Siapa di antara kamu ada yang sudah mengetahui pohon karet?
Disebut pohon karet karena tanaman ini menghasilkan karet. Menurut sejarahnya pohon karet berasal dari lembah Amazon Brasilia dengan nama ilmiah Hevea brasiliensis. Pohon karet baru masuk ke Asia pada tahun 1876 M, setelah Inggris menyelundupkan biji karet dari Brazilia untuk dikembangkan di Taman Botani Inggris dan negaranegara jajahannya termasuk Malaysia. Tahukah kamu bahwa Indonesia merupakan negara penghasil karet terbesar kedua, setelah Thailand? Karet dihasilkan oleh pohon karet berupa getah seperti susu yang disebut lateks. Lateks diperoleh dengan cara menyadap, yaitu dengan menyayat kulit pohon atau pada bagian kortek tumbuhan.
Secara kimiawi karet alam adalah senyawa hidrokarbon yang merupakan polimer alam hasil penggumpalan lateks alam dan merupakan makromolekul poliisoprena (C5H8)n.
Karet alam memiliki banyak sifat unggul. Karet alam memiliki daya elastis atau daya lenting yang baik, plastisitas yang baik, mudah pengolahannya, tidak mudah aus (tidak mudah habis karena gesekan), dan tidak mudah panas. Sifat unggul lain dari karet alami adalah memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan, tahan hentakan yang berulang-ulang, serta daya lengket yang tinggi terhadap berbagai bahan. Dalam bidang industri, karet alam memiliki peran yang sangat besar. Contohnya adalah ban pesawat terbang dan ban mobil balap dibuat dari bahan baku utama karet alam murni.
Tahukah kamu bahwa pada karet alami menyebabkan alergi pada orang tertentu? Lateks mengandung 2-3% protein. Sebagian orang alergi terhadap protein lateks. Gejalanya bisa ringan sampai berat, tergantung pada jenis alergi yang terjadi. Umumnya, alergi lateks menunjukkan gejala ringan seperti gatal, ruam pada kulit, bersin, keluar ingus, dan batuk. Pada sebagian orang, alergi ini bisa menunjukkan gejala yang berat seperti sesak napas, dada sesak, tekanan darah rendah, kebingungan, pusing, susah berbicara, mual dan muntah, denyut jantung lemah. Bila menunjukkan gejala-gejala alergi yang berat tersebut, sebaiknya segera ke dokter. Upaya yang tepat untuk mencegah alergi adalah menghindari penyebab alergi.
Karet sintetis terbuat dari bahan baku yang berasal dari minyak bumi, batu bara, minyak, gas alam, dan acetylene. Banyak dari karet sintetis adalah kopolimer, yaitu polimer yang terdiri dari lebih dari satu jenis monomer. Karet sintetis dapat diubah susunannya sehingga diperoleh sifat yang sesuai dengan kegunaannya. Karet sintetis dapat digunakan untuk berbagai keperluan, bahkan dapat menggantikan fungsi karet alam. Karet sintetis mempunyai beberapa keunggulan dibanding karet alam yaitu tahan terhadap suhu tinggi/panas, minyak, pengaruh udara, dan kedap gas. Karet sintetis memiliki banyak jenis. Berikut beberapa jenis karet sintetis dengan sifat dan kegunaannya.
1. NBR (Nytrile Butadiene Rubber). NBR memiliki ketahanan yang tinggi terhadap minyak, digunakan dalam pembuatan pipa karet untuk bensin dan minyak, membran, seal, gaskot, serta peralatan lain yang banyak dipakai dalam kendaraan bermotor.
2. CR (Chloroprene Rubber), CR dengan ciri tahan terhadap nyala api, digunakan sebagai bahan pipa karet, pembungkus kabel, seal, gaskot, dan sabuk pengangkut.
3. IIR (Isobutene Isoprene Rubber), IRR mempunyai sifat kedap air, digunakan untuk bahan ban bermotor, pembalut kawat listrik, pelapis bagian dalam tangki, tempat penyimpan lemak dan minyak.
