kelabang), luwing (kaki seribu)
http://damaruta.blogspot.co.id/2015/02/hewan-vertebrata-dan-invertebrata.html
Berikut adalah kelompok hewan yang termasuk invertebrata :
Porifera
Ciri-ciri morfologinya antara lain:
- tubuhnya berpori (ostium)
- multiseluler
- tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial.
- berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan
- warnanya bervariasi
- tidak berpindah tempat (sesil)
- memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askonoid, sikonoid, dan leukonoid
- pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit
Hexactinellida
Memiliki spikula yang tersusun dari silika. Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat. Contohnya adalah Euplectella.
Demospongiae
Memiliki rangka yang tersusun dari serabut sponging. Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen amoebosit. Pigmen ini berfungsi untuk melindungi tubunya dari sinar matahari. Bentuk tubuhnya tidak beraturan. Contoh: Hippospongia
Calcarea
Memiliki rangka yang tersusun dari kalsium karbonat. Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk seperti vas bunga,dompet,kendi. Contoh spesies: Sycon raphanus
Coelenterata
Coelenterata (dalam bahasa yunani, coelenteron = rongga) adalah invertebrata yang memiliki rongga tubuh.Rongga tubuh tersebut berfungsi sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler).Coeleanterata disebut juga Cnidaria (dalam bahasa yunani, cnido = penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat.Sel penyengat terletak pada tentakel yang terdapat disekitar mulutnya.
Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana.
Kelas-kelas yang termasuk dala filum Coelenterata adalah:
Hydrozoa
Hydrozoa adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Cnidaria. Sebagian besar hewan Hydrozoa hidup di laut dan berkoloni. Siklus hidup sebagian besar Hydrozoa mencakup tahap polip yang aseksual dan tahap medusa yang seksual. Contoh hewan: Hydra
Scyphozoa
Ubur-ubur adalah sejenis binatang laut yang termasuk dalam kelas Scyphozoa. Tubuhnya berbentuk payung berumbai, dapat membuat gatal pada kulit bila tersentuh. Bereproduksi secara aseksual dan seksual. Contoh spesiesnya: Chrysaora fruttescens
Anthozoa
Anthozoa berarti hewan yang bentuknya seperti bunga atau hewan bunga, yang meliputi anemon laut serta hewan-hewan karang. Anthozoa hidup sebagai polip. Contoh spesies: Anemon laut
Platyhelminthes
Tubuh pipih dosoventral dan tidak bersegmen. Umumnya, golongan cacing pipih hidup di sungai, danau, laut, atau sebagai parasit di dalam tubuh organisme lain. Cacing golongan ini sangat sensitif terhadap cahaya, triploblastik, hermafrodit, aselomata.
Klasifikasi:
Turbellaria
Tubellaria atau juga disebut Cacing Berambut Getar adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Platyhelminthes. Salah satu contoh Tubellaria adalah Planaria sp. Cacing ini bersifat karnivor dan dapat ditemukan di perairan, genangan air, kolam, atau sungai. Biasanya cacing ini menempel dibatuan atau di daun yang tergenang air. Beberapa Turbellaria melakukan gerakan berombak untuk berenang di air. Contoh spesies: Planaria
Trematoda
Trematoda atau disebut juga Cacing Isap adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Platyhelminthes. Jenis cacing Trematoda hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia. Tubuhnya dilapisi dengan kutikula untuk menjaga agar tubuhnya tidak tercerna oleh inangnya dan mempunyai alat pengisap dan alat kait untuk melekatkan diri pada inangnya. Contoh anggota Trematoda adalah Fasciola hepatica (cacing hati). Cacing ini hidup di hati ternak kambing, biri-biri, sapi, dan kerbau. Contoh spesies: Fasciola hepatica
Cestoda
Tubuh cestoda dilapisi kutikula dan terdiri dari bagian anterior (skoleks),leher (stobilus),rantai, proglotid. Contoh spesies: Taenia solium
Nemathelminthes
Nemathelminthes atau cacing gilik / gilig adalah hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tidak ada sistem peredaran darah. Nematoda (dari bahasa Yunani nema: “benang” + -ode “seperti” adalah sebuah filum. Filum ini merupakan salah satu filum yang beranggotakan terbanyak (sekitar 80.000 spesies, 15.000 diantaranya merupakan parasit). Contohnya adalah cacing tambang. Contoh spesies: Ancylostoma duodenale
Annelida
Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri atas segmen-segmen dengan berbagai sistem organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Annelida sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit.
Klasifikasi:
Polychaeta
Polyhaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung (parapodia) pada setiap segmen tubuhnya. Parapodia berfungsi sebagai alat gerak. Parapodia juga mengandung pembuluh darah halus yang berfungsi untuk bernapas. Setiap parapodium memilki beberapa rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin. Contoh spesies: Nereis acutifolia
Oligochaeta
Oligochaeta ini memiliki rambut yang sedikit. Oligochaeta tidak memiliki parapodia., namun memiliki setqa pada tubuhnya yang bersegmen. Contoh spesies : Pheretima
Hirudinae
Hirudinea tidak memiliki parapodia maupun seta pada segmen tubuhnya. Pada segmen diujung posteriordan anterior terdapat alat penghisap. Alat penghisap digunakan untuk bergerak dan menempel. Sebagian besar Hirudinea merupakan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya. Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan Hirudo (lintah). Contoh : Hirudo
Mollusca
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator dan gangguan lainnya. Hidup di air laut, air tawar dan di darat.
Klasifikasi:
Gastropoda
Kelas ini bergerak dengan menggunakan perut. Gastropoda darat mengeluarkan lender dari kaki bagian anterior untuk memudahkan pergerakannya. Tubuh gastropada dilindungi cangkang tunggal. Contoh spesies: Siput (Lymnea sp)
Pelecypoda
Pelecypoda memiliki cirri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti kapak. Kaki ini dapat dijulurkan dan digunakan untuk melekat di batu dan menggali pasir dan Lumpur. Cangkang pelecypoda tersusun dari lapisan periostrakum, prismatic, nakreas. Contoh : Kerang darah Anadara granosa
Cephalopoda
Kelompok hewan ini seluruhnya hidup di laut dengan berenang/merayap didasar laut. Makanannya berupa kepiting atau invertebrate lain.Pergerakannya dilakukan dengan cara mengisap air memalui sifon masuk ke dalam rongga mantel dan kemudian menyemburkan air keluar melalui sifon keluar. Contoh: Mastigoteuthis flammea
Echinodermata
Echinonermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah laut dengan jumlah lengan lima buah bersimetris tubuh simetris radial. Beberapa organ tubuh echinodermata sudah berkembang dengan baik. Tubuh ditutupi duri yang tersusun atas zat kapur, memiliki daya regenerasi yang tinggi, hidup di laut, berkembang biak secara kawin yang pembuahannya diluar tubuh.
Klasifikasi:
Asteroidea
Asteroidea mempunyai duri yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut disebut pediselaria. Pediselaria mempunyai fungsi untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran. Tubuh asteroida berbentuk seperti bintang yang terdiri dari cakram pusat tersebut. Contoh: Bintang Laut
Ophiuroidea
Ophiuroidea berbentuk seperti bintang ular. Namun lengannya langsing fleksibel. Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria. Terdapat betas yang jelas antara cakram pusat dengan lengan-lengannya. Contoh: Ophiothrix fragilis
Echinoidea
Hewan ini pergerakan dibantu oleh kaki ambulakralnya..Echinoidea yang bertubuh bulat memiliki alat pencernaan yang khas yaitu “tembolok’ kompleks yang disebut lentera Aristoteles.
Contoh hewan: Bulu babi
Holothuroidea
Kelas ini dikenal dengan nama timun laut/teripang. Hewan ini tidak berlengan . Tubuhnya memanjang tidak berduri. Contoh spesies: Holothuria mexicana
Crinoidea
Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan, tubuhnya bertangkai, dikenal sebagai lili laut. Sedangkan yang tubuhnya tidak bertangkai disebut bintang laut berbulu. Hewan ini tidak memiliki duri. Contoh spesies: Ptilometra australis
Arthropoda
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka.
Arthropoda dibagi menjadi 4 kelas, yaitu :
Insecta (Serangga)
Insecta adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari bahasa Yunani yang berarti “berkaki enam”)
Contoh : kecoa, kupu-kupu, nyamuk, lalat
Crustaceae (Udang-udangan)
Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Kebanyakan anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.
Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu (sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen). Bagian sefalotoraks dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan. Selain itu, di sefalotoraks juga terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah. Sementara pada bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian ujungnya terdapat ekor. Pada udang betina, kaki di bagian abdomen juga berfungsi untuk menyimpan telurnya.
Contoh : kepiting, ketam, udang
Arachnoidea (Laba-laba)
Laba-laba, atau disebut juga labah-labah, adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut pengunyah. Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga.
Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera –yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat– dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.
Contoh : kalajengking, laba-laba, kutu buku.
Myriapoda (Lipan)
Kelabang adalah hewan yang memiliki sepasang kaki di setiap ruas tubuhnya. Hewan ini termasuk hewan yang berbisa, dan termasuk hewan nokturnal (beraktivitas di malam hari).
Contoh : lipan (kelabang), luwing (kaki seribu)
http://damaruta.blogspot.co.id/2015/02/hewan-vertebrata-dan-invertebrata.html