Sumber : buku k13 Ilmu Pengetahuan Alam kelas VIII
Disebut pohon karet karena tanaman ini menghasilkan karet. Menurut sejarahnya pohon karet berasal dari lembah Amazon Brasilia dengan nama ilmiah Hevea brasiliensis. Pohon karet baru masuk ke Asia pada tahun 1876 M, setelah Inggris menyelundupkan biji karet dari Brazilia untuk dikembangkan di Taman Botani Inggris dan negaranegara jajahannya termasuk Malaysia. Tahukah kamu bahwa Indonesia merupakan negara penghasil karet terbesar kedua, setelah Thailand? Karet dihasilkan oleh pohon karet berupa getah seperti susu yang disebut lateks. Lateks diperoleh dengan cara menyadap, yaitu dengan menyayat kulit pohon atau pada bagian kortek tumbuhan.
Secara kimiawi karet alam adalah senyawa hidrokarbon yang merupakan polimer alam hasil penggumpalan lateks alam dan merupakan makromolekul poliisoprena (C5H8)n.
Karet alam memiliki banyak sifat unggul. Karet alam memiliki daya elastis atau daya lenting yang baik, plastisitas yang baik, mudah pengolahannya, tidak mudah aus (tidak mudah habis karena gesekan), dan tidak mudah panas. Sifat unggul lain dari karet alami adalah memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan, tahan hentakan yang berulang-ulang, serta daya lengket yang tinggi terhadap berbagai bahan. Dalam bidang industri, karet alam memiliki peran yang sangat besar. Contohnya adalah ban pesawat terbang dan ban mobil balap dibuat dari bahan baku utama karet alam murni.
Tahukah kamu bahwa pada karet alami menyebabkan alergi pada orang tertentu? Lateks mengandung 2-3% protein. Sebagian orang alergi terhadap protein lateks. Gejalanya bisa ringan sampai berat, tergantung pada jenis alergi yang terjadi. Umumnya, alergi lateks menunjukkan gejala ringan seperti gatal, ruam pada kulit, bersin, keluar ingus, dan batuk. Pada sebagian orang, alergi ini bisa menunjukkan gejala yang berat seperti sesak napas, dada sesak, tekanan darah rendah, kebingungan, pusing, susah berbicara, mual dan muntah, denyut jantung lemah. Bila menunjukkan gejala-gejala alergi yang berat tersebut, sebaiknya segera ke dokter. Upaya yang tepat untuk mencegah alergi adalah menghindari penyebab alergi.
Karet sintetis terbuat dari bahan baku yang berasal dari minyak bumi, batu bara, minyak, gas alam, dan acetylene. Banyak dari karet sintetis adalah kopolimer, yaitu polimer yang terdiri dari lebih dari satu jenis monomer. Karet sintetis dapat diubah susunannya sehingga diperoleh sifat yang sesuai dengan kegunaannya. Karet sintetis dapat digunakan untuk berbagai keperluan, bahkan dapat menggantikan fungsi karet alam. Karet sintetis mempunyai beberapa keunggulan dibanding karet alam yaitu tahan terhadap suhu tinggi/panas, minyak, pengaruh udara, dan kedap gas. Karet sintetis memiliki banyak jenis. Berikut beberapa jenis karet sintetis dengan sifat dan kegunaannya.
1. NBR (Nytrile Butadiene Rubber). NBR memiliki ketahanan yang tinggi terhadap minyak, digunakan dalam pembuatan pipa karet untuk bensin dan minyak, membran, seal, gaskot, serta peralatan lain yang banyak dipakai dalam kendaraan bermotor.
2. CR (Chloroprene Rubber), CR dengan ciri tahan terhadap nyala api, digunakan sebagai bahan pipa karet, pembungkus kabel, seal, gaskot, dan sabuk pengangkut.
3. IIR (Isobutene Isoprene Rubber), IRR mempunyai sifat kedap air, digunakan untuk bahan ban bermotor, pembalut kawat listrik, pelapis bagian dalam tangki, tempat penyimpan lemak dan minyak.
Sumber : buku k13 Ilmu Pengetahuan Alam kelas VIII